Page 15 - Edisi Mei 2017
P. 15

14  FOKUS                                                                                       FOKUS      15






          “Misal sakit demam berdarah                                          pernah mencapai 100 persen.
          di rumah sakit tipe D bayarnya    Rencana Unsyiah yang akan          Untuk itulah RSPN berencana
          Rp. 1 juta, di rumah sakit tipe C   berubah menjadi BLU (Badan       melakukan sejumlah inovasi dalam
          bayarnya Rp. 1,8 juta. Padahal    Layanan Umum) dalam waktu          layanannya. Seperti pertengahan
          sama yang rawatnya, orangnya      dekat ini, menjadikan peran RSPN   tahun ini, RSPN bersiap melakukan
          sama, dan sakitnya juga sama.     semakin besar. Sebab rumah         medical check up. Selain itu, untuk
          Tetapi karena masalah tipe        sakit ini akan menjadi salah       menjamin mutu pelayanan, RSPN
          dibayarnya berbeda,” jelas dr. Dian.  satu pendukung bisnis Unsyiah.   membentuk komite mutu yang
                                            Maka RSPN pun terus berbenah       berfungsi menilai kinerja setiap
          Namun, untuk menaikkan status     khususnya dalam menyiapkan         unit yang ada di RSPN. Komite ini
          RSPN juga tidak mudah. Salah satu   dokumen akreditasi yang pada 1   akan mencari solusi jika ada target
          kendalanya adalah ketersediaan    Mei 2017 nanti, sudah pada tahap   yang tidak tercapai
          SDM dan jumlah kamar. Sepintas    implementasi dokumen.
          jumlah SDM yang ada di RSPN                                          Rumah Sakit Prince Nayef juga
          memang besar. Tetapi jika melihat   “Kalau tidak ada kendala, awal   telah memiliki peralatan medis
          peran dan tanggung jawabnya       tahun 2018 RSPN akan dinilai oleh   yang bernama BMD (Bone Mineral
          selama ini, jumlah tersebut masih   Komite Akreditasi Rumah Sakit.   Density), yaitu alat yang mampu
          tergolong sedikit.                Target kita adalah paripurna,”     menilai kepadatan tulang. Alat
                                            harap dr. Dian.                    ini mampu mendeteksi seseorang
          “Kalau orang menilai kok banyak                                      mengalami osteoporosis atau
          sekali ya. Tapi kalau saya yang   Status akreditasi ini memang       tidak. Menariknya alat canggih di
          menilai, kok kurang sekali ya.    penting untuk mempertegas          RSPN ini hanya ada satu-satunya
 umah Sakit Prince   baik untuk mahasiswa maupun   yang hamil dapat melakukan   Karena kita operasi 24 jam 7 hari.   identitas RSPN sebagai rumah   di Aceh.
 Nayef bin Abdul   dosen di lingkungan Unsyiah.   control di RSPN. Jika melihat dari   Beda unit lain yang hanya lima hari   sakit pendidikan. Dengan
 Aziz (RSPN) Unsyiah   segi fasilitas, RSPN layak untuk   dalam seminggu. Di mana jumlah   demikian, para dokter muda   “Bahkan rumah sakit rujukan
 berperan penting   “Selain itu, masyarakat di sekitar   menyandang status sebagai rumah
 Rdalam mewujudkan   juga boleh menerima layanan   sakit tipe C ataupun B.   yang dibutuhkan setiap unit itu   Unsyiah tidak perlu lagi melakukan   seperti Rumah Sakit Umum
                                            coass di rumah sakit lain. Mereka
                                                                               Zainal Abidin (RSUZA) pun tidak
          cukup besar.”
 cita-cita Unsyiah. Terlebih lagi   rumah sakit ini,” ujar dr. Dian yang   bisa menuntaskan tahapan   memilikinya dan sering membawa
 RSPN merupakan salah satu   ditemui Warta Unsyiah di ruang   “Untuk RSPN yang statusnya   Maka peningkatan kualitas   pendidikannya itu di RSPN.   pasiennya ke RSPN,” pungkas dr.
 Unit Pelaksana Teknis (UPT)   kerjanya.  rumah sakit tipe D sebenarnya kita   SDM menjadi perhatian utama   Dian.
 yang bergerak dalam bidang   berlebih. Karena kita memiliki ICU   RSPN. Oleh sebab itu, staf RSPN   “Tapi kalau belum terakreditasi,
 kesehatan. Posisinya yang strategis   Mengingat perannya yang besar,   dan NCU untuk bayi,” lanjutnya.  pun mendapatkan pelatihan   maka RSPN tidak bisa dianggap   Ya, sebagai rumah sakit
 menjadikan rumah sakit ini   sejumlah terobosan pun dilakukan   khsususnya di bidang intensif care   sebagai rumah sakit pendidikan.”   pendidikan, RSPN memiliki
 memiliki tanggung jawab yang   RSPN untuk meningkatkan mutu   Akibatnya, saat ini, pihak BPJS yang   serta kamar operasi KB (Kamar   tanggung jawab yang tidak
 tidak mudah.   layanannya. Seperti menghadirkan   telah bekerjasama dengan RSPN   Bersalin). Pelatihan ini menjadi   Meski demikian, saat ini   mudah. Ada banyak hal yang terus
 beberapa poliklinik spesialis yaitu   hanya membayar sesuai status
 Direktur RSPN dr. Dian Adi   spesialis penyakit dalam, anak,   RSPN. Padahal dari segi layanan   prioritas karena RSPN telah   masyarakat cukup antusias untuk   dibenahi. Tapi yang pasti, Rumah
                                            berobat di RSPN. Salah satu
                                                                               Sakit Jantoeng Hatee Rakyat Aceh
          memiliki poli kebidanan dan alat
 Syahputra, Sp.BA mengatakan,   kandungan, jantung, dan saraf.   dan fasilitas, sejatinya RSPN layak   USG yang lumayan canggih.   indikatornya menurut dr. Dian   ini telah menujukkan tekadnya ke
 RSPN  memiliki beberapa fungsi   Bahkan tahun ini, RSPN akan   dinilai setara dengan rumah sakit   adalah angka keterisian tempat   arah yang lebih baik. (ib)
 utama di antaranya adalah   melengkapi sejumlah alat operasi   tipe C atau D.  “Alat ini mampu melihat kelainan   tidur yang mencapai 80 persen.
 mendukung promosi, preventif   untuk kebidanan sehingga semua   bawaan pada bayi”.  Bahkan menurutnya, angka ini
 serta masalah kuratif kesehatan   masyarakat atau istri dosen





 EDISI 211 . MEI 2017                                                                             EDISI 211 . MEI 2017
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20