Page 17 - WARTA USK
P. 17

Profil                                                                                               Profil





 Sipriana Wakei  Hidup   ipriana Wakei sudah terbiasa   masih SD, ia sering melihat para   warna yang digunakan. Semua bahan
                                             perempuan Papua merajut noken.
 Mahasiswi Fakultas Hukum USK  hidup merantau. Garis hidup   Hanya saja ketika itu orang tuanya   baku noken ini Sipriana beli sendiri
                                                                                di Pasar Aceh. Sementara waktu
                seolah telah menakdirkan
 Penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Asal Papua Barat  dengan  Sperempuan kelahiran   melarang Sipriana ikut terlibat   pengerjaannya sekitar 1-2 hari.
                                             membuat noken. Sebab mereka hanya
          Timeepa, Nabire ini untuk pergi
                                                                                   “Kalau ada yang minta cepat, bisa
                                             ingin Sipriana fokus untuk sekolah.
                                                                                saya kerjakan satu hari. Itu kalau tidak
          meninggalkan tanah kelahirannya.
 Kearifan  Jejak perantauan Sipriana pun     pas SMA saya baru mulai terbiasa   ada kesibukkan,” ujarnya.
                                                “Jadi saat itu saya cuma tahu aja,
          kian jauh dari tanah asalnya.  Meski
                                                                                   Kini Sipiriana lebih semangat
                                             membuat noken,” ujarnya.
          demikian, Sipriana tetap tidak lupa
                                                                                untuk merajut noken, setelah
                                                Usaha membuat noken ini
                                                                                produknya mendapatkan bantuan
          jati dirinya. Di tanah perantauan,
 Papua    hidupnya dengan nilai-nilai kearifan   Universitas Syiah Kuala. Di bumi   Produk Mahasiswa USK 2020.
                                             ternyata berlanjut saat ia kuliah di
          perempuan ini tetap menjalani
                                                                                pendanaan dari Program Inovasi
                                             Serambi Makkah ini, Sipriana merasa
                                                                                   “Saya senang sekali, karena itu
          hidup Papua.
                                             senang karena usaha nokennya
            Riwayat perantauan Sipriana
                                                                                karya sendiri,” ucapnya.
                                                                                   Karakter masyarakat Papua yang
          dimulai saat ia menamatkan
                                             masyarakat Aceh sangat antusias
          pendidikan dasar di SD YPPK        semakin berkembang. Ia tak mengira   tegar dan keras, melekat kuat dalam
          Thilemans Santa Maria Timeepa. Saat   terhadap kreativitasnya itu.    diri putri pasangan Zaverius Wakei
          itu, dengan tekad untuk mewujudkan    “Di sini banyak yang membantu.   dan Kornelia Magai ini. Di tanah
          masa depan yang lebih baik, Sipriana   Saya bisa promosi ke mana saja,”   perantauan Sipriana terus berusaha
          pergi ke Jayapura untuk melanjutkan   ujarnya.                        untuk hidup mandiri. Apalagi kedua
          pendidikannya di SMP Santo Antonius   Salah satu strategi Sipriana    orang tuanya itu telah lama tiada.
          Padua Sentani.                     mempromosikan produk nokennya      Ibunya meninggal saat ia masih SD,
            Perjalanan dari Nabire ke Jayapura   adalah melalui media sosial yaitu   sementara ayahnya telah tiada saat ia
          itu hanya dapat ditempuh dengan    Instagram @Siprianaana dan stories   beranjak SMA.
          kapal laut atau pesawat terbang. Jika   Whatsapp-nya. Para pembelinya pun   “Harus mandiri, memang kalau
          naik pesawat, membutuhkan waktu    tidak hanya datang dari Aceh, tapi   tidak ada usaha mau dari mana?
          sekitar dua jam penerbangan. Jika   telah merambah ke Jakarta, Medan,   Jadi saya otomatis harus bergerak
          naik kapal laut seperti yang dilakukan   Jambi hingga Pontianak.      sendiri,” ucapnya.
          Sipirina, maka harus mengarungi       Strategi pemasaran produk          Jika dihitung-hitung sudah tujuh
          laut selama dua hari dan dua malam.   noken dari mahasiswa Fakultas   tahun lebih Sipriana tidak pulang
          Perjalanan panjang itupun ia tempuh   Hukum USK ini memang unik.      ke tanah kelahirannya.  Bahkan
          seorang diri.                      Sipriana memberikan sentuhan       ketika ayahnya meninggal, Sipiriana
            Setelah tamat SMP, Sipirina      kreativitas pada nokennya. Jadi    tetap tidak pulang karena saat itu ia
          pergi meninggalkan Papua. Kala itu   coraknya tidak seperti yang lazim   sedang bersiap ujian akhir. Namun
          ia mendapatkan beasiswa untuk      digunakan masyarakat Papua.        Sipriana memahami, suatu saat ia
          melanjutkan sekolah di SMA Negeri   Para pembeli diberi kebebasan     akan kembali ke tanah kelahirannya.
          2 Blitar Jawa Timur. Di Pulau Jawa   untuk memilih motif apa saja yang   Sipiriana telah bertekad jika usaha
          inilah Sipriana kian terlatih untuk   dikehendakinya. Menariknya Sipriana   nokennya ini berkembang, ia akan
          hidup lebih mandiri.               mampu membuat motif apapun yang    membuka usaha lainnya di Papua.
            Di Blitar, Sipiriana mulai membuat   dikehendaki calon pembelinya.     Bak noken yang kerap dibawa
          noken untuk dijual. Penghasilannya    “Semua motif saya bisa. Jadi    para perempuan Papua kemana saja,
          lumayan untuk membantu biaya       terserah mereka mau motif seperti   begitulah hidup Sipriana. Ke mana pun
          hidupnya di tanah perantauan itu.   apa?” ungkapnya.                  pergi ia tidak melupakan identitasnya.
          Sebenarnya pengetahuan untuk          Harga satu noken dijual Sipriana   Seluruh kearifan hidup Papua selalu
          membuat tas khas Papua tersebut    seharga Rp150 ribu. Lalu ditambah   melekat dalam dirinya. []
          sudah ada semenjak ia kecil. Saat   biaya 5 persen tergantung banyaknya




 16  JULI 2021                                              17   JULI 2021
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22