Page 18 - Edisi Juli 2017
P. 18
t
PROFILPROFIL
18 PROFIL 19
erpilih sebagai Mahasiswa Prestasi
Unsyiah 2017 tidak membuat HIDUP
TIdha berbesar hati. Perempuan
bertubuh mungil ini sadar bahwa DENGAN SKALA
penghargaan ini punya tanggung
jawabnya. Idha harus bisa menunjukkan
kalau ia memang layak menyandang PRIORITAS
status prestisius tersebut. Kini, semangat
belajar Idha bertambah. Ia tidak ingin
nilai akademiknya turun.
mengikuti ajang ini, Idha gagal masuk 15 cara banggain orang tua saat ini adalah kapan saatnya harus berhenti untuk
Ada banyak yang berubah dari besar. Menurutnya salah satu penyebab terus berprestasi,” ujarnya. mengerjakan hal yang bermanfaat
perempuan kelahiran Indrapuri, 19 kegagalan dirinya adalah karena ia lemah lainnya.
April 1996 ini, setelah dirinya didaulat di bidang KTI (Karya Tulis Ilmiah). Seperti pada April lalu, Idha terpilih
sebagai Mahasiswa Prestasi Unsyiah. untuk mewakili Unsyiah dalam student “Jadi yang mana yang penting dulu,
Selain menjaga nilai akademik, Idha juga “Jadi sebelumnya Idha belum pernah exchange ke Finlandia dan Belanda itulah yang Idha kerjakan,” ucapnya.
berupaya untuk menjadi teladan bagi menulis karya tulis ilmiah. Ini pengalaman pada kegiatan INDOPED-Modernizing
teman-temannya. baru bagi Idha,” ujarnya. Indonesian Higher With Tested European Kini mahasiswi semester tujuh jurusan
Pedagogical Practice Project 2017. Peternakan Unsyiah ini sedang fokus
“Predikat ini justru menjadi protect Menjadi pribadi yang pantang menyerah Selama dua minggu di Finlandia, ia untuk membangun mimpinya, yaitu
bagi diri Idha sendiri. Oh iya, ya, Idha untuk mengejar berprestasi tampaknya belajar banyak tentang sistem pendidikan untuk menjadi pengusaha di bidang
itu anak berprestasi Unsyiah. Jadi telah menjadi karakter anak dari Muslim Hatchery yang selama ini dianut negara peternakan. Impian ini sangat terkait
enggak boleh jadi anak jahat. Harus dan Fatmaliza ini. Sebab bukan hanya di Eropa Utara itu. dengan masa kecil Idha. Sebab saat
menjadi contoh bagi teman lain,” bidang akademik saja, Idha juga sukses tinggal di Takengon, ayahnya bekerja di
ungkapnya. meraih banyak prestasi di bidang seni. “Itu adalah pengalaman pertama Idha BPTU (Balai Pembibitan Ternak Unggul)
Seperti pada tahun 2016 lalu, Idha ke Eropa dan ke luar negeri,” ucapnya sehingga di rumahnya ada banyak jenis
“ universitas, Idha harus bersaing Seni Mahasiswa Nasional) XIII di Sulawesi Sepintas, cara belajar Idha memang Idha selalu memberi nama setiap anak
ternak. Saking cintanya dengan ternak,
sambil tersenyum.
Setelah sukses di tingkat
mewakili Unsyiah pada Peksiminas (Pekan
Predikat
kambingnya yang lahir. Ia juga sangat
Tenggara. Lalu di tahun yang sama, Idha
mewakili Unsyiah di tingkat
sedih jika ada anak kambing yang mati.
ini justru
tampak seperti mahasiswa lainnya. Hanya
nasional untuk Mahasiswa
sukses meraih juara III Band Etnik Cardinal
menjadi Prestasi Nasional. Namun, Art and Culture Competition di Bali. saja, Idha mengerti apa yang menjadi Bahkan saat kecil, ada satu pengalaman
yang paling berkesan dalam hidupnya
skala prioritas dalam hidupnya. Bahkan
perjuangan Idha harus
protect bagi terhenti. Dari 150 Bagi Idha, setiap prestasi yang ia raih ia mengklasifikasi setiap kegiatannya yaitu membantu persalinan seekor
diri Idha peserta yang adalah caranya untuk membanggakan berdasarkan tingkat kegentinganya. Idha kambing.
membaginya dalam empat skala prioritas:
orang-orang yang dicintainya, khususnya
sendiri. orang tua. Karena untuk saat ini, ia penting dan mendesak, mendesak, “Sampai sekarang Idha masih ingat
belum mampu membahagiakan orang mendesak tapi tidak penting, lalu tidak pengalaman itu. Karena alhamdulillah,
tuanya dari segi finansial sebab masih penting dan tidak mendesak. persalinannya berhasil,” ucapnya
IDHA RACHMADANY bergantung pada mereka. tersenyum. (ib)
MAHASISWA PRESTASI “Kalau dari sisi finance, sekarang Idha Begitu pula dalam menggunakan media
sosial, sesuatu yang menurutnya sangat
UNSYIAH 2017 belum bisa kasih apa-apa. Jadi bagi Idha addict bagi mahasiswa. Tapi Idha sadar,
EDISI 213 . JULI 2017