Page 21 - Edisi Januari 2017
P. 21

t


 20 PROFIL                                                                                      PROFIL      21







 aat gempa mengguncang                                       NYAMAN
 Pidie Jaya, Taufiq Saidi
 bersama mahasiswanya
 langsung menuju lokasi
 Sbencana pada hari kedua.                                   MENJADI
 Di sana, ia banyak menemukan   DR. IR. TAUFIQ SAIDI, M. ENG
 bangunan runtuh. Uniknya, walau   KETUA LABORATORIUM
 berada di lokasi yang sama tidak semua   PENELITIAN TERPADU UNSYIAH AKADEMISI
 bangunan runtuh akibat gempa.

  “Ada satu lokasi yang berdekatan, satu
 gedung rusak sementara sebelahnya
 tidak,” ungkap dosen jurusan Teknik
 Sipil, Unsyiah ini.

 Sebagai seorang akademisi yang sekian   bangunannya menjadi tidak optimal.   seperti ini tidak akan terjadi jika kita   jurnal orang lain. Saat itu Profesornya
 tahun mendalami ilmu struktur, Taufik   Padahal, orang-orang dulu jika   memiliki kepribadian yang baik, “Itulah   mengatakan, “Ya, tidak masalah. Jurnal
 pun mencari tahu penyebabnya. Ia   membuat bangunan selalu bagus.   pentingnya pendidikan berkarakter,”   kamu benar pada saatnya. Makanya kamu
 menilai ada kesalahan kontruksi dalam   Seperti rumah-rumah Aceh yang   ujarnya. Sebagai contoh, semestinya   harus terus belajar,” kenang Taufiq.
 bangunan di sana. Selain itu kualitas   mampu bertahan saat tsunami datang.   para kontraktor harus bangga
 materialnya juga kurang baik termasuk   Kekeliruan inilah yang menurut   dengan bangunan yang mereka buat,   Pengalaman tersebut membuat Taufiq
 komposisi materialnya.   Taufiq menjadi tanggung jawab   sehingga mereka sepenuh hati dalam   kian semangat untuk terus belajar.
          universitas serta pemerintah untuk   mengerjakannya.                 Apalagi sebagai dosen, ia masih memiliki
 “Tentu yang pertama kita lihat   membenahinya.                                impian yang belum tercapai yaitu menjadi
 kulitas materialnya, di sana nampak        Hal inilah yang diajarkan Taufiq kepada   Guru Besar.
 sekali kekuatan betonnya berkurang.   “Kita harus memberdayakan tukang.   mahasiswanya. Mendidik mereka
 Kita lihat  di beberapa masjid juga   Kita mulai dengan apa yang mereka   untuk selalu berpikiran terbuka dan   “Kalau untuk sekolah sudah cukup, yang
 demikian,” ujar Doktor lulusan Hokaido   pahami selama ini, misalnya mereka   bertanggungjawab. Budaya diskusi   terbebani sekarang menjadi Guru Besar,
 University, Jepang ini.  sering membuat rumah dari beton   pun menjadi hal yang lazim baginya.   ha...ha...” ucapnya sambil tertawa.
          bertulang, jadi kita perbaiki itu dulu,”   Keterbukaan seperti ini pula yang
 Meski demikian, Taufiq mencoba   ucap pria kelahiran Samalanga, 22   membuat Taufiq nyaman menjadi   Namun, impian Taufiq bukan semata
 untuk memahami mengapa kesalahan   September 1963.  seorang akademisi. Hal yang sulit   ambisi pribadinya. Ia mencoba melihat
 kontruksi seperti ini bisa terjadi. Salah   terjadi jika bekerja di pemerintahan.   lebih luas yaitu demi kemaslahatan
 satu penyebabnya adalah faktor tukang.   Oleh sebab itu, ketika Taufiq menjabat   Sebab menurutnya, orang yang bekerja   kampus. Sebab menurutnya itu sudah
 Sebab bangunan di Pidie Jaya seperti   sebagai Anggota Dewan Lembaga   di pemerintahan terus diperintah   menjadi kewajiban bagi seorang dosen.
 masjid dibangun oleh masyarakat. Nah,   Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi   sementara akademisi terbiasa berdebat   Sementara bagi universitas itu menjadi
 para tukang ini membangun dengan   Aceh (LPJKP), ia menggagas untuk   sehingga pikiran lebih terbuka.   poin penting demi peningkatan nilai
 ilmu yang mereka pelajari secara   melakukan sertifikasi para tukang yang     akreditasi. Apalagi Taufiq menanamkan
 otodidak atau dari ilmu yang mereka   layaknya SIM pada pengendara motor.   “Ya, lebih nyaman sebagai akademisi.   prinsip dalam hidupnya untuk menjadi
 dapat secara turun-temurun.                Mungkin karena kita enggak bekerja   pribadi yang bermanfaat di mana saja.
          “Karena idealnya para kontraktor untuk   tempat lain. Jadi lebih terbuka kalau
 Proses penurun ilmu inilah yang   proyek pemerintah, tukangnya harus    ada yang kritik, biasa saja,” ucapnya.  “Makanya terkadang, kami perlu ditegur
 menurut Taufiq berjalan tidak   bersertifikat,” tegasnya.                     juga biar lebih disiplin menjadi Guru
 comprehensive, sehingga hasil   Sebagai seorang akademisi, Taufik   Taufiq masih ingat, ketika jurnal   Besar,” ucap ayah dari empat orang anak
          menilai  bahwa kesalahan kontruksi   pertamanya terbantahkan oleh    ini. (ib)





 EDISI 207 . JANUARI 2017                                                                    EDISI 207 . JANUARI 2017
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26