Page 7 - Warta USK Maret 2022
P. 7

EDUKASI                                                                                     EDUKASI






 Peran Pendidikan dalam  kewarganegaraan lingkungan dapat

          menjadi instrumen internalisasi untuk
 Memerangi Krisis Lingkungan  menumbuhkan dan meningkatkan
          kesadaran warga negara terhadap
          lingkungan.
            Prof. Rusli juga memaparkan,
          tinjauan terhadap pendidikan
          kewarganegaraan lingkungan berbasis
          pada etik dan emik. Hal ini disebabkan
 aat ini, tanpa disadari krisis   oleh dua alasan utama.
 lingkungan sedang terjadi.    Pertama, persoalan
 Serangkaian masalah   kewarganegaraan dan lingkungan tidak
 lingkungan baik global   dapat ditinjau hanya dari perspektif
 Smaupun lokal telah menjadi   teknis atau pure invironmental studie
 pemandangan sehari-hari. Sebut saja   semata-mata. Namun, persoalan
 seperti hilangnya keanekaragaman   kewarganegaraan lingkungan
 hayati, perubahan iklim, pencairan es,   membutuhkan kajian dari berbagai
 polusi plastik, polusi laut, hingga polusi   perpektif. Termasuk di dalamnya politik
 udara. Selain itu, terdapat masalah   lingkungan atau political ecology, di
 lingkungan lainnya seperti rekayasa   mana ranah kebijakan menjadi bagian
 iklim, polusi genetik dan pergeseran   utama yang memberikan pengaruh   di Indonesia (emik). Tentunya dengan   mempersiapkan siswa maupun
 genetik, hingga kekurangan air di   terhadap lingkungan. Formulasi   tidak mengabaikan prinsip-prinsip   masyarakat untuk melindungi dan ikut
 berbagai tempat. Peningkatan tekanan   kebijakan dan model kebijakan yang   umum (etik) atau prinsip universalitas.    terlibat dalam pelestarian lingkungan,”
 pada lingkungan diprediksikan dapat   diambil pemerintah menyangkut   “Salah satu tujuan dari pendidikan   jelasnya.
 menyebabkan kerusakan permanen   dengan lingkungan memberikan   kewarganegaraan lingkungan adalah   Untuk mendukung tujuan tersebut,
 dalam beberapa dekade mendatang  dampak signifikan terhadap lingkungan   menumbuhkembangkan keyakinan   pendidikan kewarganegaraan
 Prof. Rusli Yusuf, M.Pd., salah satu   itu sendiri.  warga negara tentang lingkungan   lingkungan harus memastikan para
 akademisi Universitas Syiah Kuala   Kedua, prinsip pelestarian   dan manusia berada pada posisi   siswa atau masyarakat memiliki
 mengatakan, selain faktor teknis   Studi yang dilakukan oleh Prof.   lingkungan dikembangkan atas   yang setara atau kita kenal dengan   pengetahuan, keterampilan, dan
 alamiah, penyebab dari kerusakan   Rusli di tahun 2020 kepada masyarakat   dasar prinsip kebenaran secara   biosentrisme,” jelas Prof. Rusli.  sikap terkait pelestarian lingkungan
 lingkungan hidup juga terjadi   Lembaga   Banda Aceh, memperlihatkan bahwa   universal, sehingga dalam pelestarian   Ia melihat pendidikan   di tempat tinggal mereka. Pendidikan
 akibat perilaku manusia yang telah   keberadaan fasilitas umum dan   lingkungan, warga bertindak atas   kewarganegaraan lingkungan berfokus   kewarganegaraan lingkungan juga
 memperlakukan lingkungan   pendidikan   kesadaran masyarakat Kota Banda   dasar etika yang berkembang secara   pada pembentukan pengetahuan   berupaya mengembangkan kepribadian
 dengan tidak baik, jauh   baik formal   Aceh terhadap lingkungan masih   universal. Etika atau prinsip-prinsip   (kognitif), sikap (efektif), dan perilaku   warga negara agar memiliki rasa
 dari tatanan konsensus   tergolongan rendah. Pengelolaan   umum yang dikembangkan oleh dunia   individu (psikomotorik), serta perubahan   kebangsaan dan cinta tanah air dengan
 dan etika, serta sifat   maupun   penyehatan lingkungan masih   terkadang juga tidak cukup untuk   mengarah kepada gerakan kolektif   berlandaskan pada nilai-nilai filosofi
 antroposentris   nonformal   membutuhkan peran kunci pemerintah.  melestarikan lingkungan alam, tetapi   dalam membangun pemahaman   dari Pancasila sebagai ideologi dan
 yang hampir tidak   Menurut Prof. Rusli pendidikan   membutuhkan prinsip kebenaran   yang lebih baik tentang lingkungan.   pandangan hidup bangsa.
 terkontrol. Hal   harus   telah terbukti menjadi alat   budaya (emik) dari sisi lain. Sementara   Proses pembelajaran bertujuan   “Sebagai instrumen internalisasi
 ini juga terjadi   mengadopsi   fundamental yang dapat memberikan   itu, Indonesia memiliki keragaman   untuk melahirkan perubahan sosio-  kesadaran lingkungan, pendidikan
 akibat rendahnya   kontribusi dalam perubahan perilaku   budaya yang didukung dengan tradisi   ekologis. Kewarganegaraan lingkungan   kewarganegaraan lingkungan sebaiknya
 pengetahuan manusia   pendidikan   warga. Dalam konteks ini, ia melihat   di dalamnya. Jadi sangatlah penting   didefinisikan sebagai kewarganegaraan   ditanamkan kepada generasi muda
 tentang lingkungan (afektif),   ini dalam   peran penting dari mata pelajaran   dilakukan pengembangan kajian   yang didorong oleh ide-ide kritis terkait   sejak mereka duduk di bangku sekolah
 moral kolektif (sikap), dan perilaku   pendidikan kewarganegaraan yang   kewarganegaraan yang lebih mendalam   dengan lingkungan yang menghasilkan   dasar. Lembaga pendidikan baik formal
 (psikomotorik) ekploitasi sumber daya   keseharian.  khusus untuk mengkaji isu lingkungan,   terkait upaya pelestarian lingkungan   tindakan ramah lingkungan.  maupun nonformal harus mengadopsi
 alam (SDA) secara berlebihan dengan   yaitu pendidikan kewarganegaraan   berbasis sosial dan budaya yang ada   “Salah satu tujuan dari pendidikan   pendidikan ini dalam keseharian,” tutup
 tidak terkontrol.  lingkungan. Menurutnya pendidikan   kewargenegaraan lingkungan adalah   Prof. Rusli. []




 6  Warta USK Maret 2022                                                                      Warta USK Maret 2022  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12