Page 42 - WARTA USK
P. 42
Seputar OIA Seputar OIA
BAHAS PENDIDIKAN INKLUSI negara berkembang seperti Indonesia sekolah gratis untuk mempersiapkan
pelajarnya demi meningkatkan daya
dan Malaysia, kemungkinan untuk
DALAM FORUM PENDIDIKAN mengembangkan pendidikan yang Melalui program saing dengan negara-negara di Asia
lainnya.
aksesibel dan inklusi itu ada. Di masa
ini, kita berharap
kini, Covid-19 telah mempengaruhi
Setiap anak memiliki kesempatan
ekonomi dan gaya hidup masyarakat. semua pihak bisa belajar dan berhak mendapatkan
Untuk itu, pemerintah diharapkan melaksanakan manfaat dari pemerataan pendidikan
ewujudkan partisipasi dari tiga negara; Indonesia, Malaysia, dunia termasuk Indonesia. Tapi dapat menyokong pendidikan dengan yang berkualitas. Untuk itu,
dan kompetisi dalam Thailand. Di dalam forum ini, para faktanya saat ini, kebanyakan berbagai cara, seperti menyediakan kegiatan sejenis pendidikan yang merata, aksesibel,
kancah internasional, peserta melakukan diskusi tentang tenaga pengajar atau guru-guru− paket internet belajar. Selain itu, atau menciptakan dan menyeluruh (inklusi) sangat
pola pendidikan dan pendidikan mengenai kesempatan khususnya di Indonesia−mengajar memfasilitasi institusi pendidikan/ program akademik diperlukan untuk meningkatkan
Mtenaga pendidik yang belajar, kesenjangan dalam tanpa memiliki pengetahuan tentang sekolah dengan peralatan teknologi kesetaraan bagi setiap orang.
berkualitas sangatlah diperlukan. belajar, serta solusi yang dapat murid disabilitas atau perbedaan yang mumpuni untuk mengadakan baru selama Pemerintah memiliki peran besar
Ini penting untuk melaksanakan diberikan terkait situasi tersebut. yang dimiliki oleh setiap murid di hybrid education (online dan offline). pandemi. untuk memastikan bahwa setiap anak
pembelajaran menyeluruh, termasuk Tentunya ide-ide dan pendapat kelas. Para guru belum sepenuhnya Selanjutnya, institusi pendidikan memperoleh pendidikan berkualitas.
bagi siswa disabilitas. Pembahasan yang mendukung pendidikan pun dilatih bagaimana menjadi pengajar mungkin juga perlu mengukuhkan “Ada banyak siswa yang ingin
mengenai pendidikan yang dihadirkan oleh perwakilan dari yang dibutuhkan untuk menghadapi online learning yang akan berlanjut Dr. Muzailin Affan menyuarakan isi hati dan pemikiran
menyeluruh (inklusi) menjadi topik ketiga negara. kondisi ini. tidak hanya di masa pandemi. Kepala OIA USK mereka, tetapi mereka tidak tahu
utama dalam forum pendidikan yang Pada kesempatan ini, OIA Salah satu grup diskusi Sementara di Thailand, pemerintah cara menyampaikannya. Oleh
dikoordinasi Office of International USK menghadirkan Dr. Qismullah mahasiswa juga menuturkan, di mengadakan program 15 tahun karena itu, pengajar harus bisa
Affairs (OIA) Universitas Syiah Yusuf sebagai pembicara. Beliau memahami dan mengetahui potensi
Kuala (USK) yang tergabung di merupakan salah satu pakar apa saja yang mereka miliki untuk
dalam IMT-GT UNINET. Bersama pendidikan yang juga dosen ahli masa depan mereka,” tambah Dr.
Universitas Andalas (ID), Universitas dari Fakultas Ilmu Keguruan Qismullah.
Malaysia Perlis (MY), Universiti Utara dan Pendidikan Bahasa Inggris Program IMT-GT UNINET Virtual
Malaysia (MY), Thaksi University Universitas Syiah Kuala di masa Mobility Program kini memasuki
(TH), dan Prince of Songkla (TH), aktifnya. Dalam penuturannya, Dr. tahun kedua. Di periode ini, ide dan
USK melaksanakan IMT-GT Virtual Qismullah menyampaikan agar dunia tema yang disajikan lebih segar
Mobility Program pada 28 April 2021 pendidikan lebih memperhatikan dengan adanya anggota baru yaitu
secara online. kebutuhan siswa disabilitas. Universitas Andalas, Universiti Utara
Program ini bertemakan Reducing “Pelajar disabilitas tidak memilih Malaysia, dan Prince of Songkla.
Inequality Through Accessible & untuk menjadi cacat atau menjadi Dr. Muzailin Affan, Kepala OIA
Inclusive Education: A Trade-off for tidak beruntung. Hal itu bisa saja USK, berharap dengan adanya
Developing Countries. Kegiatan fokus terjadi karena faktor genetik yang inovasi dan anggota baru, kegiatan
pada pembahasan dan diskusi turun temurun atau karena cacat akademik dapat melingkupi cakupan
mengenai pendidikan sebagai sarana itu sendiri. Di kelas banyak murid- yang lebih luas. Terlebih lagi program
untuk mengurangi kesenjangan murid yang memiliki latar belakang ini mendapat dukungan penuh dari
dengan bentuk pendidikan demikian,” tutur Dr. Qismullah. kantor pusat CIMT IMT-GT UNINET.
yang memiliki aksesibilitas bagi Ia melanjutkan, pendidikan “Melalui program ini, kita berharap
penyandang disabilitas serta bersifat inklusi adalah sebuah norma semua pihak bisa melaksanakan
inklusi. Program ini menghadirkan pendidikan yang awalnya kegiatan sejenis atau menciptakan
pakar di bidang pendidikan, diperkenalkan oleh negara barat program akademik baru selama
mahasiswa, dan civitas akademik dan kemudian tersebar ke penjuru pandemi,” pungkasnya. []
42 JUNI 2021 43 JUNI 2021