Page 24 - Edisi Maret 2017
P. 24
24 PENGABDIAN PENGABDIAN 25
MAHASISWA KKN DI DESA UMAH BESI, BENER MERIAH (kepala desa) setelah mendapat FH tersebut telah meringankan yang berada di Umah Besi turut
pekerjaan aparatur gampong
ambil bagian dalam perancangan
persetujuan dari tuha peuet
MEUSEURAYA TAPEUGET REUSAM gampong (orang yang dituakan). dalam penyusunan Qanun reusam. Program pembuatan
reusam menjadi salah satu
Gampong.
Banyak gampong di bagian dari program KKN
wilayah Provinsi Aceh telah Umumnya perancangan reusam mereka. Selain itu, mereka juga
memberlakukan kembali reusam. hanya melibatkan perangkat desa melakukan sosialisasi tentang
Tidak mau ketinggalan warga di dan tokoh masyarakat. Tetapi, mitigasi bencana, kegempaan,
Desa Umah Besi, Kecamatan Gajah kondisi kali ini berbeda sebab pertambangan, hingga pembuatan
Putih, Kabupaten Bener Meriah melibatkan mahasiswa Unsyiah struktur gampong.
yang juga telah menggodok yang turut terjun ke lapangan
aturan desa. Pembuatan reusam membantu pembuatan aturan Menurut Ketua Kelompok KKN
di Umah Besi merupakan ide tersebut. Umah Besi, Mustakim, diperlukan
kreatif dari mahasiswa Kuliah Qanun Gampong atau reusam
Kerja Nyata (KKN) Unsyiah di “Masyarakat sangat excited yang permanen demi kemajuan,
desa itu. Umah Besi merupakan dengan program ini karena dalam kemandirian, dan tata kelola
salah satu lokasi penempatan reusam diatur segala aturan gampong yang lebih baik.
mahasiswa KKN Unsyiah tahun gampong. Misalnya tentang
2017. Para mahasiswa KKN ketertiban gampong, lahan “Sebagai wujud terima kasih dari
Unsyiah di Umah Besi berjumlah sawah, syariat Islam, dan lain-lain. reje dan warga setempat, nama-
sembilan orang. Mereka ikut Apalagi dalam pembuatannya nama kami ditabalkan sebagai
terlibat dalam merancang reusam dibantu oleh mahasiswa Unsyiah,” nama lorong di Dusun Ayu desa
di Umah Besi. Keterlibatan jelas Sri Maulizar. tersebut dan sudah ditetapkan
mahasiswa dalam perancangan dalam reusam,” kata mahasiswa
aturan desa itu merupakan salah Kebersamaan dalam penyusunan Fakultas Ekonomi tersebut.
satu bentuk pengabdian Unsyiah regulasi ini bisa ditiru oleh
kepada masyarakat melalui desa-desa lain. Tidak tutup Pembuatan reusam yang digagas
“A mengunjungi Fakultas Hukum hukum seperti masa lalu antara kampus dan gampong perguruan tinggi dalam bermanfaat bagi masyarakat Umah
kemungkinan jika keikutsertaan
mahasiswa Unsyiah ini semoga
mahasiswanya. Kerja sama
dat bak Poteu
Meureuhôm,
ditunjukkan dengan berlakunya
Universitas Syiah Kuala (FH
pembuatan aturan desa dapat
Besi. Wilayah yang telah dipagari
bisa dikatakan sebagai wujud
kembali Peraturan Daerah (Perda)
Unsyiah), tulisan ini terpampang
hukôm bak
oleh hukum tentu akan lebih tertib
lebih memantapkan materi yang
dari meuseuraya ta peuget qanun
jelas di ruang lobi kampus
Syiah Kuala,
yang berbentuk Qanun di Aceh.
ada di dalam reusam.
dibanding wilayah yang bebas dari
kanun bak
Putroe Phang, reusam bak tersebut. Hadih maja ini Qanun itu kemudian mulai (bersama-sama membuat qanun). “Sebelumnya, belum ada Qanun hukum. Sebagaimana ungkapan
menyentuh ranah kebijakan
merupakan tamsilan betapa
orang Aceh, “Adat meukoh reubông,
Ada dua mahasiswi dari Fakultas
Lakseumana.” rapinya susunan peraturan tata hukum dan adat wilayah gampong Hukum (FH) Unsyiah yang terlibat Gampong atau reusam di Umah hukôm meukoh purieh, adat jeut
kelola pemerintahan dan adat- (desa), misalnya reusam. dalam kelompok KKN di Umah Besi. Maka kami berinisiatif untuk barangkahoe taköng, hukôm hanjeut
Hadih maja ini salah satu istiadat di Aceh. Maka tidak sedikit Berdasarkan Qanun Nomor 5 Besi, yaitu Sri Maulizar dan Siti merancangnya bersama-sama barangkahoe takieh”. Maknanya,
ikon kebanggaan masyarakat masyarakat Aceh menginginkan Tahun 2003 tentang Pemerintahan Thaliah Athina. Ide penggodokan dengan reje (kepala desa), petue adat-istiadat ibarat memotong
Aceh di masa lampau. Bahkan kembalinya kejayaan Aceh seperti Gampong, reusam gampong reusam sendiri muncul dari (tuha peuet gampong), dan tokoh rebung, hukum ibarat meraut lidi,
hingga sekarang, ungkapan masa kerajaan dulu. bermakna aturan-aturan, Sri yang kemudian digarap masyarakat lainnya,” tambah Sri. adat boleh sembarang ditetapkan,
tersebut masih sering diucapkan petunjuk-petunjuk, adat-istiadat bersama rekan KKN-nya yang tetapi hukum tidak boleh
masyarakat Aceh. Jika Anda Upaya pengembalian tatanan yang ditetapkan oleh keuchik lain. Kehadiran kedua mahasiswi Kesembilan mahasiswa KKN sembarang diubah. (rz)
EDISI 209 . MARET 201
EDISI 209 . MARET 201 7 EDISI 208 . FEBRUARI 2017 7
EDISI 208 . FEBRUARI 2017