Page 26 - Edisi September 2017
P. 26
26 RELIGIA RELIGIA 27
BERKORBAN pendapat berbeda tetapi dengan kehidupan. Tidak dapat dibedakan Oleh karena itu, atas segala sesuatu
yang terjadi kepada kita karena
maksud dan tujuan yang sama.
di antara mereka. Semuanya merasa
sederajat. Sama-sama mendekatkan
cobaan dari Allah, kita harus ikhlas
DENG AN Kurban Idul Adha diambil dari bahasa diri kepada Allah yang Maha Perkasa menjalaninya. Dengan pengorbanan
Arab, yaitu qaruba, yaqrabu, dan
yang kita lakukan selama di dunia
sambil membacakan kalimat talbiyah.
qurban wa qurbaanan yang berarti
akan mendapatkan ridha dari Allah
BERKURBAN mendekati atau menghampiri. Selain dikenal sebagai Hari Raya Swt di yaumil hisab kelak. Kita
Sementara itu, arti kata kurban
semestinya dapat menjalankan
Haji, Idul Adha juga dinamakan Idul
BUDI GUNAWAN MANIK secara harfiah berarti hewan Kurban karena pada hari itu Allah segala perintah yang dianjurkan
*MAHASISWA sembelihan yang diambil dari kata memberi kesempatan bagi kita oleh Allah Swt dan meninggalkan
TEKNIK ELEKTRO, UNSYIAH udhhiyah atau dhahiyyah. Tradisi untuk mendekatkan diri kepada- segala larangan-Nya. Itulah salah satu
ini lazim dilakukan umat muslim di Nya melalui ibadah kurban. Bagi anjuran Allah Swt kepada kita yang
dunia untuk menyemnelih hewan umat muslim yang belum mampu harus mampu dilaksanakan agar
dengan cara berkurban atau menunaikan ibadah haji, diberi menjadi manusia yang dicintai Allah
mengorbankan hewan yang menjadi kesempatan untuk berkurban yaitu Swt.
sebagian hartanya untuk kegiatan dengan menyembelih hewan kurban
sosial. sebagai simbol ketakwaan dan Allah Swt selalu memerintah
kecintaan kepada Allah Swt. hamba-Nya untuk mengharmonisasi
Tradisi kurban di hari raya Idul Adha ibadah vertikal (hablum minallah)
tidak dapat dielakkan lagi karena Makna kurban dalam Idul Adha dengan ibadah horizontal (hablum
dengan eksistensinya kita dapat adalah kita sebagai manusia harus minannas). Keduanya berjalan
berkumpul dengan kerabat di sekitar ikhlas dalam menjalankan cobaan beriringan tanpa ada sekat. Apabila
lingkungan. Dimensi ibadah dalam dari Allah. Kata lainnya adalah kita telah mendapatkan segala
kurban sudah jelas menjadi bentuk saat kita “disembelih” Allah, kenikmatan yang diberikan Allah
ketaatan hamba kepada Tuhannya. maka harus ikhlas dan bertawakal Swt, maka hendaklah kita selalu
Ketaatan itu harus dilandasi dengan sehingga dengan keikhlasan itu kita bersyukur kepada-Nya. (Uni)
rasa ikhlas sehingga kita menjadi mendapatkan “domba” sebagai
lebih dekat kepada Allah Swt. penggantinya. Sayangnya saat kita
menjadi bagian dari sembelihan
Idul Adha yang dirayakan pada Allah, kemungkinan kita tidak
tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal ikhlas dan berat sehingga tidak
sebagai Hari Raya Haji. Sebab mendapatkan gantinya berupa
pada hari tersebut, umat Islam “domba”.
yang menunaikan ibadah haji
melakukan wukuf di Arafah. Mereka
ari bahagia pun tiba. yaitu Idul Adha. Banyak kaum Hari raya Idul Adha identik kurban sudah jelas menjadi “
Terdengar sorak-sorai muslimin yang ingin berkurban dan dengan memotong daging mengenakan pakaian serba putih Dimensi ibadah dalam
Hkumandang lantunan ayat merelakan sedikit harta mereka kurban. Banyak masyarakat yang tanpa dijahit yang disebut pakaian
suci Alquran nan merdu. Semua untuk diberikan kepada kaum rela menghabiskan uang demi ihram. Ini melambangkan persamaan bentuk ketaatan hamba kepada
kaum muslimin dari ujung barat muslimin lainnya. Ini bertujuan merasakan nikmatnya santapan akidah dan pandangan hidup, Tuhannya. Ketaatan itu harus dilandasi
hingga ujung timur bergembira agar sesama kaum muslimin dapat daging di hari raya Idul Adha. mempunyai tatanan nilai yaitu
karena telah tiba hari mereka merasakan hari raya Idul Adha Dalam memaknai Idul Adha dan nilai persamaan dalam segala segi dengan rasa ikhlas sehingga kita menjadi
menyiapkan diri untuk berkurban, bersama-sama. kurban, banyak sekali kita temukan lebih dekat kepada Allah Swt.
EDISI 215 . SEPTEMBER 2017 EDISI 214 . AGUSTUS 2017