Page 32 - Warta USK Oktober 2022
P. 32

RISET






                    terhadap perubahan kecil tersebut dengan   Manado, satai Madura, kopi Gayo.
                    sosialisasi misalnya.                        Hal ini tentu sedikit membingungkan,
                       Pertanyaan lainnya, siapa yang berhak   karena di satu sisi nama geografi ditulis
                    mengubah dan mengutak-atik tata            kapital, di sisi lain ditulis nonkapital. Padahal,
                    bahasa Bahasa Indonesia. Apakah Kepala     kata kopi Gayo belum tentu kopi dari Gayo,
                    Badan Bahasa atas nama jabatannya atau     sebab sederetan nama kopi gayo dapat
                    perkumpulan para pakar bahasa berdasarkan   merujuk pada jenis kopi, mulai robusta,
                    riset dan kajiannya. Pertanyaan terakhir ini   arabika, hingga jenis lainnya. Demikian halnya
                    tentunya menjadi sangat penting karena     satai madura, ini hanya nama makanan,
                    dinamika bahasa di dunia, termasuk di      bukan merujuk pada asal satai. Sama halnya
                    Indonesia, sangat dinamis. Perkembangan    dengan jenis makanan lainnya mie aceh, satai
                    keilmuan bahasa tidak berdasarkan          padang, satai matang, dan lain-lain.
                    kebijakan birokrat, melainkan hasil penelitian   Mestinya, perubahan-perubahan
                    para pakar.                                penulisan tersebut harus ada penjelasan.
                       Perubahan tata bahasa alangkah lebih    Sebab penggunaan EYD bukan hanya untuk
                    baik dilakukan dengan keterlibatan para    kalangan pemerhati bahasa, bukan pula
                    pakar dan stake holder. Sebagaimana        hanya untuk ahli bahasa, pun bukan untuk
                    diketahui, ada perubahan kecil tetapi sangat   Badan Bahasa. Pedoman ejaan dikeluarkan
                    mendasar dalam EYD V. Contohnya kata       sebagai aturan penulisan bagi seluruh
                    maha dalam EYD V tidak lagi ditulis serangkai   masyarakat Indonesia sehingga perubahan
                    dengan kata dasar, tetapi dianggap dapat   demi perubahan sudah seharusnya menjalani
                    berdiri sendiri. Dalam EBI, kata maha ditulis   proses penyaringan pakar dan stakeholder,
                    serangkai dengan kata dasar, misalnya      bukan hanya berdasarkan selera siapa
                    mahakuasa, mahakasih, dan lain-lain. Kata   pejabatnya.
                    maha baru ditulis terpisah jika bertemu      Semua masyarakat Indonesia
                    dengan kata berimbuhan, seperti maha       menginginkan bahasa Indonesia menjadi
                    pengasih, maha pemurah, dan sejenisnya.    lebih baik, lebih maju, dan dapat digunakan
                       Dari contoh kecil ini muncul pertanyaan,   oleh seluruh masyarakat dunia. Mimpi ini
                    apakah perubahan yang dilakukan dalam EYD   akan sulit dicapai jika sistem tata tulis
                    V sudah sesuai konvensional para linguis   bahasa Indonesia terus menerus diubah-
                    bahasa Indonesia atau hanya berdasarkan    ubah sesuai selera politik. Saat kalangan
                    kesepakatan internal Badan Bahasa?         pendidik sedang mengajarkan ejaan kepada
                    Demikian halnya pada penulisan huruf kapital   masyarakat asing, misalnya melalui program
                    mengenai nama geografi yang melekat        Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA),
                    pada nama makanan atau penganan. Pada      belum sampai sosialisasi ejaan dilakukan,
                    nomor 18 EYD V disebutkan bahwa nama diri   tiba-tiba ada peraturan ejaan yang baru.
                    geografi yang digunakan sebagai nama jenis   Kaum pembelajar tentunya bingung
                    ditulis nonkapital. Disebutkan contoh untuk   dengan perubahan demi perubahan tersebut.
                    kasus ini antara lain jeruk bali, kacang bogor,   Jika begini terus, hendak dibawa ke mana
                    gula jawa, kunci inggris, dan lain-lain. Namun,   bahasa Indonesia ini? Mengapa soal ejaan
                    pada nomor 19, penulisan nama geografi     pun harus dibingkai oleh kemauan politik
                    kembali ditulis kapital untuk contoh bubur   pejabat? []






          32  Warta USK Oktober 2022                                                                                                                                                                               Warta USK Oktober 2022 33
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37