Page 15 - Edisi Agustus 2017
P. 15
14 FOKUS FOKUS 15
ektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir.
Samsul Rizal M.Eng, menaruh
perhatian terhadap keputusan
Rpemerintah yang menerbitkan
Perpu Nomor 2/2017 tentang Organisasi
Masyarakat. Untuk itu, Rektor mengajak
seluruh civitas akademika Unsyiah agar
hadir di Kuliah Umum Mengawal Ideologi
Negara Melawan Radikalisme bersama
Prof. Mahfud MD yang berlangsung
di gedung AAC Dayan Dawood, Senin
(24/7). Ajakan ini disampaikan Rektor saat
memimpin apel Senin yang diikuti ratusan
civitas di lingkungan kampus tertua di Aceh
itu. Rektor tidak ingin civitas akademika
Unsyiah keliru menanggapi kabar yang
sedang berkembang terkait hal tersebut.
“Silahkan datang ke AAC. Dengarkan
penjelasan Prof. Mahfud MD agar kita
mendapatkan pemahaman yang benar,”
harap Rektor.
Sebelum pukul 09.00 WIB, ruang ideologi bangsa dan bagaimana umat memenuhi hall utama Gedung AAC dicerna. Menjembatani masalah itu, maupun civitas akademika Unsyiah
utama gedung AAC Dayan Dawood Islam menerima Pancasila. Diskusi tanya Dayan Dawood. Unsyiah mendatangkan langsung Kepala sangat menikmati mimbar intelektual
telah penuh dengan ratusan mahasiswa jawab pun berlangsung menarik. Meski Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), ini. Kehadiran mereka adalah bentuk
yang mengenakan seragam almamater mahasiswa yang hadir tidak semuanya Mimbar intelektual di panggung Unsyiah Tito Karnavian, untuk memberikan kuliah penghargaan terhadap ilmu pengetahuan.
Unsyiah. Kuliah umum dari mantan berlatar pendidikan hukum, tetapi mereka waktu lebih “ ini memang menarik. Para peserta umum pada 17 Februari 2017 lalu. Mereka tidak ingin terjebak dalam
Ketua Mahkamah Konstitusi ini langsung mampu menanggapi dan memberikan mendapatkan langsung jawaban dari prasangka dan larut dalam cerita-cerita
dipandu oleh Rektor Unsyiah. Tata pertanyaan yang berbobot. Bahkan, Kita ingin punya ahlinya terkait berbagai isu yang sedang Di mimbar gedung AAC Dayan Dawood, tidak jelas. Kehadiran para ahli bukan
tertib acara pun berlangsung ringkas. mereka tidak beranjak pulang dan berkembang. Kabar yang masih bias Kapolri memberikan kuliah umum hanya memuaskan dahaga intelektualitas
Hanya Rektor yang memberikan kata mendengar khidmat paparan dari Guru panjang agar menjadi lebih jelas. Isu-isu terkini pun bertemakan Memantapkan Demokrasi para civitas akademika Unsyiah, tetapi
sambutan sekaligus membacakan biodata Besar Universitas Islam Indonesia ini. dapat langsung diklarifikasi. Jika selama dan Memperkuat NKRI dari Aceh untuk juga membuka ruang diskusi yang lebih
narasumber. banyak ilmu ini hanya mendapatkan kabar dari media Indonesia. Momen ini turut dimanfaatkan luas. Hal ini sekaligus mendidik para
Suasana yang sama juga terasa tiga yang didapatkan yang penuh subjektifitas, di kuliah oleh mahasiswa Unsyiah untuk akademisi untuk berpikir lebih terbuka.
“Kita ingin punya waktu lebih panjang hari sebelumnya, Jumat (21/7). Di dari kuliah umum mahasiswa dapat melakukan mengklarifikasi kegelisahan intelektualnya. Beginilah semestinya para akademisi
agar banyak ilmu yang didapatkan dari tempat yang sama, Menteri Energi dan klarifikasi sehingga hasilnya lebih objektif. Saat itu, para mahasiswa Unsyiah sangat memandang suatu permasalahan dengan
kuliah umum ini,” ujar Rektor dalam Sumber Daya Alam (ESDM) Republik umum ini. Seperti kinerja Polri yang menjadi antusias untuk bertanya hingga Rektor mengedepankan diskusi dibandingkan
sambutannya. Indonesia, Ignasius Jonan, memberikan sorotan masyarakat beberapa waktu terpaksa membatasi waktunya. emosi. Maka di mimbar intelektual
kuliah umum tentang potensi gas blok lalu. Ada beberapa isu yang menjadi Unsyiah, setiap permasalahan selalu
Hampir dua jam Prof. Mahfud MD berdiri A di Aceh. Saat itu, ratusan mahasiswa perbincangan seperti kriminalisasi ulama Maka wajar jika peserta yang hadir punya panggung yang terhormat untuk
di atas mimbar menjelaskan lahirnya dan civitas akademika Unsyiah juga dan beberapa kasus lain yang sulit saat kuliah umum baik itu mahasiswa didiskusikan. (ib)
EDISI 214 . AGUSTUS 2017 EDISI 214 . AGUSTUS 2017