Page 17 - Warta USK September 2023
P. 17
PROFIL PROFIL
Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si Pada saat pengukuhan dengan kesejahteraan hewan Kala itu ia bersama ayahnya
Guru Besar Bidang Keahlian Patologi Klinik gelar profesornya itu, Sugito (animal welfare). Baik itu hewan terbiasa memburu kera karena
menyampaikan orasi ilmiahnya
merupakan hama di ladangnya.
yang dipelihara atau yang berada di
Fakultas Kedokteran Hewan USK tentang pentingnya pemanfaatan sekitar lingkungan. Di antara pepohonan, Sugito
tanaman lokal untuk mendukung “Inilah PR besar yang saya rasa berhasil menembak seekor kera
Berkhidmat produksi ternak dan kesehatan tidak bisa dikerjakan sendiri. Perlu di pucuk pohon. Namun setelah
perhatian kita semua,” ucapnya.
diperhatikannya kera tersebut
hewan dalam mengatasi ancaman
Kecintaan Sugito terhadap ilmu
pemanasan global. Dirinya mengkaji
tertembak di antara dahan pohon
Sepanjang dari berbagai aspek patologi klinik kedokteran hewan memang telah sambil memeluk anaknya. Kera
terpupuk sejak ia masih kecil. Sejak
dan bidang ilmu sains veteriner
itu tampak berusaha keras untuk
lainnya dalam pemanfaatan tanaman
dulu Sugito kecil adalah seorang
tidak melepaskan anaknya. Hingga
Usia untuk jaloh untuk mengatasi stres panas pengembala sapi. Selepas pulang akhirnya ia tak berdaya dan melepas
pada hewan, khususnya ayam.
anak dari tangannya. Lalu sang induk
sekolah ia terbiasa mengembala
jatuh terjerembap di tanah.
Menjadi seorang dokter hewan
Kesejahteraan semakin menyadarkan Sugito di benak Sugito. Ia merasa begitu
Peristiwa itu terus berkecamuk
tentang betapa pentingnya ilmu
Hewan kedokteran hewan saat ini. Salah satu berdosa. Membayangkan bagaimana
nasib anak kera di atas pohon
isu yang menjadi perhatiannya adalah
tersebut setelah induknya tiada.
animal welfare. Mengingat saat ini
kesadaran masyarakat terhadap isu Karena kita ini “Sejak hari itu saya merasa
tersebut masih tergolong rendah. sesungguhnya diciptakan sangat bersalah dan berniat untuk
Dirinya mencontohkan bagaimana dengan tujuan agar tidak lagi menembak hewan,
ahun ini Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si ada orang-orang yang tidak tersentuh bermanfaat bagi orang khususnya kera,” ucapnya.
genap berusia 62 tahun. Angka nuraninya saat melihat hewan dipukul Pengalaman masa kecil itu
tersebut serupa dengan usia atau disiksa. Bahkan pernah sekali lain dengan terus tampaknya menjadi pengingat
Universitas Syiah Kuala institusi waktu, Sugito menegur seorang menerus menjaga diri sekaligus menjadi penguat tekad
Tyang selama ini menjadi tempat peternak yang mengikat sapinya di berakhlak yang mulia Sugito untuk terus mendedikasikan
pengabdian hidupnya. Bagi Sugito usia 62 siang yang terik tanpa peneduh. hidupnya dalam mewujudkan
tahun ini pun terasa semakin istimewa. Sebab “Janganlah kita ini maunya seperti dicontohkan kesejahteraan hewan. Salah
pada tahun ini pula ia berhasil ditetapkan hanya mengambil manfaat saja Rasulullah satu cita-cita besarnya adalah
sebagai profesor untuk disiplin ilmu yang pada hewan, tapi tidak mau bagaimana semua hasil risetnya
selama ini ditekuninya yaitu patologi klinik memperlakukannya dengan baik,” bisa diimplementasikan di tengah-
veteriner. Dengan kepakarannya itulah Sugito ucapnya. tengah masyarakat. Kajian-kajian
terus berupaya untuk berkhidmat sepanjang Selama ini Sugito memang tersebut harus bermuara ke hilirisasi
usianya khususnya untuk kesehatan dan banyak mengkaji berbagai penyakit sapi-sapinya di lapangan/lapak atau masuk dunia industri sehingga
kesejahteraan hewan. dan penyebabnya. Menurutnya ada bekas pengeboran Pertamina manfaatnya dapat lebih luas bagi
Sugito memaknai pencapaian profesor begitu banyak penyakit yang dialami Rantau, Aceh Tamiang. masyarakat.
ini adalah bentuk pertanggungjawabannya hewan dan beberapa di antaranya “Itu kan, lapangannya luas. “Karena kita ini sesungguhnya
terhadap USK. Mengingat gelar akademik dapat pula menular kepada manusia Semenjak SD sampai SMP habis diciptakan dengan tujuan agar
tersebut ditujukan untuk dosen aktif yang atau sebaliknya. pulang sekolah saya ngembala sapi bermanfaat bagi orang lain
sudah mengabdi serta memenuhi persyaratan. Oleh sebab itu dirinya di sana. Bisa dibilang kenangan itu dengan terus menerus menjaga
“Selaku dosen saya bertanggung jawab mengharapkan perlu ada kerja turut mendasari saya menekuni ilmu diri berakhlak yang mulia seperti
untuk mengabdikan diri dengan ilmu yang sama dan dukungan semua pihak kedokteran hewan ini,” terangnya. dicontohkan Rasulullah,” ujarnya.
saya dapatkan dan tentunya memiliki hak untuk mengedukasi masyarakat Ada sebuah kenangan kecil yang Ya, dokter hewan itu telah
pula untuk mengusulkan jabatan profesor tentang pentingnya menjaga telah menyentak kesadarannya bertekad untuk terus berkhidmat
tersebut,” tuturnya. kesehatan hewan dan peduli untuk lebih mencintai hewan. sepanjang usianya. []
16 Warta USK September 2023 Warta USK September 2023 17