Page 7 - WARTA USK
P. 7

Edukasi                                                                                          Edukasi




 IMPLEMENTASI  pendidikan adalah salah satu prioritas   secara formal di sekolah, beberapa   yang cenderung positif (57,9 persen)
                                                                                   Jumlah pemangku kepentingan
          pembangunan (20 persen). Komitmen
                                             konsep MBS sudah dipraktikkan di
 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH  dan sikap pemangku kepentingan   beberapa sekolah di Aceh. Sekolah   terhadap MBS harus ditingkatkan
          sekolah terhadap eksistensi MBS
                                                                                hingga di atas 70 persen sehingga
                                             yang mempraktikkan konsep MBS
          ditelusuri melalui analisis kebijakan   menunjukkan bahwa ada kendala   dukungan terhadap aplikasi SBM
          tertulis yang dikeluarkan oleh Dinas   dalam implementasinya. Kendala   di sekolah menjadi lebih kuat. Ini
 pelatihan khusus tentang berbagai   Pendidikan, baik tingkat provinsi   dimaksud antara lain masalah   dapat dilakukan dengan memberikan
 aspek MBS, seperti dinamika   maupun kabupaten/kota di seluruh   desentralisasi, otoritas, pengambilan   pelatihan tentang konsep dan
 kelompok, pemecahan masalah   Provinsi Aceh.   keputusan, dan keterbatasan     praktik manajemen berbasis sekolah
 dan pengambilan keputusan,   Fakta menunjukkan, baik   pengetahuan, ketidakjelasan   kepada pemangku kepentingan
 manajemen konflik, teknik   di tingkat provinsi maupun di   peran, keterbatasan dana, gaya   secara ekstensif. Dengan demikian,
 presentasi, manajemen stres, dan   kabupaten/kota, belum ada kebijakan   kepemimpinan, kepedulian publik.   semua sekolah di Aceh senantiasa
 komunikasi interpersonal dalam   tertulis mengenai implementasi   Pemerintah, dalam hal ini, dinas   menerapkan MBS di sekolah untuk
 kelompok. Semua pemangku   MBS di sekolah-sekolah di Provinsi   pendidikan provinsi/kabupaten/kota,   mencapai kualitas pendidikan yang
 kepentingan harus mendapat   Aceh. Dinas Pendidikan provinsi dan   perlu mengembangkan kebijakan   lebih baik.
 pelatihan ini, terutama pada tahap   kabupaten/kota belum menjabarkan   tertulis terkait pelaksanaan MBS yang   Peningkatan mutu pendidikan
 awal pelaksanaan MBS. Selain   kebijakan dan komitmen pemerintah   merupakan turunan dari kebijakan   merupakan topik yang tidak ada
 itu, kepala sekolah perlu memiliki   pusat tentang implementasi MBS   yang dikeluarkan oleh pemerintah   akhirnya karena tuntutan 4C
 pengetahuan dan kompetensi   di sekolah. Tidak adanya kebijakan   pusat (Departemen Pendidikan   (communication, collaboration,
 kepemimpinan yang efektif.   resmi (tertulis) pemerintah   Nasional), terutama kebijakan yang   critical thinking and problem solving,
 Penerapan MBS harus dilakukan   provinsi/kabupaten/kota tentang   sudah diamanatkan dalam Undang-  creativity and innovation) dalam
 dan dioptimalkan terus menerus. Dari   implementasi MBS di sekolah   Undang Pendidikan Nasional.  pembelajaran merupakan tantangan
 eberhasilan pengem-  pengalaman penerapan MBS di   menunjukkan bahwa pemerintah   Meskipun masih ada pemangku   bagi siswa dan guru. Demikian
 bangan pendidikan akan   sekolah-sekolah Amerika Serikat,   provinsi belum melakukan upaya   kepentingan menganggap   pula tuntutan pengeloaan sekolah
 berkontribusi pada keber-  sebagai suatu usaha reformasi   serius untuk meningkatkan kualitas   implementasi MBS kurang efektif,   yang efektif dan efisien merupakan
