Page 7 - Edisi Desember 2017
P. 7
EDUKASI 7
sebesar 2,21 persen atau setara dengan narkoba, bagaimana generasi dari hasil tes urin yang negatif. Salah
4.173.633 orang telah melakukan mendatang? satunya adalah pembinaan tentang
penyalahgunaan narkoba. Angka pendidikan narkoba pada awal memasuki
prevalensi penyalahgunaan narkoba Institusi pendidikan sebagai wadah perkuliahan. Mahasiswa baru dengan
ini terdapat pada tiga kelompok yaitu melahirkan insan prestatif, berwawasan, semangat yang tinggi tentu akan peka
pelajar/mahasiswa, pekerja, dan rumah dan berkarakter diharapkan dapat terhadap kegiatan positif ini.
tangga. mengoptimalkan upaya protektif
dalam mencegah peningkatan angka Pembinaan ini dapat dilakukan
Pada tahun 2016, BNN melakukan survei penyalahgunaan narkoba di kalangan dalam bentuk kuliah umum dan
kembali terhadap pelajar/mahasiswa di mahasiwa. Unsyiah salah satu institusi bekerjasama dengan BNN. Program
18 provinsi di Indonesia. Ditemukan hasil pendidikan yang berpengaruh dan ini dapat dilakukan berkelanjutan
bahwa 1,9 persen pelajar/mahasiswa telah mendapatkan kepercayaan dalam masa waktu yang ditentukan
melakukan penyalahgunaan narkoba. dari masyarakat, diharapkan menjadi oleh universitas. Materi yang diajarkan
Walau persentasi hasil yang didapat institusi pendidikan yang menyoroti hal berupa dampak negatif dari narkoba,
mengalami penurunan 0,3 persen dari penyalahgunaan narkoba dalam upaya keyakinan normatif, peningkatan percaya
tahun 2015, tetapi angka persentasi ini pembinaan karakter mahasiswa. Walau diri, latihan keterampilan kognitif,
masih tergolong sangat tinggi dan sangat data penyalahgunaan narkoba tingkat latihan keterampilan life-skill, berpikir
mengkhawatirkan. mahasiswa di Aceh belum dilaporkan konsekuensial, pemecahan masalah,
secara resmi. Tetapi, data secara nasional keterampilan manajemen konflik,
pendidikan karakter, pembelajaran
dapat menjadi panduan untuk menyusun
Tingginya angka penyalahgunaan
Mahasiswa narkoba tidak terlepas dari berbagai strategi agar penyalahgunaan narkoba partisipatif-interaktif, keterampilan
ketahanan sosial, pencegahan kekerasan
faktor. Faktor eksternal meliputi
tidak terjadi secara meluas di kalangan
mudahnya mengakses narkoba,
mahasiswa. Tentu Unsyiah telah berbuat
serta peran modeling.
Sadar Narkoba usaha sindikat narkoba yang gencar banyak, salah satunya dengan diwajibkan Nantinya, mahasiswa yang telah mengikuti
mendistribusikan ke seluruh lapisan
tes urin saat pendaftaran ulang
masyarakat, masalah keluarga, dan
pelatihan ini mendapatkan penghargaan
mahasiswa baru setiap tahunnya.
pergaulan antar teman diyakini sangat
salah satu syarat pengajuan tugas akhir.
berpengaruh terhadap terjadinya Memang tidak ada yang dapat menjamin berupa sertifikat kelulusan yang menjadi
penyalahgunaan. Demikian halnya faktor bahwa selama menjadi mahasiswa, Setelah mengikuti program pembinaan
internal meliputi kurangnya pengetahuan tingkat penyalahgunaan narkoba ini, mahasiswa diharapkan mampu
individu, pengalaman pahit di masa lalu, tidak terjadi. Terlebih mahasiswa yang menjadi role model dan berpartisipasi
dan mekanisme koping yang kurang menuntut ilmu di universitas ini berasal aktif dalam upaya pencegahan narkoba
efektif. dari berbagai daerah. Jauhnya jarak dari dalam masyarakat. Sehingga bibit unggul
orang tua, kurangnya kontrol orang dalam masyarakat dapat tercipta sejak
Sorotan utama survei BNN adalah angka tua, pengaruh teman, dan mekanisme dini dan menjadi generasi sehat yang siap
penyalahgunaan narkoba lebih banyak koping masalah yang tidak teratasi bisa melanjutkan estafet perjuangan bangsa.
terjadi pada pelajar/mahasiswa. Mereka saja menjadi pemicu penyalahgunaan Selain itu, reputasi universitas pun semakin
adalah generasi muda yang sangat narkoba secara tersembunyi. meningkat dengan melahirkan generasi
diharapkan dapat melanjutkan cita-cita yang terdidik optimal, cerdas, dan berbudi
pembangunan negara. Namun, jika hal Universitas diharapkan dapat memikirkan luhur untuk memajukan bangsa dan
ini dinodai dengan penyalahgunaan strategi pencegahan terkait lanjutan negara. (mr)
EDISI 218 . DESEMBER 2017