Page 16 - Edisi April 2017
P. 16
16 FOKUS FOKUS 17
Setelah penandatanganan nota bahkan tidak akan berdiri di Aceh.
kesepahaman (MoU), Rektor Sebab berawal dari ketulusanlah
Unsyiah memanfaatkan waktu masyarakat Aceh dengan suka
yang singkat tersebut untuk rela menyumbangkan sebidang
mendengarkan kendala-kendala tanahnya untuk kampus ini. Para
yang dihadapi ISBI Aceh. Ternyata tokoh pendidikan Aceh berpikir
kendala utama kampus yang berdiri keras bagaimana menghidupkan
tahun 2014 ini adalah minimnya nadi pendidikan di Aceh dengan
SDM, baik untuk dosen maupun mendirikan Unsyiah.
tenaga pendidikan. Rektor Unsyiah
pun bersedia menawarkan SDM Maka tujuan akhir dari prinsip
yang dimiliki Unsyiah untuk melayani adalah terbukanya jalan
membantu ISBI Aceh. keluar dari permasalahan yang
ada. Jalan buntu yang menemukan
“Kita siap memberikan titik terangnya. Maka Unsyiah
rekomendasi. Untuk dosen bisa terus berupaya meningkatkan
dari FKIP Unsyiah, kalau jabatan kualitas institusinya, sehingga
penting lain minimal yang setiap permasalahan punya
pernah menjabat Wakil Dekan, jalan keluarnya. Jika tidak, sebaik
jadi mereka mengerti tentang apapun pelayanannya tidak akan
pengelolaan,” ujar Rektor Unsyiah. berarti apa-apa.
Unsyiah adalah kampus yang Seperti solusi yang Rektor Unsyiah
terbuka bagi siapapun. Prinsip tawarkan saat mengetahui
ini telah lama terpatri dalam jati kendala yang ISBI Aceh hadapi
diri Unsyiah. Maka siapapun yang selama ini adalah keterbatasan
berkunjung ke kampus jantoeng SDM. Dengan penuh ketulusan,
hatee rakyat Aceh ini akan dilayani Rektor Unsyiah bersedia
sepenuh hati. Oleh sebab itu, memberikan rekomendasi siapa
ertemuan kerja sama Sementara pukul 11.00 WIB Rektor secara khusus, Rektor Unsyiah Unsyiah dan ISBI Aceh sepakat permintaan khusus Rektor untuk yang layak untuk menjadi dosen di
antara Universitas Unsyiah sudah memiliki janji bangun dari tempat duduknya lalu untuk saling mendukung menyajikan kopi terbaik untuk kampus tersebut. Mereka adalah
Syiah Kuala (Unsyiah) dengan tamu lain. meminta kepada sekretarisnya terwujudnya masa depan tamunya bukan sekadar basa-basi, orang-orang Unsyiah dengan
dengan Institut Seni untuk memesan kopi terbaik untuk pendidikan Aceh yang lebih tetapi merupakan cara Unsyiah kompetensi yang telah teruji.
PBudaya Indonesia (ISBI) rombongan ISBI Aceh. berkualitas. untuk menjadi tuan rumah yang
Aceh ditunda. Pertemuan yang Alhasil, pertemuan penting baik. Ya, melayani adalah wilayah
rencananya berlangsung pukul tersebut hanya berlangsung Aroma kopi arabica pun menguap “Kerja sama seperti ini sangat kerjanya hati. Tetapi, menemukan
09.00 WIB tertunda satu jam. singkat. Meski demikian, Rektor di ruang mini Rektor Unsyiah. penting, sebab tanggung jawab Ketulusan dalam melayani adalah titik terang dalam sebuah
Pasalnya, pesawat yang membawa Unsyiah tidak ingin pertemuan Pertemuan dua kampus Aceh untuk melahirkan generasi Aceh prinsip yang terus dijaga Unsyiah. persoalan membutuhkan
Rektor ISBI Aceh, Dr. Ahmad ini terkesan tergesa-tergesa. ini pun berlangsung hangat. yang cerdas bukan hanya tanggung Tanpa sikap tersebut Unsyiah kompetensi lainnya. Dan itu
Akmal, M.Pd, mengalami delay Apalagi Rektor ISBI Aceh baru saja Pertemuan hari itu menghasilkan jawab Unsyiah, tetapi semua mungkin tidak akan mampu adalah wilayah kerjanya akal
di Bandara Kuala Namu, Medan. menempuh perjalanan jauh. Maka beberapa kesepakatan penting. pihak,” ujar Rektor Unsyiah. menjadi besar seperti saat ini atau pikiran. (ib)
EDISI 210 . APRIL 2017 EDISI 210 . APRIL 2017