Page 3 - Edisi Mei 2017
P. 3

IFTITAH      3








                                            Menjaga



                                            Nikmat Sehat





          HUSNI FRIADY, S.T., M.M.












          SALAH SATU kenikmatan yang diberikan Allah          Saw, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa
          Swt, tetapi sering dilupakan manusia adalah nikmat   sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan
          sehat. Padahal kalau kita ingin mengkaji lebih      juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang
          dalam, kesehatan merupakan anugerah terbesar        menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan
          yang tidak dapat diukur dan dihargai dengan apapun   dengan dosa-dosanya.” (HR. Muslim).
          juga. Sebagai contoh kecil dapat kita gambarkan
          bagaimana rasa lidah saat mencicipi makanan         Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai lembaga
          lezat, tetapi terasa pahit di saat sakit. Semua yang   pendidikan tinggi terbesar di Aceh, senantiasa
          dipandang indah saat sehat, dapat menjadi buruk     peduli terhadap nilai-nilai kesehatan baik bagi warga
          di waktu sakit. Tubuh yang begitu gagah pun bisa    kampus maupun masyarakat sekitar. Salah satu
          menjadi sangat lemah. Lebih dari itu, di saat sakit   wujud nyata kepedulian tersebut tercermin dengan
          mendera begitu parah, permata bukan lagi hal yang   dibangunnya Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN)
          menakjubkan, jabatan bukan lagi membanggakan,       yang merupakan hasil kerja sama Unsyiah dengan
          dan batin si kaya akan terasa miskin. Inilah beberapa   Pemerintah Arab Saudi. Rumah sakit ini berlokasi
          hal yang dirasakan tatkala kita dihinggapi penyakit.   di Jalan Lingkar Kampus Kopelma Darussalam,
          Di samping itu, seseorang yang didera sakit rela    Banda Aceh. Kehadiran rumah sakit ini diharapkan
          mengeluarkan biaya berapapun sebagai upaya          mampu memberikan kemudahan bagi seluruh
          penyembuhan kondisi dirinya. Ini membuktikan        civitas akademika Unsyiah dan masyarakat untuk
          betapa berharganya sehat bagi umat manusia.         memperoleh layanan kesehatan secara baik dan
                                                              bermartabat. Komitmen tinggi sebagai bentuk
          Sebagai seorang muslim, kita wajib mengakui jika    tanggung jawab terhadap nilai-nilai kesehatan
          sakit yang ditimpakan baik itu bersifat zahir maupun   terus diupayakan RSPN dengan melakukan kerja
          batin harus disikapi sebagai ujian atau teguran.    sama dengan berbagai rumah sakit di Aceh. Hal ini
          Sebagai seorang muslim kita wajib mengakui jika sakit   dilakukan agar layanan kesehatan yang baik dan
          merupakan cara Allah Swt untuk menghapus dosa-      berkualitas dapat dirasakan dan dinikmati oleh
          dosa hambaNya. Hal ini seperti sabda Rasulullah     seluruh lapisan masyarakat. (Redaksi)






 EDISI 211 . MEI 2017                                                                             EDISI 211 . MEI 2017
   1   2   3   4   5   6   7   8