Page 46 - WARTA USK
P. 46

Kabar                                                                                                                                                                                                             Sastra



          Ketua MPR Sosialisasikan                                                                                                            Pada Angin,



          Empat Pilar Kebangsaan di USK                                                                                                       Ombak, dan Batu








                 etua Majelis Permusyawaratan
                 Rakyat (MPR) Republik                                                                                                         Agam Sukena
                 Indonesia, H. Bambang                                                                                                         Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
                 Soesatyo, SE., MBA,                                                                                                           Indonesia, FKIP Universitas SyiahKuala.
        Kmengunjungi Universitas Syiah
          Kuala dalam rangka menyosialisasikan                                                                                                 Angin                                         Ombak
          empat pilar kebangsaaan yang                                                                                                         Terbangkan lagi khayal yang pernah ada        Desirkan lagi cerita itu
          dilaksanakan secara daring dan luring
          dari Gedung AAC Dayan Dawood, Banda                                                                                                  Berselancar di antara ombak dan batu          Kenangan yang dulu pernah kubagi bersamamu
          Aceh, 10 Juni 2021. Bamsoet−begitu ia                                                                                                yang dibasuh hangatnya kenangan
          kerap disapa−menyampaikan materi                                                                                                                                                   Batu
          dengan tema Merawat Indonesia yang                                                                                                   Ombak                                         Biarkan aku sesaat rebahkan raga
          Pluralisme melalui Penanaman Empat Pilar                                                                                             Deburkan kembali rasa di hati                 Yang kini rapuh berperban luka
          Kebangsaan di Perguruan Tinggi.                                                                                                      Hanyutkan semua laraku padanya
            Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul
          Rizal, M.Eng., dalam sambutannya                                                                                                     Sebuah syair yang kubungkus dengan air mata   Angin
          menyampaikan terima kasih atas                                                                                                                                                     Waktuku di sini telah habis
          kesediaan Ketua MPR menyampaikan   perbedaan adalah sebuah keniscayaan   sehingga melahirkan banyak gangguan                         Batu                                          Aku segera tinggalkan sejukmu
          materi yang merupakan pondasi penting   suatu bangsa. Untuk itulah, setiap orang   seperti radikalisme. Menurutnya, inilah           Salam untukmu wahai batu di tepi laut
          bagi bangsa. Kegiatan ini ungkapnya,   harus dapat mengelola perbedaan   yang menjelaskan mengapa setelah                            Yang masih tetap tegar walau bermandikan air   Ombak
          sangat penting karena dapat membuka   menjadi anugerah untuk kemajuan   reformasi bangsa ini diuji dengan                            garam                                         Bisikkan percikan cinta darimu
          wawasan setiap orang tentang konsep   bangsa. Selain itu, ia menilai tujuan   berbagai kekerasan, seperti bom
          pluralisme di Indonesia dengan tetap   berpolitik sebenarnya adalah untuk   bunuh diri atau gerakan radikal lainnya.                 Yang masih setia untukku bercerita            Tetaplah bernyanyi meski nanti ku tak di sini
          menguatkan persatuan dan kesatuan.  mencapai kesejahteraan bagi bangsa dan   Penyebabnya karena banyak anak muda                                                                   Percayalah, sungguh ku merindukanmu
            Rektor menilai, tema pluralisme   negara. Jika selama ini ada tokoh politik   yang kehilangan arah sehingga masuklah               Angin
          sesungguhnya bukanlah isu baru dalam   yang membangun narasi kebencian,   kelompok radikal yang mempengaruhi                         Aku lelah dengan semua ini                    Batu
          kehidupan manusia. Bahkan Rasulullah   maka dia sebenarnya membawa bangsa   mereka atas nama agama.                                  Izinkan aku sejenak meneduhkan hati           Terima kasih telah bersamaku
          telah mencontohkan cara terbaik    ini pada kehancuran. Sebab politik    Oleh sebab itu, Bamsoet menilai                             dengan sejuk belaianmu                        Masih banyak cita yang harus kujejaki
          merawat pluralisme dalam persatuan dan   hakikatnya adalah membangun bangsa   sosialisasi ini sangat penting karena
          kesatuan. Sejarah ini tertuang secara   dengan praktik-praktik terpuji.  bertujuan untuk menebalkan kembali                                                                        Kelak, aku akan kembali
          detail dalam dokumen Piagam Madinah   “Orang-orang yang masih         nilai-nilai kebangsaan. Membawa                                                                              Batu. Aku pergi. []
          yang menjadi tonggak sejarah dimulainya   mempertentangkan agama, suku   Indonesia mewujudkan kesejahteraan
          peradaban Islam.                   seharusnya tidak mendapatkan tempat lagi   bangsa sesuai Pembukaan UUD 1945.
            “Oleh karena itu, berbagai paham   di Indonesia. Alhamdulillah, pemerintah   “Penting dalam konstitusi, kita
          yang merusak persatuan dan kesatuan   telah menindak dengan tegas benih-benih   mendorong para penyelenggara bangsa
          dengan alasan perbedaan adalah primitif,   yang coba mempertentangkan agama,   untuk patuh pada arah perjuangan
          kuno, dan hanya layak hidup sebelum   suku, dan adat kita,” ucapnya.  bangsa,” ucapnya.
          masa Rasulullah Saw. Apalagi jika paham   Bamsoet menilai, pascareformasi   Sebelum kegiatan ini, Bamsoet
          ini tumbuh di perguruan tinggi, yang   atau tepatnya setelah tidak diajarkan   terlebih dahulu memimpin rapat audiensi
          notabene adalah kawah candradimuka   lagi Pedoman Penghayatan dan     dengan jajaran Pemerintah Papua,
          bagi para intelektual,” ucap Rektor.  Pengamalan Pancasila (P4), bangsa   yang dilakukan secara daring dengan
            Sementara itu, Bamsoet mengatakan   ini seperti kehilangan identitasnya   menggunakan Ruang Mini Rektor USK. []



                                                           46    JUNI 2021                                                                                                         47   JUNI 2021
   41   42   43   44   45   46   47   48