Page 29 - Warta USK September 2022
P. 29

KREATIF                                                                                      KREATIF







 Inovasi USK Bersama Warga Desa  dalam dua model; piring melengkung
          dan bentuk kemasan. Bahan yang
 Piring Pelepah Pinang  digunakan adalah pelepah pinang

          tua yang sudah jatuh dari pohonnya.
 dari Lamtamot  Kemudian dicuci dengan sabun
          pencuci piring yang aman untuk
          bahan makanan. Lalu dijemur
          selama 3-4 jam hingga mengering.
            Setelah kering, pelepah
          dicetak dengan menggunakan
 anggotanya; Dr. Ratna, STP, MP dan   mesin molding hot press bersuhu
 Satriana, STP, MSi.. Mereka juga   120 derajat celcius. Satu menit
 dibantu perangkat Desa Lamtamot,   kemudian, piring sudah siap
 ibu PKK, anggota Posyandu serta   digunakan. Proses pembuatan
 mahasiswa Merdeka Belajar Kampus   piring ini tidak menggunakan bahan
 Merdeka (MBKM).   kimia. Hasil produk pun lebih kokoh
 “Produk kemasan yang dicetak   dibandingkan piring kertas, sebab   Ini bisa pengganti styrofoam,”   desa mereka dengan merek
 berupa kemasan kopi dan beberapa   pelepah pinang memiliki tekstur   jelasnya.  Situek Lamtamot. Untuk saat ini,
 produk lainnya. Selain itu juga ada   tebal dan berlapis lilin.  Rencananya kepala desa   pemasaran produk masih didampingi
 piring yang terbuat dari pelepah   Sekretaris Pusat Lingkungan   Lamtamot beserta perangkatnya   USK melalui berbagai media sosial
 pinang,” jelas Ichwana.  Hidup USK ini menerangkan,   akan menjadikan piring pelepah   dan marketplace. []
 Inovasi pelepah pinang ini   ada beberapa tahapan saat   pinang ini sebagai produk khas
 merupakan salah satu kontribusi   memperkenalkan inovasi
 dalam menjaga lingkungan sekaligus   produk ini. Pertama, sosialisasi
 pemberdayaan ekonomi masyarakat.   untuk pengetahuan dan
 Sebab selama ini, pelepah pinang   pemahaman masyarakat. Kedua,
 kerap dianggap sampah dan   memperkenalkan alat dan produksi.
 dibuang begitu saja. Jika pelepah   Ketiga, pemasaran produk
 pinang berserakan dan mengering   melalui media sosial Instagram @
 di perkebunan, dikhawatirkan saat   situeklamtamot atau marketplace.
 musim kemarau mudah terbakar.   “Berdasarkan hasil uji coba
 niversitas Syiah Kuala   Kondisi ini sangat berbahaya dan   laboratorium, kami menemukan
 (USK) terus berinovasi   Dengan   dapat memicu kebakaran lahan.   bahwa kadar air pelepah pinang
 menciptakan berbagai   memanfaatkan   “Dengan memanfaatkan   yang ideal untuk dicetak
 produk unggulan yang   teknologi, pelepah pinang tidak   adalah 12 hingga 16
 Uramah lingkungan. Kali   teknologi, pelepah   lagi menjadi limbah. Namun dapat   persen. Berdasarkan
 ini inovasi baru lahir dari kolaborasi   pinang tidak lagi   dimanfaatkan menjadi berbagai   hasil uji coba, produk
 Tim Pengabdian USK bersama   menjadi limbah.   produk,” tambah Ichwana.  ini bisa dipakai 10 kali
 masyarakat Desa Lamtamot, Aceh   Alat pencetak tersebut   tergantung teknik
 Besar. Produk itu adalah piring yang   Namun dapat   merupakan hasil kolaborasi tim   pencucian. Bisa
 terbuat dari pelepah pinang.  dimanfaatkan menjadi   pengabdian bersama Direktur CV   dicuci tapi tidak
 Tim pengabdian ini dipimpin Dr.   berbagai produk  Mandiri, Muhammad Nazri. Mesin ini   direndam dan tidak
 Ichwana, STP, MP bersama para   mampu mencetak pelepah pinang   perlu digosok keras.




 28  Warta USK September 2022                                                             Warta USK September 2022 29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34