Page 17 - Warta USK Oktober 2022
P. 17

PROFIL                                                                                       PROFIL






 Dr. Dohra Fitrisia, S.Pd., M.Ed  Hal-hal seperti inilah yang
 Dosen FKIP Bahasa Inggris USK/Pakar Linguistik Kuliner USK  menjadikan masyarakat Aceh kreatif menciptakan

 Merentas Jalan   makanan yang bisa tahan lama.



 Linguistik Kuliner  enam bidang tersebut, tiga di   reuboh juga menjadi bekal bagi   masyarakat. Sementara nasi kotak

                                                                                bisa berasal dari berbagai resto yang
                                             jamaah haji yang saat itu berangkat
          antaranya telah dikaji oleh Dohra.
          Setiap bidang tersebut jelasnya,
          memiliki fungsinya tersendiri. Misalnya   dengan kapal dan mengarungi   kelasnya berbeda.
                                                                                   Selanjutnya kuah belangong
                                             lautan berbulan-bulan lamanya.
          word and meaning yang fokus pada   Lalu budaya masyarakat Aceh yang   yang merupakan menu wajib
 i Indonesia, kajian   pertama di Indonesia. Disertasinya   penamaan setiap makanan.  memuliakan tamu atau dikenal   kenduri maulid harus dibagikan
 linguistik kuliner masih   tentang kuliner tradisional dalam   Ada temuan menarik saat Dohra   dengan istilah pemulia jamee adat   kepada masyarakat sebelum Zuhur.
 tergolong baru. Padahal   bahasa Aceh, seolah menyingkap   mengkaji penamaan makanan yang   geutanyoe.   Tujuannya agar masyarakat dapat
 bidang ilmu ini sangat   tabir betapa luasnya khazanah   saat itu, ia fokuskan di kuliner Aceh   “Hal-hal seperti inilah yang   menikmati lebih dahulu menu khas
 Dpenting untuk mengkaji   bidang ilmu ini.  Besar. Kala itu, dirinya berhasil   menjadikan masyarakat Aceh kreatif   maulid ini. Lalu saat kenduri maulid
 dan melestarikan nilai-nilai yang   Cornelia Gerhadt   menginventarisir 165 leksikon atau   menciptakan makanan yang bisa   dimulai, anak-anak biasanya diberi
 terkandung dalam tradisi kuliner.   dalam bukunya Culinary   penamaan makanan di Aceh Besar.   tahan lama,” ucapnya.  makan terlebih dahulu agar nanti
 Jika ditelusuri lebih dalam, makanan   Linguistics menjelaskan,   Dari jumlah tersebut, ternyata ada   Begitu pula spoken discourse   tidak mengganggu.
 dan bahasa memiliki keterkaitan   kajian linguistik kuliner ini   dua jenis makanan tradisional Aceh   yang kajiannya fokus pada tata krama   “Pengaturan-pengaturan ini
 yang erat dalam membentuk   terbagi atas enam bagian   yang telah hilang yaitu subang   saat makan bersama (commensality).   menunjukkan betapa bijaksananya
 identitas seorang manusia. Melalui   yaitu Comparative linguistics,   gadeng dan pinto angen. Keduanya   Termasuk pula ketika menjamu,   masyarakat kita,” ucap Dohra.
 kajian linguistik kuliner pula, dapat   morphology and word   terdengar asing. Dulunya dua jenis   mempersilahkan untuk makan,   Saat ini, kajian linguistik kuliner
 mengonstruksikan kembali kearifan   formation, syntax and grammar,   makanan ini hanya disajikan untuk   mengakhiri makan, dan lainnya.   Dohra masih fokus di wilayah Aceh
 hidup di masyarakat yang perlahan   word and meaning, spoken   tamu penting atau raja.  Kala itu, Dohra berupaya   Besar.  Ia menilai masih sangat luas
 mulai luntur.  discourse, dan food   “Kini keduanya telah hilang   mengkaji tradisi kenduri Maulid   kajian linguistik kuliner di daerah
 Berangkat dari kegelisahan   writing.  karena tidak pernah dibuat lagi.   Nabi di Aceh Besar. Dalam risetnya   Aceh lainnya. Belum lagi di Indonesia
 itulah, Dohra Fitrisia bertekad untuk   Dari   Lama-lama leksikon itu tidak   tersebut, Dohra menjelaskan, betapa   secara luas yang begitu kaya
 menekuni irisan ilmu linguistik ini.   diucapkan lagi. Anak-anak juga tidak   kayanya makna pada ungkapan atau   keragaman khazanah kulinernya.
 Ia berupaya merentas jalan studi   lihat lagi. Jadi apa yang bisa kita   metafora yang diucapkan dalam   Oleh sebab itu, ia tidak ingin
 linguistik kuliner di Indonesia.   wariskan?” ujarnya.  setiap ritual makan tersebut.   kekayaan khazanah kuliner ini lenyap
 Keputusan tersebut akhirnya   Melalui kajian ini pula, dirinya   “Kalimat yang diucapkan tersebut   begitu saja. Alasan inilah yang turut
 mencatatkan nama perempuan   menemukan latar belakang   menyimpan pesan kesantunan,   memotivasi dirinya untuk bersedia
 kelahiran Lhokseumawe ini   masyarakat dalam memberikan   penghargaan, rasa hormat pada   mendedikasikan hidupnya menekuni
 sebagai peneliti linguistik   penamaan sebuah makanan.   orang lain,” terangnya.  disiplin ilmu ini.
 kuliner   Kreativitas tersebut juga berkaitan   Selain itu, temuan menarik lainnya   Dohra pun sangat bersyukur,
          erat dengan lingkungan dan kultur   bahwa saat ini hanya Aceh Besar   keputusannya untuk menekuni
          yang berlaku di masyarakat,        yang masih mempertahankan tradisi   linguistik kuliner ini telah
          contohnya makanan Aceh Besar,      maulidnya dengan memakai idang     memberikan banyak hikmah bagi
          sie reuboh. Penamaan makanan       dan melarang menyajikan nasi kotak   dirinya. Ia semakin memahami
          ini berawal dari masa perang yang   untuk mencegah nasi basi. Aturan ini   bahwa dalam setiap makanan yang
          saat itu membutuhkan makanan       juga bentuk dari kesetaraan sosial   tersaji, sejatinya menyimpan makna
          yang mampu bertahan lama. Sie      tanpa membeda-bedakan golongan     atau ceritanya tersendiri. []




 16  Warta USK Oktober 2022                                                                 Warta USK Oktober 2022 17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22