Page 8 - Edisi Juli 2017
P. 8
8 EDUKASI EDUKASI 9
Urgensi Qanun semester lalu. Sebab bagi Unsyiah, pendidikan kebencananaan agar hingga 2017 terdapat 1.057 bencana di
menjadi pembelajaran bukan hanya bagi
materi pendidikan kebencanaan menjadi
Aceh.
kebutuhan mendesak bagi generasi masyarakat Aceh dan Indonesia, tetapi
Pendidikan Kebencanaan muda Aceh agar menjadi generasi siaga juga dunia,” harapnya. “Maka pertemuan hari ini adalah upaya
dan tangguh.
menjaring dan menyerap masukan dari
sosiologis, dan yuridis sehingga semakin
Naskah Akademik Qanun Pendidikan
Selain menyusun naskah akademik Sementara itu, Ketua Tim Penyusunan berbagai pihak baik secara filosofis,
kebencanaan, Unsyiah melalui Tim Satgas Kebencanaan Unsyiah, Drs. Denni memperkaya hasil naskah akademik yang
Pemulihan Pasca Gempa Pidie Jaya juga Iskandar, M.Pd., menyebutkan pertemuan sedang disusun,” pungkasnya.
telah merumuskan enam aksi prioritas ini merupakan rangkaian dari aksi Satgas
lainnya demi pemulihan Kabupaten Pidie Unsyiah. Fasilitator FGD Dr. Yanis Rinaldi,
Jaya pasca gempa. Enam aksi prioritas S.H., M.hum., menambahkan,
tersebut adalah pendampingan proses “Aceh sebagai daerah yang rawan naskah akademik tersebut nantinya
pembangunan fisik dan infrastruktur, bencana sudah sepatutnya memiliki akan dijadikan sebagai draft qanun.
membangun rumah sakit kontainer, kurikulum pendidikan yang mempelajari Kemudian diserahkan kepada pihak
pemetaan patahan gempa, Kuliah tentang kebencanaan,” tegasnya. Dewan Perwakilan Rakyat Aceha (DPRA)
Kerja Nyata (KKN) Tematik, mendorong Menurut Denni, korban bencana dapat berupa usul inisiatif. Kegiatan ini turut
pembangunan Rumoh Pembelajaran diminimalisir jika masyarakat memiliki menghadirkan 34 pengambil kebijakan
Gempa di Aceh, dan penyusunan pemahaman yang baik sekaligus memiliki dan pakar di bidang pendidikan dan
naskah akademik Qanun Pendidikan kesiapsiagaan dalam bencana. Terlebih kebencanaan baik lokal maupun nasional.
Kebencanaan. lagi menurut Data dan Informasi Bencana Hadir pula berbagai unsur masyarakat
Indonesia (DIBI), Aceh merupakan daerah seperti pengawas sekolah, guru, aktivis
“Sangat penting bagi Aceh untuk tertinggi di Indonesia yang sering dilanda lingkungan, perwakilan media, organisasi
melahirkan naskah akademik bencana. Tercatat sejak tahun 1815 kemasyarakatan, akademisi, pakar
bencana, hingga pemuka agama. (mr)
erbagai hasil riset Pendidikan Kebencanaan di Aceh. Acara “Aceh merupakan wilayah rawan
kebencanaan yang diadakan di Balai Senat Unsyiah bencana, kita ingin pendidikan “
Ketidaksiapan masyarakat
“Bmenyimpulkan bahwa ini merupakan bentuk gagasan Unsyiah kebencanaan juga diajarkan sebagai
banyaknya korban manusia dapat melalui Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan mata pelajaran wajib di SD hingga SMA dalam menghadapi
diminimalisasi apabila masyarakat Pasca Gempa Pidie Jaya. di seluruh Aceh,” lanjutnya. bencana disebabkan oleh
memiliki kesadaran moral yang baik kurangnya pengetahuan
tentang kebencanaan. Ketidaksiapan Prof Samsul menjelaskan hingga Menyadari Aceh sebagai daerah tentang kebencanaan.
masyarakat dalam menghadapi bencana kini belum ada payung hukum rawan bencana, Unsyiah merasa perlu
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang mengatur tentang pendidikan mengambil peran dalam menyikapi
tentang kebencanaan.” kebencanaan di Aceh, baik itu kesiapsiagaan terhadap bencana
pendidikan formal maupun non-formal. melalui pendidikan kebencanaan. Hal
Paparan Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng Padahal lembaga pendidikan memiliki ini dibuktikan dengan mewajibkan
di atas menjadi pembuka Focus Group peranan penting untuk meningkatkan mahasiswa baru untuk mengikuti mata
Discussion (FGD) terkait pembahasan kesiapsiagaan masyarakat dalam kuliah Mitigasi Bencana dan Lingkungan
penyusunan naskah akademik Qanun menghadapi bencana. Hidup yang telah dimulai sejak dua
EDISI 213 . JULI 2017 EDISI 213 . JULI 2017