Page 29 - Warta USK Oktober 2022
P. 29
KREATIF KREATIF
MAHASISWA USK MODIFIKASI
TENUN SONGKET ACEH
kerajaan dan sudah diwariskan turun
temurun. Namun, perubahan zaman
dan konflik berkepanjangan telah
mengaburkan kejayaan songket di
Aceh.
Hal ini lah yang menggerakkan
Tim Program Kreativitas Mahasiswa–
Pengabdian pada Masyarakat
Universitas Syiah Kuala (PKM-PM
USK) bersama rumah produksi
Songket Aceh Kreasi Jasmani
(SAKJ) di Desa Mireuk Taman, Aceh
Besar, untuk berinovasi turunan
dari songket. Langkah ini dilakukan zaman. Selain itu minat para generasi turunan kain tenun songket. Dengan membuat produk-
sebagai upaya melestarikan tenun muda untuk terlibat dalam menenun produk modern yang dikolaborasikan dengan motif-
songket Aceh. juga semakin berkurang. Padahal Aceh kaya motif kain tenun songket. Seperti tas ransel, totebag,
Tim PKM-PM ini dipimpin oleh mereka adalah generasi penerus cover sendal, pouch, gelang, topi, dan barang lainnya
Fajrol Islami. A, dengan anggota keberlangsungan songket Aceh. akan adat yang di padukan dengan kain tenun songket Aceh.
Ahmad Rahim (Fakultas Teknik), Kondisi semakin diperparah dengan seni budaya, “Saat kami pasarkan dalam salah satu expo, respon
Muhammad Rusqi Ash Shiddieqy pandemi Covid-19 yang memengaruhi konsumen antusias dengan produk ini. Kami bukan
ceh kaya dengan budaya dan seni (FMIPA), dan Feby Anita Putri, serta minat masyarakat berkunjung ke desa mari bersa- hanya menjual produk inovasi, tapi juga memberikan
menarik. Salah satunya adalah Rahman Dhafa Al Rasyid Pohan tersebut. Padahal Desa Mireuk Taman ma-sama kita edukasi tentang songket Aceh. Jadi mereka tahu value
tenun songket. Kain songket Kami bukan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). merupakan salah satu destinasi lestarikan dari sebuah karya,” jelasnya.
merupakan kain yang ditenun Mereka dibimbing oleh dosen FEB wisata. Ia bersama tim berharap adat dan budaya Aceh
Aserta mempunyai corak rumit dari hanya menjual USK, Ade Irma Suryani, SE., M.Si. Tim Hal inilah yang menjadi perhatian dan jaga. dapat terus terjaga walau zaman terus berubah.
benang emas atau perak. Kata songket berarti produk inovasi, ini berupaya mengenalkan kembali Fajrol bersama tim untuk bergerak Matee aneuk Lewat kreativitas dan inovasi, produk kerajinan dapat
membawa keluar atau menarik benang dari kain tapi juga tenun songket Aceh kepada generasi membuat inovasi dan kreasi di meupat dikreasikan tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi di
atau menenun menggunakan benang emas dan muda, sekaligus meningkatkan industri kerajinan tradisional ini. dalamnya. Berkat ide kreativitas ini, ia bersama tim
perak. memberikan ekonomi para pengrajin songket. Mereka ingin upaya yang dilakukan jeurat, ma- berhasil lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
Di berbagai literatur, tenun songket edukasi tentang Fajrol mengungkapkan, saat ini dapat menjaga kelestarian dan tee adat pat (PIMNAS) 2022 yang akan di selenggarakan di Malang
merupakan seni budaya yang berasal dari ini para pengrajin songket Aceh menumbuhkan kembali daya saing tamita. akhir tahun ini.
daratan Cina. Keberadaannya telah ada sejak songket Aceh. menemui banyak kendala selama songket Aceh. “Aceh kaya akan adat seni budaya, mari bersama-
seribu tahun lalu. Di Indonesia, keberadaan kain menjalankan usahanya. Para Bersama rumah produksi Songket sama kita lestarikan dan jaga. Matee aneuk meupat
songket bermula di masa Kerajaan Sriwijaya, pengrajin mengakui kegemaran Aceh Kreasi Jasmani yang telah jeurat, matee adat pat tamita (meninggal anak ada
Palembang pada abad ke-7 hingga ke-13. Di masyarakat terhadap songket berdiri sejak tahun 1992, tim PKM- kuburnya, hilang adat di mana hendak dicari),” ujar
Aceh, songket telah lama dikenal sejak zaman semakin menurun seiring perubahan PM USK melakukan inovasi produk mahasiswa angkatan 2020 ini. []
28 Warta USK Oktober 2022 Warta USK Oktober 2022 29