Page 28 - Warta USK Maret 2023
P. 28
KREATIF KREATIF
Manfaatkan Air Laut
untuk Penerangan
iga mahasiswa Pratama (FT 2021), Muhammad Reza Hal ini menjadi beban tersendiri
Universitas Syiah Kuala Pahlevi (FT 2020), Al Fikri Maulianda bagi nelayan. Terlebih jika terjadi
(USK) ciptakan inovasi (FT 2021) dan dibimbing oleh Ratna kelangkaan atau kenaikan harga
energi terbarukan dengan Sary, ST, MT. BBM. Kondisi ini membuat para
Tmemanfaatkan air Ide Laterne Wasserlicht berawal nelayan harus mengeluarkan modal
laut sebagai sumber penerangan. dari kurangnya penerangan yang lebih besar saat bekerja.
Produk inovasi yang diberi nama di kawasan nelayan di Desa Untuk menjawab permasalahan M. David Pratama M. Reza Pahlevi Al Fikri Maulianda
Laterne Wasserlicht ini dapat Cadek, Kecamatan Baitussalam,
menjadi alternatif penyelesaian
Air laut yang dipakai dalam jangka energi terbarukan akan terus
mengandung garam waktu yang lama berkembang. Sebagai mahasiswa ia
merupakan larutan sehingga pengguna bersama timnya terus menjalankan
elektrolisis tidak perlu tridarma perguruan tinggi dengan
yang dapat khawatir tentang menghasilkan inovasi yang
dimanfaatkan perawatannya. bermanfaat bagi masyarakat
sebagai Nelayan cukup dan turut berkontribusi dalam
sumber daya mengganti air penanganan perubahan iklim.
alternatif. Garam laut secara rutin Saat ini, Laterne Wasserlicht
yang terkandung apabila lampu sudah sedang mengikuti Program
pada air laut akan mulai redup. Satu lampu Pembinaan Mahasiswa Wirausaha
bereaksi ketika bertemu berukuran 10 sampai 15 watt (P2MW) dari Kemdikbudristek. David
dengan elektrolit, sehingga dengan menggunakan satu liter air bersama timnya berharap dapat
dengan pertemuan unsur tersebut laut dapat digunakan 11 sampai 15 lolos dalam program ini dan dapat
tersebut, tim USK menciptakan dapat menghasilkan listrik yang jam/hari. bantuan dana pengembangan dan
Kabupaten Aceh Besar. Mayoritas produk dengan memanfaatkan terhubung dengan lampu. Lampu “Lampu air laut ini mempunyai pembinaan untuk produk lampu air
masalah akibat mahalnya biaya dan penduduk di desa ini bekerja sumber daya alam yang ramah air laut ini merupakan lampu masa depan yang cerah jika terus laut.
kelangkaan bahan bakar. sebagai nelayan yang mencari lingkungan, hemat biaya, dan mudah bertenaga air laut yang murah dan kita kembangkan dengan inovasi “Kami berharap pengembangan
Laterne Wasserlicht (Solusi ikan dan memanfaatkan air laut digunakan masyarakat. ramah lingkungan. teknologi. Karena memberikan produk ini dapat berjalan lancar
Cerdas Pembuatan Lampu dengan sebagai sarana untuk membuat “Dengan memanfaatkan Laterne Wasserlicht ini memiliki solusi atas permasalahan yang dan produksi massal yang dapat
Air Laut) merupakan ide kreatif garam. Selama ini para nelayan kandungan garam yang ada di air laut, desain yang menarik dengan bentuk dialami nelayan maupun masyarakat dipasarkan di kalangan masyarakat.
dari mahasiswa Program Studi mengandalkan lampu listrik kita bisa menciptakan lampu yang sederhana dan mudah dibawa dalam pesisir pantai,” jelasnya. Estimasinya satu lampu seharga
Teknik Mesin, Fakultas Teknik USK. bertenaga mesin genset yang mudah digunakan oleh masyarakat aktivitas sehari-hari. Produk ini David menambahkan produk Rp47 ribu,” ujar David selaku ketua
Mereka terdiri dari Muhammad David biaya operasional sangat tinggi. khususnya para nelayan,” ujar David. menggunakan bahan yang dapat inovasi teknologi terapan dan tim. []
28 Warta USK Maret 2023 Warta USK Maret 2023 29