Page 17 - Warta USK September 2022
P. 17
PROFIL PROFIL
dr. Fiona Desi Amelia, Sp.GK, AIFO-K rawat inap, dokter spesialis gizi klinik membantu agar “Tapi setidaknya semakin banyak
Alumni Fakultas Kedokteran USK/ Dokter Spesialis Gizi Klinik rawat inap lebih pendek. Salah satu caranya dengan yang diedukasi itu semakin baik,”
mengatur pola makannya.
ucapnya.
Menggerakkan mempercepat penyembuhan, membantu membentuk personal branding dr.
Upaya edukasi ini pun akhirnya
“Maka kita hadir di situ untuk membantu
memperkecil komplikasi penyakit,” ucapnya.
Fiona sebagai pakar gizi klinik.
Dr. Fiona mengakui, ada banyak faktor yang
Literasi Gizi Klinik turut mempengaruhi semua persoalan kesehatan Ia kerap diundang untuk mengisi
materi pada kegiatan seminar atau
masyarakat saat ini. Mulai dari budaya, lingkungan,
forum ilmiah lainnya. Seperti saat
termasuk pula teknologi. Namun, semua faktor
tersebut sebenarnya dapat dikendalikan. Karena Warta USK mewawancarainya,
saat itu dr. Fiona baru saja selesai
muara pemicunya hanya dua, yaitu pola makan yang mengisi materi terkait stunting di
salah dan gaya hidup yang buruk. ruang VIP AAC Dayan Dawood.
Terkait gaya hidup, dirinya mengenalkan lima Perlahan namun pasti, upaya-
aat ini, persoalan kesehatan pilar pola hidup yang baik yaitu gizi seimbang, upaya dr. Fiona mengedukasi
di masyarakat semakin olahraga, hindari merokok, kelola stres, serta tidur masyarakat terkait literasi gizi
kompleks. Ragam penyakit cukup dan berkualitas. Sementara untuk pola klinik telah membuahkan hasil.
kronis dapat menyerang siapa makan, dirinya mengingatkan pentingnya asupan Salah satu indikatornya adalah
saja. Tak peduli tua dan muda. gizi yang seimbang. Di antaranya dengan jumlah masyarakat mulai sadar untuk
Setiap orang bisa begitu makanan yang sesuai kebutuhan, jadwal makan Padahal gizi berkonsultasi ke dokter gizi klinik.
Spotensial terserang penyakit. yang teratur, serta jenis makanan yang harus klinik memiliki Hal menarik lainnya sudah ada
Hal inilah yang menggerakkan dr. Fiona mencakup nutrisi yang dibutuhkan tubuh. sebagian masyarakat yang langsung
untuk giat mengedukasi masyarakat tentang Kesadaran inilah yang ingin ditumbuhkan dr. peran penting mengakses dokter gizi klinik tanpa
pentingnya menjaga kualitas kesehatan, Fiona di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dirinya dalam terlebih dahulu konsul dengan
melalui pendekatan disiplin ilmu yang melihat pergeseran usia pada sejumlah pasien cukup dokter spesialis lainnya.
ditekuninya yaitu gizi klinik. memprihatinkan. Dulu penderita diabetes usianya 40- mendukung “Biasanya, kan, kita dapat pasien
Menurut dr. Fiona, ilmu gizi klinik an. Namun sekarang sudah ada 30-an, bahkan 20-an. upaya rujukan dari penyakit dalam. Tapi ini
tergolong baru di Indonesia. Bahkan di Aceh, “Nah, kenapa? Karena pola hidup yang tidak murni langsung datang ke gizi klinik
gizi klinik baru ada dalam beberapa tahun baik, makanan yang berlebihan, olahraga tidak kuratif di karena sudah sadar,” ucapnya.
terakhir. Saat ini, hanya ada tujuh dokter yang ada, sehingga terjadilah diabetes. Akibat tidak masyarakat. Hal-hal seperti inilah yang
konsen di bidang gizi klinik, termasuk dirinya. mau mengubah gaya hidup atau pola makannya,” menjadikan dr. Fiona optimis
“Padahal gizi klinik memiliki peran jelasnya. terhadap ikhtiarnya untuk
penting dalam mendukung upaya kuratif di Oleh karena itu, dr. Fiona gencar mengedukasi menyebarluaskan literasi gizi klinik.
masyarakat,” ucapnya. masyarakat. Di antaranya dengan membentuk Sebab nun jauh dalam hatinya,
Dirinya mencontohkan bagaimana di rumah kelas-kelas online. Tujuannya agar masyarakat telah tertanam cita-cita besar yaitu
sakit ia bertanggung jawab untuk melakukan mendapat akses informasi yang cepat dan benar bagaimana menurunkan malnutrisi
diagnosis dan terapi gizi terhadap pasien yang terkait persoalan kesehatan. di masyarakat. Meski dirinya
beresiko atau malnutrisi. Kemudian kalau “Jadi mempercepat akses untuk pengobatan menyadari untuk mewujudkan cita-
atau pencegahan juga, kan,” ujar perempuan yang cita itu tidaklah mudah. Ditambah
menyelesaikan program dokter spesialisnya di lagi ketersediaan SDM gizi klinik
Universitas Diponegoro ini. yang masih sangat terbatas. Karena
Selain itu, dr. Fiona juga aktif menggunakan itulah, dirinya tak ingin terlalu larut
media sosial seperti Youtube dan Instagram untuk dengan ekspektasi. Ia jalani saja
menyebarluaskan informasi kesehatan. Meski dari hal-hal paling sederhana.
dirinya memahami tidak semua masyarakat dapat “Kalau niat kita tulus, insyaallah
menjangkau akses informasi seperti ini. jalani saja, pasti jadi,” pungkasnya. []
16 Warta USK September 2022 Warta USK September 2022 17