Page 2 - Edisi Januari 2017
P. 2
IFTITAH 3
Memaknai Musibah
HUSNI FRIADY, S.T., M.M.
TEPAT pada tanggal 7 Desember 2016, Aceh kembali Swt akan mengangkat derajatnya.
dilanda gempa bumi yang membawa duka
mendalam bagi masyarakat Aceh dan rakyat Kedua, musibah sebagai peringatan. Hal ini
Indonesia. Gempa yang berpusat di Kabupaten ditimpakan kepada orang-orang baik, tetapi
Pidie Jaya turut dirasakan hingga ke Kabupaten masih lalai dalam menjalankan kewajibannya.
Pidie dan Bireuen. Gempa bukan hanya Jika orang yang menghadapi musibah ini tetap
merusak beragam fasilitas dan rumah warga, sabar, maka musibah tersebut bisa menjadi
tetapi juga berdampak secara psikologis. Sebab penghapus dan pengampun dosanya.
tidak dapat dipungkiri, peristiwa dua belas tahun
silam gempa dan tsunami masih teringat jelas dalam Ketiga, musibah sebagai azab yang ditimpakan bagi
pikiran masyarakat Aceh. Terlebih bencana gempa Pidie Jaya golongan durhaka seperti kaum kafir, musyrik, murtad, fasik,
hanya berselang beberapa minggu dari peringatan gempa munafik, zalim, dan mereka yang suka bermaksiat. Musibah
tsunami Aceh, 26 Desember 2016. tersebut merupakan ganjaran yang diberikan langsung di
dunia, di samping azab akhirat yang kelak akan diterima
Bencana sering sekali dikonotasikan sebagai sesuatu yang nanti.
buruk. Tetapi, bagi seorang muslim seyogyanya bencana
dapat dimaknai dan diyakini sebagai wujud intropeksi diri Sebagai lembaga pendidikan, Universitas Syiah Kuala
agar dapat mengambil hikmah dan pelajarannya. Dalam (Unsyiah) memaknai bencana gempa bumi sebagai sumber
pikiran kita mungkin sempat terlintas, mengapa bencana untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
tidak ditimpakan saja kepada mereka yang sering berbuat Banyak pakar dari Unsyiah turun langsung ke lokasi bencana
kerusakan dan kekufuran di muka bumi. Mengapa bencana untuk meneliti penyebab terjadinya gempa sekaligus
ditimpakan kepada manusia yang taat beribadah dan melihat titik potensi gempa selanjutnya. Unsyiah bukan
memiliki banyak amalan baik. Sebagai umat muslim, kita hanya terlibat dalam pencarian informasi, tetapi turut aktif
harus memahami jika ada tiga kategori musibah yang dalam masa tanggap darurat. Ini dibuktikan Unsyiah dengan
diturunkan Allah Swt kepada hambanya. mengirimkan berbagai pakar, antara lain pakar struktur
bangunan, pakar kesehatan, pakar psikologi, dan beberapa
Pertama, musibah sebagai ujian yang diberikan kepada pakar lainnya. Unsyiah berusaha untuk selalu hadir di
orang-orang beriman dan beramal saleh. Musibah ini untuk tengah masyarakat bukan hanya di bidang pendidikan,
menguji iman dan keyakinan mereka. Apakah ia benar- tetapi juga dalam mengemban misi kemanusiaan.
benar taat dan bertakwa kepada Allah Swt. Jika musibah ini Tujuannya hanya satu, memberikan yang terbaik bagi
dihadapi manusia dengan rasa syukur dan sabar, maka Allah masyarakat Aceh. (Redaksi)
EDISI 207 . JANUARI 2017 EDISI 207 . JANUARI 2017