Page 19 - WARTA USK
P. 19
Mutu Mutu
E-Learning; Metode mahasiswa karena model Penerapan E-learning dari separuh responden menilai
Secara keseluruhan, lebih
e-learning yang satu arah. Hal
di Indonesia
Pembelajaran Masa Depan ini akan susah mendapatkan RISET terbaru yang dilakukan The pemantauan dari petinggi universitas
atas pelaksanaan e-learning pada
penjelasan lebih lanjut mengenai
Conservation−portal sumber berita
materi yang sukar dipahami
oleh mahasiswa. Kekurangan dan analisis yang independen dari masa pandemi Covid-19 ini berjalan
sangat baik. Sementara itu ketika
akademisi dan komunitas peneliti−
e-learning selanjutnya materi yang menunjukkan bahwa e-learning bisa ditanyakan mengenai persentase
diajarkan direspon berdasarkan menjadi masa depan pembelajaran mata kuliah yang perlu dipertahankan
aman yang serba modern tingkat pemahaman yang perguruan tinggi di Indonesia selepas lewat e-learning, mayoritas
sekarang ini menuntut berbeda-beda tergantung kepada pandemi. Survei tersebut melibatkan responden memilih antara 50-75
sistem pendidikan dan kemampuan si pengguna. Ada 682 responden dari beberapa persen dari seluruh mata kuliah bisa
Zpembelajaran di kampus yang cepat menangkap dan ada perguruan tinggi negeri dan juga disampaikan melalui e-learning.
harus terus up-to-date dan efektif yang tidak. Kekurangan terakhir swasta di Pulau Jawa, Sumatra, Sedangkan, hampir sepertiga dari
serta efisien. Salah satu metode kurangnya fokus bagi sebagian Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan responden merasa hanya 30-50
pembelajaran adalah berbasis mahasiswa selama proses Papua. Riset dilakukan selama bulan persen dari mata kuliah yang masih
e-learning, yaitu suatu sistem e-learning. April 2020 dengan menyebarkan bisa menggunakan metode daring.
atau konsep pendidikan yang Melihat kelebihan dan survei online ke seluruh Indonesia. Hasil survei tersebut menunjukkan
memanfaatkan teknologi informasi kekurangannya, e-learning Lebih dari 70 persen dari responden bahwa e-learning bisa menjadi masa
dalam proses belajar mengajar. bisa menjadi alternatif model adalah mahasiswa, sisanya dosen dan depan pendidikan tinggi di Indonesia.
Selama pendemi Covid-19 yang pembelajaran baru yang petinggi universitas. The Conservation juga
terjadi semenjak akhir tahun 2019, memaksimalkan peran mahasiswa Mayoritas responden merekomendasikan tiga hal, yaitu
sistem e-learning sudah diterapkan dalam proses pembelajaran dengan mengapresiasi baik keputusan dosen harus dibekali keterampilan
di perguruan tinggi. Berbagai sensasi belajar yang berbeda. Begitu manajemen perguruan tinggi pembelajaran yang interaktif, dosen
media dimanfaatkan dalam proses juga bagi dosen selaku tenaga melakukan pembelajaran dengan juga harus dibekali kecakapan teknis,
e-learning seperti komputer, pendidik. Keberadaan e-learning metode daring selama pandemi. dan memperbaiki fasilitas online
smartphone, dan internet yang menyimpan atau memunculkan dengan tempat dan waktu, bahan memberi dampak baru dan harus Mereka juga menilai kualitas learning.
didukung juga dengan software- kembali, mendistribusikan, dan pembelajaran pun mudah diakses mampu beradaptasi dengan cara dosen dan fasilitas yang ada cukup Sejauh perkembangan
nya. Menurut Rosenberg (2001) sharing pembelajaran dan informasi. peserta e-learning berulang kali. pengajaran yang disampaikan mendukung pelaksanaan kuliah e-learning sampai saat ini, berbagi
karakteristik e-learning bersifat Hal ini merupakan transformasi Namun, untuk penguasaan materi berbeda dengan gaya konvensional. melalui metode daring. platform sudah digunakan dalam
jaringan yang membuatnya mampu pembelajaran yang dulunya sangat tergantung pada semangat Kemudian diperlukan keahlian dalam Dalam surveinya tersebut, lebih proses e-learning seperti Zoom,
memperbaiki secara cepat, dilakukan secara manual menjadi dan daya serap mahasiswanya, bisa menyediakan materi pembelajaran dari separuh responden menilai Google Classroom, Edmodo,
berbasis teknologi dan informasi. dimonitor dan diuji dengan e-test. yang menarik untuk digunakan perencanaan dan pelaksanaan online Youtube dan sebagainya. Bahkan,
Dalam proses e-learning Selain memiliki kelebihan, melalui e-learning. learning di lingkungan kampus di Indonesia ada platform yang
memiliki banyak kelebihan di e-learning juga memiliki beberapa Ada tiga faktor penting yang mereka sudah sangat baik. Hampir sudah direkomendasikan oleh
antaranya memberikan fleksibilitas, kekurangan seperti terbatasnya mendukung pembelajaran e-learning 60 persen dari separuh responden Kemendikbud yaitu Rumah Belajar,
interaktivitas, kecepatan, dan akses internet bagi yang berada di agar berjalan lancar, yaitu sumber juga mengatakan bahwa kualitas Meja Kita, Icando, IndonesiaX,
visualisasi melalui berbagai daerah yang tidak mendapatkan daya manusia yang handal, sarana pembelajaran online learning sama Google for Education, Kelas Pintar,
kelebihan dari masing-masing jangkauan internet tidak stabil. dan prasarana pendukung, serta baiknya dengan kelas biasa. Microsoft Ofice 365, Quipper School,
media (Sujana, 2005:253). E-learning Kemudian biaya akses internet yang implementasi pembelajaran. Selain itu, mayoritas responden Ruangguru, Sekolahmu, Zenius, dan
menjadi lebih efektif karena mudah masih tergolong mahal juga menjadi Pembelajaran e-learning bisa juga menyepakati bahwa tujuan Cisco Webex. Dari platform di atas
Fakhrurrazi, S.E., M.M diserap dengan adanya fasilitas kendala. berjalan dengan maksimal ketika pembelajaran juga tercapai ada yang bisa video conference, ada
Anggota Pusat Pengembangan Standar Mutu tiga faktor tersebut bisa saling yang bisa memposting materi, dan
Pendidikan dan Kurikulum LP3M USK/Dosen multimedia berupa video, gambar, Kendala selanjutnya kurangnya dengan baik meski dilakukan lewat
Fakultas FEB USK suara, dan teks. Selain fleksibel interaksi antara dosen dan mendukung. pembelajaran daring. ada yang memiliki ruang diskusi. []
18 JULI 2021 19 JULI 2021