Page 28 - WARTA USK
P. 28

Kreatif                                                                                                                                                                                                         Kreatif



          TEROBOSAN                                                                                                                                                                                     mudah menguap, seperti nilam,


                                                                                                                                                                                                        cengkeh, sirih, gaharu, kayu putih,
          RISET PEMANTIK DUNIA                                                                                                                                                                          kemangi, kayu manis, akasia,
                                                                                                                                                                                                        cendana, dan lain-lain. Namun,
                                                                                                                                                                                                        konflik berkepanjangan dan
                                                                                                                                                                                                        fluktuatif harga membuat produksi
                                                                                                                                                                                                        nilam Aceh menurun.
                                                                                                                                                                                                           Saat ini, Aceh hanya mampu
                                                                                                                                                                                                        menyumbang 20 persen dari total
            novasi dan kreativitas adalah dua                                                                                                                                                           kebutuhan nasional. Jumlah yang
            keping yang saling melengkapi                                                                                                                                                               jauh menurun dibandingkan zaman
            dan telah menjadi kebiasaan                                                                                                                                                                 kejayaan Aceh dulu yang mencapai
        Ibaru di Universitas Syiah Kuala                                                                                                                                                                70 persen. Kondisi inilah yang
          (USK). Perlahan namun pasti,                                                                                                                                                                  menjadi pemantik bagi USK, untuk
          kampus ini bertransformasi bukan                                                                                                                                                              membangkitkan produksi dengan
          hanya melahirkan lulusan dan fokus                                                                                                                                                            membangun sentra pertanian nilam
          pada pencapaian akademik, tetapi                                                                                                                                                              di beberapa kabupaten, seperti
          memperkokoh diri menjadi kampus                                                                                                                           prestisius, sebab hanya 45 lembaga   Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh
          berbasis riset. Basis inilah yang                                                                                                                         yang masuk dalam kelompok PUI       Selatan, dan Gayo Lues.
          menjadi pintu masuk melahirkan                                                                                                                            nasional dari lebih 24.000 lembaga     Keseriusan USK mengembangkan
          banyak inovasi yang berujung pada                                                                                                                         litbang di seluruh Indonesia. Bagi   nilam juga telah menarik banyak
          perbaikan hidup dan menjawab                                                                                                                              Rektor, keberhasilan ini merupakan   peminat, peneliti, investor, hingga
          berbagai tantangan zaman.                                                                                                                                 hal yang sangat membanggakan        diapresiasi pemerintah pusat dan
            Dalam masa kepemimpinan                                                                                                                                 sekaligus menjadi tantangan bagi    daerah. Salah satunya dari Menteri
          Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal,                                                                                                                   USK.                                Riset dan Teknologi (Menristek)
          M.Eng., IPU., ASEAN.Eng., terdapat                                                                                                                           “Rasa bangga ini sangat          yang juga Kepala Badan Riset dan
          dua pusat riset yang kehadirannya                                                                                                                         mendasar, karena ini merupakan      Inovasi Nasional, Prof. Dr. Bambang
          mencuri perhatian dan manfaatnya                                                                                                                          salah satu hasil pembelajaran       Brodjonegoro, yang berkunjung ke
          dirasakan banyak orang. Pusat riset                                                                                                                       pascatsunami, di mana Aceh tidak    USK di awal tahun 2020 silam. Ia
          ini telah menjadi rujukan banyak                                                                                                                          hanya pulih secara fisik, namun     mengatakan, langkah USK untuk
          pihak dan pengambil kebijakan. Dua                                                                                       Aceh International Workshop      juga telah membangun kapasitas      hilirisasi minyak nilam bukan hanya
          riset itu adalah Tsunami and Disaster   LABORATORIUM                     banyak inovasi dan riset.                     and Expo on Sustainable Tsunami    pengetahuan di bidang mitigasi      membantu petani, tetapi juga telah
          Mitigation Research Center (TDMRC)   BENCANA DUNIA                         Prof. Samsul mengatakan,                    Disaster Recovery (AIWEST-DR)      tsunami,” ujar Prof. Samsul.        meningkatkan nilai tambah nilam.
          dan Atsiri Research Center (ARC).  Kehadiran TDMRC salah satunya         Indonesia−khususnya Aceh−mulai                merupakan salah satu media                                                Oleh karena itu, upaya ARC
            Dua bidang ini memiliki historis   menjawab persoalan tersebut         fokus belajar tanggap bencana                 bagaimana USK menggandeng                                              USK mengembangkan komoditi
          kuat bagi masyarakat Aceh.         sehingga korban jiwa dan kerusakan    seusai tsunami 2004 silam.                    peneliti dunia untuk membahas      MEMBANGKITKAN                       nilam di Aceh, diharapkan mampu
          Sebagai daerah yang pernah         dapat diminimalisir jika bencana      Sebagai institusi terbesar di Aceh,           ragam ide, teori, dan praktik dalam   KEMBALI NILAM ACEH               menjadi salah satu alternatif untuk
          mengalami gempa dan tsunami        kembali hadir. Berbagai inovasi, hasil   USK mengambil peran dengan                 pengurangan risiko bencana.        Di tahun 2019, ARC dinobatkan       menyelesaikan persoalan tersebut.
          besar, Aceh memiliki pengalaman    riset, dan pandangan peneliti TDMRC   mendirikan Pusat Studi Mitigasi               Kepedulian USK terhadap isu        menjadi PUI menyusul keberhasilan      Begitulah riset, inovasi,
          yang dapat dijadikan rujukan untuk   USK telah dijadikan rujukan bagi    Bencana (TDMRC) dan Program Studi             kebencanaan ini pun membuahkan     TDMRC. Penetapan ini berdasarkan    dan kreativitas bekerja di USK.
          penanggulangan dan mitigasi        banyak daerah dan negara. Banyak      Kebencanaan. Banyak akademisi                 hasil. Selain menghasilkan         sepak terjang USK dalam melakukan   Semangat kerja civitas akademika
          menghadapi bencana. Tsunami Aceh   peneliti dunia datang bukan sekadar   USK yang terlibat dalam riset dan             banyak riset yang menjadi rujukan   berbagai kajian dan program untuk   ditambah jiwa kepemimpinan
          telah mengubah pandangan dunia     belajar, tetapi turut menjalin kerja   publikasi isu bencana. Bahkan                pemangku kebijakan, pada tahun     membantu industri nilam di Aceh.    pemangku atas, telah melahirkan
          bagaimana seharusnya bencana       sama. Perlahan, Aceh pun berubah      secara statistik, USK masuk dalam             2015, TDMRC ditetapkan sebagai        Atsiri merupakan sebutan         terobosan yang bukan hanya
          dihadapi.                          menjadi laboratorium bencana. Dan     tiga besar publikasi kebencanaan                                                 bagi jenis tumbuhan yang mampu      bermanfaat bagi masyarakat, tetapi
                                             USK, menjadi penggerak utama          di Indonesia, terutama riset bidang           Pusat Unggulan Iptek (PUI) oleh    menghasilkan minyak nabati yang
                                             laboratorium itu dengan melahirkan    tsunami.                                      pemerintah. Keberhasilan ini sangat                                    menjadi pemantik bagi dunia. []



                                                           28    DESEMBER 2021                                                                                                    29    DESEMBER 2021
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33