Page 18 - Edisi Agustus 2017
P. 18

PROFILPROFIL
           18                                                                                                                                                                                                          PROFIL      19






                                                                                                                                         engan bahasa Indonesia    “Mereka bilang kalau tempat yang   Budaya Aceh yang berbeda telah
          Bayramalyyev                                                                                                                   bercampur aksen Turkmen,   paling nyaman ya di Aceh. Paling aman,   mendidik Bayram untuk beradaptasi.
                                                                                                                                         Bayram bercerita kepada
          Bayramgeldi                                                                                                            DWarta Unsyiah tentang            tempatnya paling bagus, agamanya   Bahkan ia mengaku lancar berbahasa
                                                                                                                                                                                                      Indonesia justru saat berada di
                                                                                                                                                                   paling bagus ya di Aceh,” ujar Bayram.
                                                                                                                                 perjalanannya menuju Indonesia. Lelaki                               Aceh. Misalnya saat membeli
                                                                                                                                 kelahiran Ashgabat City, 19 Desember   Lima bulan pertama di Indonesia adalah   pulsa handphone. Bayram harus
          Mahasiswa Asing                                                                                                        1996, mengenal Indonesia dari guru   hari-hari yang penuh tantangan bagi   menghafalkan kata-kata kuncinya

          Fakultas Ekonomi dan                                                                                                   bahasa Inggrisnya.                Bayram. Perbedaan budaya serta cuaca   untuk memudahkan komunikasi. Hal ini
                                                                                                                                                                   menjadi ujian paling berat baginya. Ia   berbeda saat ia masih tinggal di Jogja.
          Bisnis, Unsyiah,                                                                                                       “Katanya kalau mau belajar banyak   ingat, saat pertama kali tiba di bandara,   Di sana Bayram selalu bersama teman-
          dari Turkmenistan                                                                                                      bahasa Indonesia coba datang ke   cuaca panas membuatnya enggan untuk   teman Turkmenistan sehingga hampir
                                                                                                                                 Indonesia,” kenang Bayram.        keluar dari pesawat. Ia bahkan ingin   tidak pernah menggunakan bahasa
          Terkesan                                                                                                               Namun, keinginan Bayram untuk belajar   “Saya tidak biasa, apalagi di sini tidak   “Setahun saya di sana gak bisa bahasa
                                                                                                                                                                                                      Indonesia.
                                                                                                                                                                   kembali ke Turkmenistan.
                                                                                                                                 ke Indonesia tidak serta-merta direstui
          dengan                                                                                                                 orang tuanya. Jarak yang sangat jauh dan   ada musim salju. Saya suka sekali musim   Indonesia, tapi begitu di Aceh dalam
                                                                                                                                                                                                      dua bulan saya bisa bahasa Indonesia,”
                                                                                                                                 tidak memiliki keluarga menjadi alas an
                                                                                                                                                                   salju,” ujarnya.
                                                                                                                                 utama ayahnya. Jika ingin kuliah, ayah
                                                                                                                                                                                                      ceritanya.
          Ramadan                                                                                                                Bayram hanya memberi tiga pilihan yaitu   Begitu pula saat mencicipi makanan khas   Bagi Bayram Aceh adalah tempat
                                                                                                                                                                   Indonesia. Saat itu ia diajak oleh teman-
                                                                                                                                 kuliah di Turkmenistan, Rusia, atau Turki.
                                                                                                                                                                   temannya untuk makan di rumah makan
                                                                                                                                                                                                      yang religius. Di mana-mana ia mudah
          dan                                                                                                                    Ketiga pilihan tersebut jelas bukan   Padang. Ternyata mereka suka sekali   menemukan masjid. Begitu waktu salat
                                                                                                                                 pilihan hatinya. Bayram sudah terlanjur
                                                                                                                                                                                                      tiba, azan langsung berkumandang.
                                                                                                                                                                   makanan Padang, tetapi tidak dengan
                                                                                                                                 bertekad untuk belajar ke Indonesia.
                                                                                                                                                                   Bayram. Begitu hendak mencicipi,
          Kurban                                                                                                                 Selama dua minggu lelaki bertubuh   ia langsung mual karena aromanya   “Kalau di Turkmenistan satu kampung
                                                                                                                                                                                                      cuma ada satu masjid. Tapi di sini, tiap
