Page 30 - Warta USK April 2022
P. 30
RISET RISET
PERAN UNIVERSITAS berupa respons segera (immediate
response) dan respons jangka
TERHADAP PERUBAHAN IKLIM: panjang (long term response).
Immediate response bersifat taktis
CATATAN DARI USK dan berorientasi jangka pendek.
Selain normalisasi kondisi kampus
yang sempat porak-poranda, salah
satu fokus USK saat itu adalah
bagaimana dapat berkontribusi dan
mendampingi pemerintah daerah
Alfi Rahman, M.Si., Ph.D
Kepala Pusat Riset Ilmu Sosial dan Budaya (PRISB) Universitas dalam proses rehabilitasi dan
Syiah Kuala/Peneliti rekonstruksi.
Seminggu setelah tsunami,
USK membentuk gugus tugas
(task force) USK for Aceh
ceh sempat didera Reconstruction (UAR+) yang terlibat
konflik selama lebih intensif dalam menghasilkan
dari 30 tahun. Pada cetak biru pembangunan kembali
situasi tersebut Aceh. Konsepsi UAR+ kemudian
Aperhatian terhadap diperluas oleh Pemerintah
isu-isu lingkungan, bencana, Pusat sehingga lahirlah Badan terdampak akibat bencana dan perubahan
dan perubahan iklim tidaklah Rehabilitasi dan Rekonstruksi iklim. Kedua, dampak dari bencana dan
mengemuka. Ditambah lagi (BRR). Di dalam konsep tersebut Sejak 2011, USK perubahan iklim sangat nyata dilihat dan
dengan paradigma pengelolaan juga mempertimbangkan asas juga menetapkan dirasakan dalam perjalanan kehidupan
dampak lingkungan, bencana, dan keberlangsungan (sustainability) masyarakat Aceh dan Indonesia. Ketiga,
perubahan iklim di Indonesia yang dan berbagai dampak ancaman materi lingkungan, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa
bisa dikatakan masih konvensional. lain seperti perubahan iklim. Di sisi kebencanaan, dampak tersebut telah berlangsung lama
Walau berada di wilayah sangat lain, long-term response bersifat dan perubahan dan terus menerus terjadi.
rawan terdampak bencana dan strategis dan berorientasi jangka Ketiga alasan di atas meneguhkan
perubahan iklim, Aceh pada saat panjang. Pada aspek ini, USK iklim sebagai pentingnya pengetahuan bagi masyarakat
itu belum memiliki sumber daya bertekad untuk fokus membangun muatan lokal Aceh yang hidup di tengah-tengah ancaman
manusia (SDM) yang cakap di bidang kapasitas pengetahuan lingkungan, dalam kurikulum bencana dan perubahan iklim. Pengetahuan
kebencanaan dan perubahan iklim. bencana, dan perubahan iklim yang dalam konteks ini dapat bersifat formal
Salah satunya adalah dampak yang sebelum 2004 luput dari perhatian. akademik di maupun nonformal.
sangat besar ketika gempa bumi sumber-sumber ekonomi yang belajar mengajar di USK pun lumpuh Ada beberapa alasan berbagai program Membangun kapasitas pengetahuan
dan tsunami meluluhlantakkan Aceh hancur. Universitas Syiah Kuala total. penting mengapa kemudian di bidang lingkungan, kebencanaan, dan
pada 26 Desember 2004 (USK) juga tidak luput dari dampak Berdasarkan catatan dalam buku USK memandang pentingnya studi. perubahan iklim dapat juga dimaknai
Kerusakan dan kerugian akibat bencana tersebut. Sejumlah 247 Catatan Pemikiran dari Titik Nol membangun kapasitas sebagai ikhtiar untuk membangun
tsunami 2004 cukup dahsyat. Tidak dosen dan staf kependidikan Tsunami Aceh: Membangun Negeri pengetahuan ini. Pertama, Aceh kehidupan yang lebih baik. Upaya serius
kurang dari 800 km garis pantai meninggal dunia. Sepertiga dari Sadar Bencana yang diterbitkan sangat rentan terhadap berbagai dimulai USK pada akhir 2006, dengan
rusak dan lebih dari 200.000 orang fasilitas belajar-mengajar, seperti oleh TDMRC USK, secara umum ada ancaman bencana dan perubahan membangun kapasitas riset di bidang
korban hilang dan meninggal. peralatan dan laboratorium dua respons yang dilakukan USK iklim. Aceh merupakan wilayah kaya tsunami dan mitigasi bencana melalui
Banyak sekali infrastruktur dan mengalami kehancuran. Proses pascatsunami 2004. Respons itu sumber daya alam, tetapi rawan pendirian Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi
30 Warta USK April 2022 Warta USK April 2022 31