Page 31 - Edisi Agustus 2017
P. 31

30  KREATIF                                                                                   KREATIF      31





 Kekasih Kopi   Perempuan Kopi                 malam sampai di pucuk           kutangkap

                                               peluh mulai mengucur            Gelap seketika mengikuti
                                               sesak menghimpit dada           bagai bayangan
 Pagi yang gurih  Semburat mentari muncul dari celah
                                               kulit putih berubah pasi
 kukunyah gairah  nyiur
                                               tatap pintu pagar terkunci, harga diri   Suara terdengar lagi
 kulahap bersama wangi kopi  bersama kokok ayam, menyulam pagi
                                               pergi,                          erangan kesakitan
          dengan benang-benang mimpi
                                               menumpang tidur di halte sepi   Aku terpental dari buaian
 Siang yang terik  aroma kopi menusuk rongga-rongga
                                                                               raih sumber suara
 kutumbuk hingga lebur  antara rona pipi
 CUT ATTHAHIRAH  kulabur dalam secangkir kopi  tangan memetik satu demi satu: biji-biji   Lamreung, 22 Oktober 2016
                                                                               Rasanya air mata enggan mampat
 MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN   hitam                                         manakala isakku memeluknya
 BAHASA SASTRA INDONESIA UNSYIAH,   Sore yang ranum  binar mata menatap pohon-pohon kekar  Senja dan Kopi
 PEGIAT FLP BANDA ACEH  kukupas kulitnya                                       Kudekap tubuh ringkih
                                                                               Suara serak rapal tahlil
 kusantap bersama segelas kopi  mentari sampai di pucuk
                                               Senja kala                      ‘’Laa ilaa ha illallaaah.’’
          peluh mengucur, perut mendengkur
 Sajak Kopi  Malam yang syahdu  kulit putih merona  Samar-samar kuhirup aroma kopi   Ia menutup mata di pangkuan
                                               Ah, kopi!
 kukecup nyeri  senyum terkembang
                                               senantiasa mengantarku pada suatu   Dan, bulan-bulan berganti
 kucumbu dalam hangatnya kopi  bayangkan kuah pliek, ayam tangkap,
                                               petang                          Suatu senja temaram
          kopi hitam
                                               Petang sebagai saksi: kami dapat saling  Lagi-lagi, samar kuhirup aroma kopi
 Lamreung, 22 Oktober 2016  hiasi prasmanan
                                               bicara namun tanpa kata         Ah, kopi!
                                               Petang sebagai saksi: kami tetap dapat   Lagi-lagi, ia menyeretku pada segenggam
          waktu bergerak tanpa tahu malu
                                               merindu tanpa batas waktu       kenangan
          tahu-tahu, tahun pun jauh berlalu
                                               Dan, itu terus terjadi          Hening kutatap luar jendela
                                               hingga suatu petang, ‘’Dorrrr!’’   Kutangkap langit emas
          semburat mentari muncul dari celah nyiur
                                               Suara dari arah yang tak sempat   Awan bentuk berbagai pola
          bersama kokok ayam, menyulam pagi
                                                                               Salah satunya ia
          dengan benang-benang mimpi
                                                                               Yang kucinta, yang kurindu
          aroma kopi menusuk rongga-rongga
          antara rona pipi
                                                                               Lamreung, 9 Oktober 2016
          tangannya mengetik satu persatu: anak-
          anak keyboard
          nanar mata menatap layar






















 EDISI 214 . AGUSTUS 2017                                                                    EDISI 214 . AGUSTUS 2017
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36