Page 29 - WARTA USK
P. 29
Kreatif Kreatif
Muhammad Fachruddin Selain kita siapkan lokasi mencukupi kebutuhan pasar. Sebab
permintaan sayur segar sangat tinggi,
Bisnis Sayuran Segar ekowisata sayuran segar di khususnya di Kota Banda Aceh,” ujar
Leupung, kita juga akan buat
alumni prodi Agroteknologi angkatan
2011 ini.
dengan Hidroponik produk turunan dari sayur segar. berbagai jenis sayur, seperti kale,
Saat ini, Didin bercocok tanam
sawi, selada, dan pakcoy. Selain
menjual sayur segar, Didin juga
menyediakan media tanam, benih,
hingga instalasi pemasangan
ebutuhan sayuran segar banyak lahan telah beralih fungsi pengalaman dan hidroponik. Ia juga kerap memberikan
semakin diminati seiring menjadi perumahan. Hal inilah yang ketelatenan selama pelatihan bagi masyarakat yang
meningkatnya tren gaya mendorong Didin untuk bercocok perawatan tanaman ingin memulai usaha hidroponik.
Khidup sehat. Hal ini membuka tanam dengan sistem hidroponik hidroponik. Untuk memasarkan produknya, ia
peluang usaha baru seperti sayuran guna memenuhi gizi rumah tangga. Menurut Didin, menggunakan media sosial untuk
hidroponik. Dengan berkebun di lahan “Seiring berkurangnya lahan bercocok tanam dengan memudahkan konsumen melihat
yang terbatas, usaha dengan sistem pertanian, kondisi air yang kurang sistem hidroponik harus ketersediaan sayurnya.
hidroponik ini dapat menghasilkan baik, dan kualitas tanah yang membedakan skala rumah “Instalasi kita terbatas. Kita
keuntungan yang menjanjikan. Hal semakin menurun, jadi ya, solusi tangga dan usaha. Sebab menggunakan sistem pola tanam
inilah yang dialami Muhammad untuk kebutuhan dapur bisa dengan modal untuk skala rumah tangga jadi enggak sekali panen habis dan
Fachruddin, alumni Fakultas hidroponik,” jelas Didin. sangat terjangkau, tetapi untuk aktivitas di kebun selalu ada dengan
Pertanian Universitas Syiah Kuala (FP Ia menyebutkan ada beberapa skala usaha membutuhkan biaya ketersediaan sayuran segarnya,”
USK). tantangan dalam bercocok yang sangat besar. Untuk rumah ujar Didin yang mengaku meraup
Didin, begitu ia disapa, menekuni tanam dengan sistem tangga bisa dimulai dari Rp120 ribu keuntungan Rp5 juta saat panen tiba.
usaha hidroponik sejak tahun 2016. hidroponik. Bukan hanya hingga Rp3 juta. Dana ini dibutuhkan Saat ini, ia sedang
Itu bermula ketika ia mengikuti masalah lahan, tetapi juga untuk pemasangan instalasi mempersiapkan kebun utama di
program Penumbuhan Wirausaha harus memperhatikan hidroponik sebagai wadah tumbuhnya Leupung, Aceh Besar. Nantinya
Muda Pertanian (PWMP). Program ini kualitas air, suhu, dan tanaman. Sementara kegiatan usaha lokasi tersebut juga dijadikan
merupakan kerja sama Kementerian kelembapan. Selain membutuhkan biaya puluhan juta destinasi wisata sayuran segar
Pertanian melalui Badan Penyuluhan itu, juga dibutuhkan untuk mendapatkan hasil maksimal. dengan kapsitas 5.000 lubang tanam.
dan Pengembangan Sumberdaya “Perawatan tanaman ini tergolong Selain sayuran segar, ia juga akan
Manusia Pertanian (BPPSDMP) dan susah-susah mudah. Kualitas air dan menyediakan berbagai hewan ternak
Fakultas Pertanian USK. Tujuannya kelembapan suhu di sekitar tanaman seperti sapi dan domba.
untuk mendorong mahasiswa menjadi harus sangat diperhatikan,” terang “Selain kita siapkan lokasi
wirausahawan di bidang pertanian. Didin. ekowisata sayuran segar di Leupung,
Didin mengaku sebelum mengikuti Baginya pasar sayuran hidroponik kita juga akan buat produk turunan
program PWMP, ia telah fokus semakin berkembang. Terlebih dari sayur segar seperti smoothies
meneliti tentang kerusakan tanah di lagi saat ini, banyak orang mencari (minuman kesehatan). Ke depannya
Kota Banda Aceh. Dengan bimbingan sayuran segar yang bebas pestisida. kita akan bekerja sama dengan
Prof. Dr. Ir. Sufardi, M.S. dan Zuraida, Selain itu, semakin banyak rumah beberapa hotel dan mall di Banda
S.P, M.Si., ia menemukan kualitas makan, kafe, dan hotel yang Aceh untuk memasok sayuran segar,”
tanah yang semakin menurun. Hal menggunakan sayuran hidroponik pungkas Didin yang saat ini sedang
ini menjadikan salah satu kendala sebagai menu makanannya. menempuh pendidikan pascasarjana
bagi yang ingin bercocok tanam. “Dengan instalasi yang kami Konservasi Sumber Daya Lahan
Kondisi ini semakin diperparah sebab miliki saat ini, masih belum mampu (MKSDL) Universitas Syiah Kuala. []
28 APRIL 2021 29 APRIL 2021