Page 15 - Edisi November 2017
P. 15
14 FOKUS FOKUS 15
kompetensi non-akademik mahasiswa
tersebut. Di dunia kerja, dokumen seperti
ini tentu saja sangat membantu mereka
untuk mendapatkan pekerjaan yang
tepat.
“Secara umum, pemberlakuan SKPI
sejak setahun lalu bertujuan untuk
menumbuhkembangkan semangat
dan partisipasi mahasiswa dalam
berbagai kegiatan non-kurikuler dan
esktrakulikuler,” ujar Rektor pada Rapat
Senat Terbuka Milad Unsyiah ke 56 lalu.
Pemberlakuan SKPI ini memang
cukup efektif memotivasi mahasiswa.
Tahun ini saja mahasiswa Unsyiah
telah menorehkan beberapa prestasi
yang membanggakan, seperti juara
MTQ Mahasiswa tingkat nasional,
Menangkal Radikalisme “ melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan National Moot Court Competition,
juara kompetisi debat nasional, juara
juara karya tulis, juara lomba beton
yang bermuatan positif, seperti belajar,
dengan Kegiatan Positif Secara umum, terlibat dalam kegiatan sosial atau nasional, juara lomba mobil hemat
energi, serta juara debat Youth Mining
berolahraga.
Camp Competition. Di bidang olah
pemberlakuan SKPI
“Kegiatan positif seperti itulah yang raga, mahasiswa Unsyiah juga berhasil
sejak setahun lalu harus dilakukan mahasiswa agar meraih prestasi yang membanggakan
bertujuan untuk terhindar dari bahaya radikalisme,” ujar yaitu juara petanque dan juara kempo
agi itu, ruang utama Gedung menyaksikan pemutaran fim tersebut. generasi muda yang sedang berupaya
AAC Dayan Dawood penuh untuk mencari jati dirinya.” menumbuhkembangkan Rektor. tingkat ASEAN.
sesak. Padahal acara nonton Kegiatan hari itu merupakan salah semangat dan partisipasi
bareng film Pengkhianatan satu cara Unsyiah untuk menangkal Proses pencarian inilah yang dikatakan Hingga saat ini, Unsyiah terus berupaya Paham radikalisme adalah musuh
PG30S/PKI baru akan dimulai penyebaran paham radikalisme di Rektor harus diarahkan dengan baik. mahasiswa dalam mendorong setiap mahasiswanya bersama. Unsyiah tidak ingin paham
satu jam lagi. Walau penuh polemik dan lingkungan kampus. Hal ini seperti Rektor pun memperbolehkan para berbagai kegiatan untuk aktif di kegiatan non-akademik ini berkembang di kalangan intelektual
ramai diperbincangkan, pemutaran film diungkapkan oleh Rektor Unsyiah, mahasiswa untuk belajar memahami non-kurikuler dan yang bermanfaat. Setiap prestasi dan muda Unsyiah. Maka, kampus Unsyiah
tetap dilakukan Unsyiah agar generasi Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, saat paham-paham tersebut. Ini bertujuan esktrakulikuler keterlibatan mahasiswa di setiap kegiatan selalu mendukung mahasiswanya
muda mengetahui sejarah Indonesia pembukaan International Food Festival di agar para mahasiswa lebih mengenal ekstrakurikuler akan diapresiasi dengan untuk terus berprestasi dan aktif pada
di masa silam. Alhasil, pemutaran film Gedung Gelanggang Prof. Majid Ibrahim sehingga dapat membentengi diri Surat Keterangan Pendamping Ijazah kegiatan-kegiatan positif. Semoga upaya
Pengkhianatan G30S/PKI mendapatkan beberapa waktu lalu. “Mahasiswa adalah terhadap bahaya paham-paham (SKPI). Melalui dokumen itu, rekam jejak Unsyiah ini dapat menyelamatkan para
respon positif dari mahasiswa Unsyiah. pihak yang paling rentan terpengaruh tersebut. Selain itu, Rektor menghimbau kegiatan non-akademik mahasiswa akan mahasiswa sehingga memiliki masa
Tercatat sekitar 1.200 mahasiswa radikalisme, sebab mereka adalah mahasiswa Unsyiah untuk sering terlihat, sehingga dapat mengambarkan depan lebih cerah. (ib)
EDISI 217 . NOVEMBER 2017 EDISI 217 . NOVEMBER 2017