Page 35 - WARTA USK
P. 35
Inovasi Inovasi
GELIAT ROBOTIKA sebagai desain terbaik di Aceh tidak boleh hanya bertumpu pada sektor
Indonesia jenis Vertical Take
pertanian semata atau ilmu sosial. Namun,
DARI TANAH RENCONG Off Landing (VTOL), yang rising Aceh sudah harus lebih cemerlang dalam hal
plan mendapatkan penghargaan
kegigihan terbaik. Capaian tersebut
kecerdasan buatan. Dunia bergerak begitu cepat.
tidak terlepas dari kemauan,
kerja keras, dan visi melihat ke
depan. Keberanian memulai sejak
90-an Udink dan Aca−panggilan
ejak medio 90-an, asuhnya sudah berkiprah di kancah terakhir ini, USK mulai berbicara akrab keduanya yang juga kakak Membangun Mindset dan Namun, di balik itu mendatangkan
Universitas Syiah internasional. Salah satunya di banyak di kontes robot, baik di Kontes beradik−serta seluruh bantuan Tidak Inferior pekerjaan baru seperti tukang
Kuala (USK) telah sektor pertambangan. Robot Indonesia (KRI) maupun Kontes kolega di Fakultas Teknik USK, telah Pondasi awal yang ingin diletakkan service traktor maupun pengemudi.
memperkenalkan robot Waktu berjalan, zaman berubah. Robot Terbang Indonesia (KRTI). memunculkan cahaya terang. Bahwa adalah membangun mindset (pola Saat ini, USK baru saja
Skepada mahasiswa. Di USK terus berbenah ke arah semakin KRI masuk sepuluh besar regional USK bisa berbicara mengenai dunia pikir) bahwa anak-anak USK dari menyelesaikan satu robot baru yang
prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, baik. Dosen Teknik Mesin, Ir. Syahriza, Sumatra. Saat itu, robot sepak bola yang identik dengan kecerdasan manapun asalnya−terlebih Aceh− diberi nama RC-19. Nama sederhana
Ir. Udink Aulia, M.Eng dan kolega M.Eng menjelaskan, adanya beberapa yang dipertandingkan. Robot ini buatan ini. mampu membuat robot. Biasanya ini merupakan singkatan dari Robot
memperkenalkan hal-hal berkenaan mata kuliah seperti mekatronika, diadu tiga lawan tiga. Bisa merebut Secara umum, pihaknya sifat inferior di dalam benak yang Covid-19. Ini dikerjakan sebagai
dengan robotika. Ini bertujuan agar robotik, menggambar serta rapid bola dan dituntut mencetak gol. Tak membentuk dua kelompok bagi kandung terdoktrin, seperti merasa tugas akhir beberapa mahasiwa
mahasiswa dapat berpikir kreatif prototipe, lebih memudahkan para mudah sebab membutuhkan software mahasiswa yang fokus di robot. tak mampu, ciut sebelum memulai, Teknik Mesin. Ke depan akan coba
dan melihat jauh ke depan. Padahal mahasiswa untuk berinovasi, berpikir yang lumayan tinggi. Kelompok ini dinamai dengan Lamuri menjadi faktor utama sebahagian dikembangkan lebih sempurna.
di era tersebut, USK belum ada kreatif yang muaranya tumbuh Untuk KRTI sendiri, tahun 2018 dan Seulawah. Lamuri cenderung ke besar mahasiswa USK tidak maju. Keberadaan RC-19 diharapkan
mata kuliah yang membahas soal kemauan untuk mencintai dan dapat drone ataupun robot terbang milik KRI, sedangkan Seulawah lebih ke Karena itulah, sejak dulu hal bisa menjadi petugas yang
robot. Udink dan tim menyiasati menciptakan robot. Beberapa tahun USK mendapatkan penghargaan KRTI. tersebut dibenahi. Kini banyak mengantarkan obat kepada pasien
hal ini dengan memasukkan robot mahasiswa USK yang mencintai positif Covid-19.
ke dalam ekstrakurikuler. Saat itu, dunia robot. Hal ini tak terlepas Dengan adanya kemauan
targetnya tak muluk. Ia ingin saat dari apa yang Aca sampaikan, “Yang bersama, mulai dari tingkat atas
pameran pembangunan mahasiwa terpenting adalah mahasiswa suka hingga ke mahasiswa, bukan tidak
bisa mengekspresikan produk dari dulu. Jika sudah cinta mereka akan mungkin USK menjadi kiblat robotika
apa yan telah mereka buat. berkembang karena rasa penasaran di Indonesia, minimal di Sumatra.
Segala upaya yang dilakukan dan kemauan untuk menggeluti Terpenting kemauan meng-upgrade
bukan tanpa tantangan. Udink lebih.” diri, kemampuan menggaet pihak
menyebutkan, dulu tantangannya Terkait adanya ketakutan di masa ketiga untuk pendanaan penelitian/
lebih berat. Selain belum adanya mata depan robot akan menggantikan proses pembuatan robot, atau aspek
kuliah, segala peralatan harus dibeli di peran manusia, menurutnya tak publikasi baik di jurnal maupun
Jakarta. Berbeda dengan sekarang, perlu khawatir berlebihan. Pada media massa harus semakin
di era industri 4.0 segalanya menjadi dasarnya yang menciptakan robot ditingkatkan.
lebih mudah. Paling terasa setiap adalah manusia dan masih bisa Aceh tidak boleh hanya bertumpu
alat dapat dibeli dan sudah tersedia dikontrol. Logika sederhana yang pada sektor pertanian semata atau
di e-commerce. Kendala lain yang lain misalnya adanya teknologi ilmu sosial. Namun, Aceh sudah
dihadapi adalah menyamakan level ataupun robot−meski sebahagian harus lebih cemerlang dalam hal
mahasiswa juga dosen. pekerja digantikan−tetapi juga kecerdasan buatan. Dunia bergerak
Meski begitu, hal besar yang mendatangkan pekerjaan baru. begitu cepat. Jangan sampai ketika
amat disyukuri di medio 90-an Sebagai contoh dulu membajak belahan dunia lain sudah berbicara
mereka menemukan kemampuan sawah dengan kerbau. Kehadiran ke antariksa, kita masih bicara
mahasiswa yang luar biasa. traktor membuat pekerjaan seputaran ‘leumang’. Di sinilah USK
Saat ini, beberapa mantan anak membajak sawah tergantikan. bisa berperan lebih banyak. []
34 MEI 2021 35 MEI 2021