Page 35 - WARTA USK
P. 35

Perspektif                                                                                  Perspektif





 MODERASI ISLAM:  TAFSIRAN MODERASI ISLAM    menguatnya kelompok yang senang    Fakhruddin Ar- Razi. Mayoritas ulama
          Salah satu langkah penting untuk
                                                                                menafsirkan ayat ini “tidak secara
                                             membid’ahkan ibadah orang lain.
 SOLUSI TERHADAP PENGARUH   memperkuat multikultur social   kelompok ekstrimisme Islam karena   umum tetapi secara khusus dan tidak
                                               Justru fase awal untuk menjadi
                                                                                sebagai penghukuman terhadap
          keagamaan agar harmonis dan
 KELOMPOK EKSTRIMISME  mampu menghilangkan pemahaman   ajaran pembid’ahan terhadap praktik   kekafiran seseorang apabila belum
                                             ibadah yang dianggap beda. Sikap
                                                                                sempurna menerapkan syariat Allah”.
          ekstrimisme di ranah Islam adalah
          memfokuskan kepada usaha
                                             melampaui batas (Ghuluw) seperti itu
          menanamkan nilai moderasi (jalan   tentu sebagai pintu masuk kepada aliran   MENGUTAMAKAN KEAMANAN
          tengah) yang terkandung di dalam   takfiri (pengkafiran sesama Islam).  Selain itu, kampanye menolak ajaran
          konsep akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah   Menolak ajaran kelompok        ekstrimisme juga dilakukan oleh
 warga sipil. Bukti itu menjadi indikator   Di era saat ini, Tauhid Hakimiyah   (Aswaja). Padahal konsep moderasi   ekstrimisme di dunia Islam sudah jauh   ulama Mauritania Shaykh Abdullah bin
 ancaman terorisme bagi situasi   dijadikan rujukan penting sebagai   Islam Aswaja sudah lama dipraktikkan   hari dilakukan oleh ulama otoritatif Ahli   Bayyah. Beliau konsisten mengkritisi
 keamanan di Indonesia.    landasan untuk merubah sistem   oleh muslim Indonesia sejak ratusan   Sunnah Wal Jamaah di Timur Tengah.   sikap para kelompok ekstrimis yang
 kekuasaaan ke dalam bentuk formalitas   tahun yang lalu.   Salah satu agenda penting meluruskan   mengatasnamakan jihad, tetapi
 AKAR EKSTRIMISME ISLAM   negara Islam oleh kelompok ekstrimis   Kemunculan sebagian kecil   tafsiran (Al Maaidah: 44) yang sudah   menampilkan aksi kekerasan. Kritiknya
 Dilihat pada akar sejarah, munculnya   seperti ISIS, Al Qaeda, Taliban yang   kelompok teror akibat keluar dari   diselewengkan.   ditulis di sejumlah kitab dan sering
 kelompok ekstrimisme di kalangan   menjadi aktor konflik di sejumlah   pemahaman konsep Ahli Sunnah Wal   Menurut Sayyid Usamah Al Azhary   dibicarakan pada forum perdamaian
 umat Islam tidak lepas dari persoalan   negara di Timur Tengah dan termasuk   Jamaah yang sudah lama berakar.   banyak ulama memandang tentang   internasional.
 Akhsanul Khalis  tarik-menarik antara politik dan agama   juga kelompok teror di Indonesia.  Sekarang ini ajaran non-Aswaja mulai   tafsiran Al Maaidah: 44 dengan   Gagasan (dakwah substansial)
 Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,   yang belum bisa dikatakan selesai.      menjamur di tengah masyarakat.   upaya metodologis dan berdasarkan   bin Bayyah paling utama ialah studi
 Universitas Syiah Kuala  Imbasnya sering menimbulkan   konsensus (ijma’) mayoritas ulama   keamanan Islam. Mengedepankan
 Dalam buku Islam dan Negara (2011),
 dikatakan bahwa ada dua arus utama   konflik antarmazhab/sekte, seperti   klasik seperti Imam Al Ghazali, Imam   keamanan dan keselamatan sebagai
 ketika berbicara Islam dan kekuasaan,                                          fondasi penting untuk mewujudkan
 yaitu ‘Islam formalitas dan Islam                                              keadilan dan kesejahteraan. Menurut
 erakan ekstrimisme agama   substansial’. Kelompok Islam formalitas             perspektif bin Bayyah kesejahteraan
 terus mendominasi isu   menginginkan terbentuknya negara                       tidak akan terwujud apabila tanpa
 global. Isu kekerasan   Islam.                                                 memprioritaskan kondisi keamanan.
 berbasis agama belakangan   Sebagaimana dijelaskan oleh ulama                  Stabilitas keamanan penting dalam
 Gini kerap terjadi di   Al Azhar yakni Sayyid Usamah al Azhary                 mendistribusikan kesejahteraan dan
 komunitas muslim dunia, khususnya   di dalam buku Islam Radikal (2015), akar   mewujudkan hidup bertoleransi antar
 Indonesia. Kekerasan berbasis agama   munculnya ekstrimisme Islam akibat       umat beragama dari ragam indentitas.
 masih menyeruak dan terus tumbuh   pemikiran Sayid Qutb, seorang ideolog          Gagasan Bin Bayyah tidak
 dalam ruang berbangsa dan bernegara.   Ikhwanul Muslimin. Dia menulis tafsir Fi   serta merta lahir begitu saja tetapi
 Meski di tengah krisis pandemi   Dzilal Al- Quran yang isinya melahirkan       mengunakan metode ushul fiqh
 Covid-19, tidak juga mengurangi   Tauhid Hakimiyah.                            dalam menafsirkan teks-teks syariat.
 peristiwa yang berhubungan dengan   Tauhid Hakimiyah berupa hasil              Seperti kaidah “mengambil kerusakan
 kelompok teror di Indonesia.   tafsiran secara tekstual, rigid (kaku),         (mafsadah) kecil dan menghindari
 Paling aktual di awal tahun 2021,   dan keluar dari ijma’ (kesepakatan fiqih)   kerusakan yang lebih besar”. Bin Bayyah
 telah terjadi penangkapan sejumlah   ulama tentang teks Alquran dalam          merujuk kepada metode dakwah
 terduga oknum teroris oleh pihak   Surat Al Maidah: 44. Ayat tersebut          Rasulullah ketika fase Makkiyah,
 keamanan di berbagai tempat,   menerangkan tentang penerapan                   dimana waktu itu sering mendapatkan
 termasuk juga di Aceh. Menurut hasil   hukum Allah Swt, dan ‘barang siapa      perlakuan kekerasan. Rasulullah
 penyelidikan kepolisian terhadap   tidak menerapkan hukum Allah dianggap       tidak membalas dengan kekerasan.
 anggota terorisme yang ditangkap,   kafir’. Kemudian Sayyid Qutb meluaskan     Ini menunjukan tingginya kedudukan
 tujuan aksi teror menargetkan pihak   cakupan tafsiran ayat tersebut bertujuan   keamanan dan keselamatan dalam
 aparat keamanan dan juga kepada   untuk membentuk negara Islam.                sunnah Rasulullah. []



 34  FEBRUARI 2021                                         35    FEBRUARI 2021
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40