Page 31 - Edisi Juni 2017
P. 31
30 KREATIF KREATIF 31
Gadis Bermata Biru Penguasa. Gadis itu merunduk menjadi tumpuan keluarga? hadir setelah ada ikatan sah.
Semenjak ayah meninggal lima
sambil melantunkan doa-doa
pengharapan. Berdoa semoga
Sedangkan Dek F dan Dek G, dua
cibiran itu tidak merusak hati tahun yang lalu, keadaan dirinya pria ini pernah menolak lamaran
semakin mandiri. Jenjang pangkat
sucinya. Berharap yang mencibir guru golongan tinggi cukuplah dirinya karena merasa tidak layak
diampuni dosa. Tak lupa berdoa membiayai dirinya dan ibu. bersanding dengan wanita yang
diberikan jodoh terbaik dunia Namun, keadaan dirinya yang lebih tua usia dari mereka. Beda
akhirat. Ia yakin dibalik cibiran sangat mandiri ini sering dikaitkan sekali pandangan mereka dengan
orang tersimpan hikmah yang dengan kejauhannya mendapatkan cara Rasulullah mengkhitbah
paling dalam. jodoh. Khadijah saat itu. Perantara jodoh
gadis itupun bingung. Ia bergelayut
Gadis itu me-review diri. “Sudahlah terima saja apa adanya, dalam sedih.
Aktivitasnya selama ini tidaklah jangan memilih lagi. Bersiaplah
ada yang menyingung perasaan untuk dipilih tanpa persyaratan Lain halnya dengan Bang H dan
orang. Pagi, siang, dan sore ia apapun.” Bang I. Dua pria yang cukup
serahkan hidup bagi kemajuan umur ini lebih beralasan menolak
anak bangsa. Bukan sekedar Kadang bisikan hati gadis itu lamaran. Katanya, gadis bermata
mengajar, mendidik anak bangsa mulai terombang-ambing juga. biru itu sudah sangat perfect dan
jadi rutinitas yang mengasyikkan. Ketidakberpihakan sebelah hatinya mandiri. Mereka merasa segan
Keberadaannya di sekolah dari pagi mulai mencongkel sendi-sendi untuk bersanding dengannya.
hingga siang menjadi sandaran tulangnya, “Jangan dengarkan,
bagi para siswa. Sore dilanjutkan kuatkan hati. Toh, itu hanya Entah kapan ini berakhir. Mungkin
dengan mengajar TPA di mesjid sekedar bisikan sesaat.” saja jodohnya di dunia belum
terdekat. Adakah yang salah lahir. Atau hanya dipertemukan di
dengan dirinya? Adakah aktivitas Berapa banyak pria yang pernah akhirat dengan bidadara pilihan?
seperti ini dikait-kaitkan dengan singgah di hatinya? Belumlah Gadis bermata biru itu
genap sepuluh jumlahnya. Ada
keberadaannya jauh dari jodoh.
S enja mulai menerpa. kian menyerbak. Kesendirian Nauzubillah min zhalik. Betapa itu malah yang ditolak. Tidak Dalam perjalanan hidup, ia tetap
menancapkan rasa optimis.
yang ditolak dan ada juga gadis
piciknya orang yang berpikiran
Di beranda rumah,
tanpa pendamping menjadi buah
berhusnuzan terhadap Penguasa
perlu ada yang disalahkan dan
seperti itu.
bibir bagi gadis kembang desa.
seorang gadis duduk
Alam. Tetap menjalani hidup
dipermasalahkan.
Dicibir sok suci, sok sempurna
gelisah. Rona wajahnya
memerah. Raut
arah kiblatnya.
meninggal, Ibu ingin melihatmu
orang-orang yang mencibirnya
wajah indah disertai tanda alam kata mereka di luar sana. Padahal “Ibu sudah semakin tua. Sebelum Bang A, Bang B, Bang C, Bang D, dengan takdir yang tidak tentu
Bang E, nama-nama yang pernah
bahagia di pelaminan.”
ketuaannya mulai ada. Gadis itu adalah saudara dan tetangga ditolak gadis bermata biru. “Kali ini ada yang serius
masih sangat cantik di ujung terdekatnya. Permintaan ibu yang selalu Alasannya kuat, tidak sekufu. melamarmu.”
CUT JANUARITA senja. Matanya biru warisan darah diulanginya setiap minggu, lebih Ada saja kekurangan pria-pria
Portugis-Lamno. Gadis itu bertafakur selesai ini dimatanya. Kurang saleh, Impian rangkaian kalimat itu tetap
MAHASISWA PASCA SARJANA UNSYIAH shalat. Segala kegetiran menyayat hatinya ketimbang
DAN GURU MAN MODEL, BANDA ACEH omongan dari luar sana. kurang mandiri, malah ada yang membahana di hatinya. Satu saat
Dikibas-kibaskan jilbab besarnya. hati ia tumpahkan di atas Permohonan dari orang terdekat masih merokok. Tidak mungkin ia nanti pria ke sepuluh itu akan
Kesedihan mulai menerpa. sajadah. Luapan emosi yang menyangkut harga diri. Tidak memasakkan kehendak memilih datang. Akan menggenapkan
Memasuki usia 40 tahun, kian membuncah, kian laun ada salahnya ibu berharap lebih. yang tidak ia sukai. Bukan karena bilangan jumlah pendatang dan
pemberitaan dari mulut ke mulut semakin stabil di hadapan Sang Bukankah selama ini ia yang tidak cinta, sebab ia yakin cinta akan menggenapkan dien-nya. (cds)
EDISI 212 . JUNI 2017 EDISI 212 . JUNI 2017