Page 2 - Edisi September 2017
P. 2
IFTITAH 3
Menjunjung Tinggi
Nilai Kemanusiaan
HUSNI FRIADY, S.T., M.M.
ISLAM sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Hal kemanusiaan. Dapat dibayangkan bila hal sama juga
ini dapat dilihat dari banyaknya firman Allah dalam Alquran dijalankan oleh suatu lembaga atau negara. Tentu tidak
yang menjelaskan tentang nilai-nilai kemanusiaan, salah akan terjadi lagi diskriminasi (perlakuan yang berbeda) dalam
satunya dalam surat Al Maidah ayat 8 yang artinya, melayani warga.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai lembaga
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena pendidikan, senantiasa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan
Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali dalam menjalankan proses pendidikan dan pengajarannya.
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu Hal ini dapat dilihat dari penerapan pembayaran biaya
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu pendidikan yang menganut Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. berbasis jumlah penghasilan orang tua mahasiswa. Selain
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu itu, mahasiswa dengan kehidupan ekonomi rendah diberi
kerjakan.” kesempatan untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi yang
Setiap muslim diperintahkan untuk berbuat baik dan sesuai kebijakan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan
saling membantu antar sesama. Ini merupakan wujud dari Pendidikan Tinggi. Bahkan, Rektor Unsyiah juga mengeluarkan
nilai-nilai kemanusiaan dalam interaksi di kehidupan sehari- kebijakan tentang pengurangan besaran biaya kuliah bagi
hari. Tentu perbuatan ini tanpa memandang suku, ras, warna mahasiswa yang orang tuanya merupakan pensiunan pegawai
kulit, atau agama seperti yang diajarkan Rasulullah Saw. atau yang masih aktif kerja di lingkungan Unsyiah. Tentu
Sejarah membuktikan Rasulullah Saw mengajarkan nilai kebijakan ini diberikan dengan presentasi yang proporsional.
kemanusiaan bukan hanya bagi umatnya, tetapi juga kepada Bukan hanya mahasiswa, nilai-nilai kemanusiaan juga
musuh-musuhnya. Ini terlihat saat kaum kafir Quraisy kalah berlaku bagi masyarakat sekitar kampus, seperti anak yatim
dalam Perang Badar. Saat itu, kaum muslim dengan tulus piatu atau masyarakat kurang mampu. Mereka mendapat
memakamkan kaum kafir yang terbunuh dalam perang. santunan dan sumbangan dari Unsyiah saat perayaan hari
Sementara mereka yang terluka diberi perawatan dan besar agama Islam atau saat kegiatan besar Unsyiah. Di
pengobatan layaknya merawat dan mengobati tentara muslim samping itu, daerah-daerah yang mengalami bencana tidak
yang terluka. (Syet Mahmud Khatthab, ar-Rasûl al-Qâ’id, hal. luput dari perhatian kampus ini yang diwujudkan dengan
110). Inilah nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam kepada memberikan kontribusi, penanganan, dan pemulihan. Semua
ummatnya. ini dilakukan Unsyiah agar kehadirannya benar-benar dapat
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bagaimana Islam dirasakan oleh masyarakat Aceh sekaligus menjadi Jantoeng
begitu indah mengajarkan umatnya tentang nilai-nilai Hatee Rakyat Aceh. (Redaksi)
EDISI 215 . SEPTEMBER 2017 EDISI 215 . SEPTEMBER 2017