                                                                                                                                                                   berbeda.
                                                                                                                                 tegap ini pun murung. Karena iba sang
                                                                                                                                                                                                      100 meter sudah ketemu masjid,”
                                                                                                                                 ayah pun dengan berat hati mengizinkan
                                                                                                                                                                   Kini Bayram pun mulai terbiasa dengan
                                                                                                                                 anak bungsunya ini untuk menempuh
                                                                                                                                                                                                      ujarnya.
          di Aceh                                                                                                                pendidikan nun jauh dari tanah    makanan Indonesia khususnya mie Aceh.   Bayram pun sangat terkesan dengan
                                                                                                                                                                   Hanya saja karena ia penganut mahzab
                                                                                                                                 kelahirannya.
                                                                                                                                                                   Hanafi, Bayram tidak bisa makan yang
                                                                                                                                                                                                      suasana Ramadan dan kurban di Aceh.
                                                                                                                                                                   berasal dari laut karena makruh hukumnya.
                                                                                                                                                                                                      Ia ingat saat pertama kali salat tarawih
                                                                                                                                 “Orang tua cuma kasih nasihat, jangan
          “                                                                                                                      keluar dari jalan. Maksudnya saya di sini   Bahkan saat ia ingin makan kepiting di   di Masjid Raya Baiturrahman. Ia datang
                                                                                                                                                                                                      paling awal saat suasana masjid masih
                                                                                                                                                                   Aceh, teman-temannya keras melarang.
                                                                                                                                 cuma kuliah. Jangan pacaran atau jalan-
                                                                                                                                 jalan. Kuliah dan agama itu saja!” ujar
                                                                                                                                                                                                      lengang. Setelah menyelesaikan salat
                                                                                                                                 putra Bayramalyyev ini.
                                                                                                                                                                   “Saya ingin makan, tapi tidak boleh. Lagi
                                                                                                                                                                                                      tarawih delapan rakaat, ia berniat untuk
          Saya suka
                                                                                                                                                                                                      keluar masjid. Saat itulah ia terkejut
                                                                                                                                                                   pula perut saya menolak,” ujarnya.
          Ramadan di Aceh,
                                                                                                                                 belajar bahasa Indonesia selama
                                                                                                                                                                                                      di halaman masjid pun ramai dengan
          kurban juga. Suara                                                                                                     Setibanya di Indonesia Bayram sempat   Bayram telah tiga tahun belajar di   karena jamaah telah membludak. Bahkan
                                                                                                                                                                                                      jamaah salat.
                                                                                                                                                                   Unsyiah tepatnya di kelas International
                                                                                                                                 setahun di Universitas Sebelas Maret,
          imam di sini juga                                                                                                      Solo. Di sanalah ia kemudian bertemu   Accounting Program (IAP). Unsyiah   “Saya suka Ramadan di Aceh, kurban
                                                                                                                                 dengan orang-orang Turkmenistan dan
                                                                                                                                                                   menggratiskan biaya kuliah mahasiswa
          bagus sekali. Saya                                                                                                     merekemondasikan Bayram untuk belajar   berdarah Turkmenistan dan Azerbaijan   juga. Suara imam di sini juga bagus
          suka                                                                                                                   ke Aceh.                          ini. Selama di Aceh, Bayram mengaku   sekali. Saya suka,” ujarnya. (ib)
                                                                                                                                                                   belajar banyak terutama tentang budaya.
                                                                                                                                                                                                                    EDISI 214 . AGUSTUS 2017
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23