Page 17 - WARTA USK
P. 17

Profil                                                                                               Profil



 Konsisten  Mawapres USK pada tahun 2019. Saat   Exchange and Study 2016-2017 di Amerika   Matematika di FKIP USK. Ia sangat
            Kali pertama Intan mengikuti
                                                                                konsisten mendidik anak-anaknya untuk
                                             Serikat, tepatnya di Washington State.
         itu, ia masih tergolong mahasiswa baru
                                                                                tidak jemu menuntut ilmu.
                                               Kala itu, Intan masih berusia 17
                                                                                   “Dengan orang tua yang sama-sama
 Megejar  sehingga banyak hal terkait kompetisi ini   tahun. Di usia yang sangat muda ia   pengajar, membuat kami terbiasa
                                             tinggal bersama keluarga Amerika.
         yang belum dipahaminya dengan baik.
            “Karya tulis ilmiah saja saya gak tahu,
                                                                                membaca sejak kecil. Inilah yang
                                             Di sana Intan sekolah sekaligus
                                             mempromosikan tentang Islam.
         tapi malam itu saya begadang sampai
                                                                                membuat saya tertarik pada hal-hal
                                                                                baru,” ucapnya.
                                               “Itu benar-benar tantangan bagi
         jam empat pagi mengerjakannya,”
                                                                                   Pilihan Intan untuk menempuh
 Impian  kenang Intan.                       saya. Apalagi Trump terpilih jadi   pendidikan di Fakultas Kedokteran
            Pada tahun pertama itu Intan gagal.
                                             islamphobianya kuat,” ucapnya.
                                               Namun Intan bersyukur, ia dapat
         Namun, hal itu tidak menyurutkan
                                                                                adalah bukti lain dari keteguhan dirinya.
         semangatnya untuk kembali mengikuti
                                             melalui semua itu dengan baik. Ia
                                                                                Kepada Warta USK, ia bercerita bahwa
         kompetisi. Di tahun kedua, Intan semakin
         matang. Kemampuan presentasinya juga   mampu mempertahankan identitasnya   mimpinya untuk menjadi dokter telah
                                             sebagai muslim dan mengenalkan
                                                                                tumbuh sejak ia berusia tiga tahun.
         sudah semakin baik. Hanya saja saat itu                                   “Impian itu tidak pernah berubah
         ia keliru memperhatikan peraturan waktu                                sampai saat ini,” ujarnya.
         presentasi.                                                               Bagaimana mungkin anak sebelia
 ntan Qanita berhasil terpilih sebagai   “Saat itu agak terburu-buru            itu sudah berpikir ingin menjadi dokter?
 Mahasiswa Prestasi (Mawapres)   presentasinya. Saya kira 10 menit              Ternyata cerita ini ia dengar sendiri dari
 Universitas Syiah Kuala Tahun 2021.   rupanya 7 menit,” ujarnya.                ibunya.
 Bagi Intan, pencapaian ini memiliki   Akhirnya Intan harus berbesar   Saya tiga tahun  Kala itu, Intan sering terkena asma
 Imakna tersendiri baginya. Sebab ini   hati karena ia kembali gagal. Meski   ikut Mawapres,   sehingga kerap dibawa ke dokter yang
 merupakan kali ketiga ia mengikuti kompetisi   demikian, perempuan kelahiran   alhamdulillah di   merupakan teman ayahnya. Hampir
 tersebut. Keberhasilan ini sekaligus   Banda Aceh ini tidak patah semangat.      setiap bulan ia selalu memperhatikan
 membuktikan perempuan peraih segudang   Kegagalan yang telah dilaluinya itu   tahun ketiga baru  bagaimana dokter mengobati dirinya.
 prestasi ini konsisten menjaga nyala   menjadi pelajaran berarti baginya.  berhasil.  Rutinitas itulah yang kemudian
 impiannya.  Intan pun menyiapkan diri sebaik                                   menumbuhkan impiannya untuk menjadi
         mungkin pada Mawapres tahun ini.                                       dokter.
         Wabah corona yang melanda dunia,                                          “Saya terinspirasi, hebat sekali jadi
         ternyata membawa hikmah tersendiri                                     dokter, ya. Bisa menyembuhkan saya.
         baginya. Sebab di masa pandemi ini,                                    Nanti kalau besar saya ingin seperti
         Intan banyak mengikuti kegiatan dan   Islam dengan wajah yang lebih ramah.   dokter ini,” ucap Intan.
         meraih berbagai prestasi baik di tingkat   Pengalaman panjangnya di Amerika itu,   Sejak itulah Intan berupaya fokus
         nasional maupun internasional.      ia tulis dalam bukunya yang berjudul   untuk mewujudkan impiannya, termasuk
            “Jadi ini jalan yang panjang dan   Literacy Road to America.        dalam belajar. Perempuan ini punya
         usaha yang berat. Saya tiga tahun ikut   Apa yang menjadikan Intan seperti   metodenya sendiri yaitu Pomodoro,
         Mawapres, alhamdulillah di tahun ketiga   saat ini tidak terlepas dari peran orang   metode 25 menit belajar dan 5 menit
         baru berhasil,” ucapnya lega sebab upaya   tua. Intan bersyukur ia lahir dari keluarga   istirahat. Metode ini terus diulang hingga
         yang ia lakukan selama ini tidak sia-sia.  yang sangat memperhatikan pendidikan.   empat siklus.
            Sejak kecil, Intan memang dikenal   Ayahnya, Drs. Imran, merupakan guru   Metode belajar seperti itulah yang
         keras terhadap tekad. Ia juga selalu   bahasa Inggris dan ketua Ikatan Guru   diterapkan Intan secara konsisten sejak

 Intan Qanita  menyukai hal-hal baru yang secara tidak   Indonesia (IGI) Aceh. Ayahnya selama ini   SD. Semua ini tentu tidaklah mudah,
                                                                                tapi Intan telah membuktikannya. Untuk
         langsung membentuk dirinya seperti
                                             terlibat aktif dalam menggiatkan literasi
 Mahasiswa Prestasi USK 2021/  sekarang ini. Salah satu pelajaran   di sekolah.  kesekian kalinya, bahwa  keberhasilan
 Mahasiswi Fakultas Kedokteran USK  berharga yang ia dapat adalah saat   Begitu pula ibunya, Dra. Bintang   selalu berkawan karib dengan mereka
         mengikuti pertukaran pelajar Youth   Zaura, M.Pd., yang merupakan dosen   yang teguh merawat impiannya. []



 16  AGUSTUS 2021                                           17   AGUSTUS 2021
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22