Page 19 - Edisi Oktober 2017
P. 19
18 PENGABDIAN PENGABDIAN 19
“ bahwa organisasi bukanlah pelengkap tujuh hari ini kami manfaatkan untuk
bersosialisasi dan menyadarkan
bagi mahasiswa, tetapi bagian tak
terpisahkan dalam pengembangan nilai
masyarakat tentang pentingnya
Di awal survei, kami
pendidikan. Ini memberikan manfaat
dan moral seorang mahasiswa.
menemukan tingkat
kesadaran masyarakat Kegiatan bakti sosial yang pertama saya nyata bagi masyarakat di sana. Terbukti
saat ini murid di Kampung Pulo telah
terhadap pendidikan lakukan adalah bakti sosial di Kampung melanjutkan pendidikan di berbagai
di kampung ini masih Pulo, Kemukiman Lamteuba, Kabupaten jenjang ilmu, seperti di SMA, SMK,
Aceh Besar. Kampung yang terletak
Pesantren.
sangat rendah. Sebagian tepat di kaki Gunung Seulawah Agam
besar orang tua masih ini dikaruniai tanah yang subur sehingga Pada tahun 2013, saya juga dipercayakan
memiliki persepsi mayoritas penduduknya bekerja sebagai menjadi ketua bakti sosial pasca gempa
bahwa anaknya lebih petani. Di awal survei, kami menemukan di Tangse, Kabupaten Pidie. Ada banyak
tingkat kesadaran masyarakat terhadap
sekolah dan rumah penduduk yang
baik bekerja di kebun pendidikan di kampung ini masih sangat mengalami kerusakan ringan maupun
daripada sekolah. rendah. Sebagian besar orang tua masih berat. Anak-anak juga mengalami trauma
memiliki persepsi bahwa anaknya lebih dan enggan ke sekolah. Keadaan ini
baik bekerja di kebun daripada sekolah. menggerakkan saya dan dan teman-
kondisi serta selalu berusaha untuk tidak Sekolah dianggap tidak memberikan teman dari Himpunan Mahasiswa Fisika
bergantung kepada siapapun, termasuk modal apapun sehingga banyak dari (HIMAFI) memberikan terapi trauma
kepada orang tua. Setelah menamatkan anak-anak mereka hanya mengenyam healing untuk menghilangkan gangguan
SMP, saya melanjutkan sekolah ke SMA pendidikan di tingkat sekolah dasar dan psikologis pasca gempa. Anak-anak
yang juga tidak dekat dengan kampung menengah. diajak tertawa dan bermain bersama
halaman. Kali ini tidak lagi tinggal di
Terdidik untuk kamar kos karena SMA tempat saya Keadaan inilah yang menjadi tantangan mengganggu pikiran mereka.
sehingga melupakan hal-hal yang
menimba ilmu memiliki fasilitas asrama.
bagi saya dan teman-teman untuk
MUHAMMAD ISNAINI MA’ARIF Tiga tahun kemudian, saya akhirnya mengubah cara pandang masyarakat Tahun 2014, saya kembali terlibat
Mendidik
merantau ke ibukota provinsi untuk
sebagai relawan bidang pendidikan
Kampung Pulo terhadap pendidikan.
MAHASISWA MAGISTER melanjutkan pendidikan di Universitas Kegiatan bakti sosial yang berlangsung ketika banjir bandang di Lhoksukon,
PENDIDIKAN IPA, UNSYIAH Jantong Hatee Rakyat Aceh, Universitas
Syiah Kuala.
Sejak awal kuliah, saya sudah tertarik
erbicara soal pendidikan berarti Saat itu, orang tua menawarkan untuk usia 12 tahun. Sembari membayangkan dengan berbagai organisasi yang
kita sedang berbicara tentang melanjutkan pendidikan menengah anak-anak lain seusia saya yang masih bergerak dalam bidang pendidikan.
Bmerajut masa depan. Sejak pertama di ibukota Kabupaten Aceh memiliki tingkat ketergantungan yang Karena ketertarikan tersebut, saya
kecil, pendidikan sudah menjadi hal Tamiang. Letak kampung yang berjarak besar terhadap kedua orang tua mereka. sering dipercayakan sebagai koordinator
yang sangat berharga bagi saya. puluhan kilometer dari pusat kabupaten Namun, saya yakin tidak ada perjuangan saat diadakan kegiatan di kampus
Berbagai perjuangan sudah saya lalui menjadi salah satu penyebab lemahnya yang sia-sia. maupun di luar kampus. Menjadi bagian
demi memperoleh pendidikan yang kualitas pendidikan di daerah saya. dari organisasi memberikan banyak
lebih baik. Perjuangan dimulai setelah Awalnya saya merasa kesulitan sebab Menjadi mandiri sejak usia muda pengalaman dan ilmu yang tidak
menamatkan sekolah dasar di kampung. harus hidup mandiri sebagai anak kos di membuat saya terbiasa dengan berbagai didapatkan di ruang kelas. Saya meyakini
EDISI 216 . OKTOBER 2017 EDISI 215 . SEPTEMBER 2017