Page 8 - Edisi Juni 2017
P. 8
8 EDUKASI EDUKASI 9
Indonesia yang berdiri pada di Aceh, seperti data cetak sawah “Peran informasi geospasial sangat
tahun 2011. Kuliah umum di gunung atau pembangunan diperlukan karena berdasarkan
yang bertemakan Penguatan rumah setelah tsunami. Dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
Sumber Daya Manusia Informasi adanya informasi geospasial, 2011 Pasal 12 dan 15, setiap
Geospasial Berbasis Kompetensi perencanaan pembangunan pemerintah harus memiliki data
turut dihadiri ratusan mahasiswa akan lebih tepat guna dan tepat dengan elemen geospasial sebagai
Unsyiah. sasaran. Selain itu, pembangunan patokan kebijakan yang akan
diharapkan akan lebih tertata dan diambil.”
Dalam sambutannya, Rektor terintegrasi dengan lebih baik.
Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, Ia menambahkan, BIG bukan
M.Eng., menyampaikan jika data Sementara itu, Prof. Dr. hanya bertugas mengkoordinasi
dan informasi geospasial sangat Hasanuddin Zainal dalam dan melakukan survei pemetaan,
penting dalam pembangunan pemaparannya mengatakan jika tetapi juga bertugas membangun
untuk menghasilkan perencanaan geospasial sangat bermanfaat informasi geospasial yang
pembangunan yang lebih terukur. bagi perencanaan pembangunan mudah diakses serta dapat
Ia juga menyampaikan jika tata kota dan negara. Informasi dipertanggungjawabkan. Di akhir
Indonesia sebagai negara besar geospasial juga digunakan sebagai pemaparan, Prof Hasan berharap
sangat membutuhkan informasi indikator kebijakan pembangunan agar Unsyiah dapat menghadirkan
geospasial dan peta. Selain itu, berkelanjutan, kesejahteraan program studi informasi geospasial
juga dibutuhkan sinkronisasi masyarakat, dan pertahanan untuk memenuhi kebutuhan
antara geospasial dengan data negara. tenaga. (mr)
statistik supaya dapat mendukung
pembangunan berkelanjutan.
GEOSPASIAL, UPAYA MENATA “Geospasial harus banyak Geospasial harus banyak dikembangkan
dikembangkan agar pembangunan agar pembangunan di Indonesia semakin
INDONESIA MENJADI SPESIAL di Indonesia semakin mumpuni mumpuni dan terencana
dan terencana.”
M enata sebuah bersama menata Indonesia yang Dr. Hasanuddin Zainal Abidin, Di tahun 2015, Unsyiah bersama
BIG telah menandatangani
lebih baik. Selama ini, kendala
saat mengisi kuliah umum yang
wilayah atau negara
nota kesepahaman (MoU).
bukanlah pekerjaan
utama BIG dalam mengelola data
diadakan Pusat Pengembangan
Penandatanganan ini membantu
mudah. Perlu banyak
Universitas Syiah Kuala (PPIDS
dikarenakan belum adanya kantor
pertimbangan dan dan informasi geospasial di daerah Infrastruktur Data Spasial mahasiswa Unsyiah dalam
proses pendidikan. Selain itu,
masukan serta kajian mendalam perwakilan BIG di provinsi maupun Unsyiah), seakan menghadirkan adanya hardware dan software
agar penataan sebuah wilayah kabupaten/kota. Indonesia yang semangat dalam menata informasi geospasial memudahkan
tersusun rapi dan indah untuk memiliki luas wilayah sekitar 1.905 Indonesia menjadi lebih baik. mahasiswa saat melakukan
dilihat. Penguatan ini perlu juta km² membutuhkan tenaga Terlebih lagi, PPIDS Unsyiah penelitian.
disadari demi menata Indonesia ekstra untuk menjangkaunya. merupakan perpanjangan
menjadi lebih baik sesuai jargon tangan BIG dalam mempercepat Geospasial juga sangat membantu
Badan Informasi Geospasial (BIG), Kehadiran Kepala BIG, Prof. infrastruktur data nasional di dalam perencanaan pembangunan
EDISI 212 . JUNI 2017 EDISI 212 . JUNI 2017