 hasilan pengembangan   pendidikan, menunjukkan bahwa   manajemen sekolah.   namun pada umumnya (53,6 persen)   tantangan pula bagi pengelola
 Ksektor lainnya. Begitulah   otoritas pendidikan kabupaten   Selanjutnya, bentuk lain   pemangku kepentingan sekolah   sekolah. Sasaran dari implementasi
 pengalaman di beberapa negara yang   menyerahkan wewenang yang besar   dari komitmen para pemangku   menyadari pentingnya aplikasi MBS   manajemen berbasis sekolah
 sekarang dianggap sudah masuk da-  kepada sekolah. Keberhasilan itu   kepentingan terhadap implementasi   di sekolah dalam usaha peningkatan   ini adalah untuk meningkatkan
 lam kategori negara maju dan kuat.   Prof. Dr. Drs. Burhanuddin Yasin, M.Ed   membutuhkan keberadaan jaringan   MBS ditelusuri melalui sikap para   mutu pendidikan. Mereka yakin   efektivitas dan efisiensi pengeloaan
 Salah satu indikatornya adalah kema-  Profesor dalam Bidang Manajemen   komunikasi dan komitmen finansial   pemangku kepentingan terhadap   bahwa MBS dapat meningkatkan   sekolah menuju pada peningkatan
 juan pesat dalam sektor pendidikan,   Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu   untuk pengembangan guru dan kepala   implenetasi MBS. Pemangku   prestasi belajar siswa. Prestasi   mutu pendidikan secara menyeluruh.
 yakni implementasi manajemen yang   Pendidikan Universitas Syiah Kuala  sekolah yang profesional. Para guru,   kepentingan dan birokrat di   siswa bergantung pada   Universitas Syiah Kuala ikut
 tepat, efisien, dan efektif di seko-  kepala sekolah, dan seluruh pemangku   tingkat sekolah dasar cenderung   bagaimana efektivitas sekolah itu   bertanggungjawab dalam membantu
 lah-sekolah.  kepentingan harus siap memikul   merespon agak negatif (56,55   dikelola. Bilamana pengelolaannya   peningkatan mutu pendidikan dan
 Untuk menunjukkan komitmen   mengembangkan laporan kinerja   tanggung jawab dan wewenang   persen) terhadap implementasi MBS   baik maka sekolah itu cenderung   penyiapan calon kepala sekolah dan
 dan sikap positif terhadap   tahunan yang mencakup seberapa   dalam rangka meningkatkan kualitas   di sekolah. Namun, 59,25 persen   baik, demikian pula sebaliknya.   guru yang professional yang sesuai
 implementasi Manajemen Berbasis   jauh/baik sekolah telah melakukan   pembelajaran, dan juga akuntabilitas   responden dari sekolah menengah   Pemangku kepentingan, seperti   dengan Rencana Induk Penelitian
 Sekolah (MBS) pemerintah harus   upaya untuk mencapai tujuan   terhadap kinerja mereka.  pertama (SMP) dan sekolah   kepala sekolah, guru, orang tua,   (RIP) Universitas Syiah Kuala
 mempercayai kepala sekolah dan   dan sasaran, bagaimana sekolah   Dalam naskah Anggaran Kebijakan   menengah atas (SMA) memandang   termasuk siswa, harus diberikan   2014-2020 yaitu Pengembangan
 komite (dewan) sekolah untuk   menggunakan sumber dayanya, dan   Publik Provinsi Aceh tahun 2020   penerapan manajemen berbasis   hak yang cukup untuk mengontrol   Pembelajaran Integratif berorientasi
 menentukan cara mencapai tujuan   deskripsi rencana sekolah yang jelas.   dan Rencana Strategis pendidikan   sekolah secara lebih positif.  proses pendidikan dan administrasi   life skill dan berkarakter untuk SD/
 pendidikan. Setiap sekolah perlu   Pemerintah turut mengadakan   2017-2022 tersurat bahwa sektor   Meskipun MBS belum diterapkan   keuangan sekolah.   SMP/SMA. []



 6  FEBRUARI 2021                                           7    FEBRUARI 2021
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12