Page 35 - Warta USK Oktober 2023
P. 35
PERSPEKTIF PERSPEKTIF
Menjadikan USK
sebagai Pusat Riset Satwa
Liar Rujukan Dunia
dalam mengisi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Aceh dengan hutan yang tergolong
lebat dan relatif lestari menyimpan
kekayaan floura dan fauna yang luar
biasa. Sebagai kampus terbaik di
ujung barat Indonesia, USK yang sudah
melakukan sejumlah riset dengan
tema alam−yang diturunkan secara
spesifik ke dalam penelitian sesuai
pakar peneliti USK−telah banyak
mengisi jurnal internasional.
Hutan Leuser adalah anugerah Dirinya menilai hubungan manusia, satwa sejumlah hewan yang terancam punah,
Tuhan Maha Esa yang dimiliki Aceh liar, dan lingkungan dapat digambarkan di bawah seperti badak, orang utan, dan banyak
dan Indonesia. Paru-paru dunia itu konsep one health. Konsep ini lebih menekankan Untuk penguatan lagi. Di hutan Aceh keberadaan hewan
telah banyak menarik minat pakar kemanunggalan kesehatan manusia, kesehatan liar sebagai mata rantai keseimbangan
dari berbagai belahan dunia untuk satwa, kesehatan tumbuh-tumbuhan, kesehatan pemahaman alam masih banyak.
meneliti. Selain menjadi paku dunia lingkungan, dengan kesehatan planet bumi dan penerapan Di luar segala aspek penelitian,
untuk keseimbangan alam, Leuser sebagai sebuah kesatuan. tugas tak kalah mulia lagi penting
beserta segala isinya merupakan aset Berkaitan dengan upaya konservasi berbasis konsep tersebut, bagi Pusat Riset Satwa Liar USK
ilmu pengetahuan tak terkecuali satwa konsep one health, dalam hal ini para pemangku perlu didukung adalah menjaga kelestarian hutan;
niversitas Syiah Kuala (USK) terus liarnya. kepentingan terkait satwa liar diharapkan rumah bagi segala satwa liar, dengan
berpacu menjadi Word Class “Riset-riset di kawasan Leuser mampu mencegah, mendeteksi, merespon, penguatan mengedukasi pentingnya menjaga
University (WCU). Aspek penelitian Riset-riset di harus menjadi rujukan peneliti dunia. dan melaporkan setiap ancaman penyakit edukasi dan riset hutan dan pemahaman untuk tidak
masih mendominasi sebagai Saya yakin USK bisa berbuat banyak infeksi emerging dan Zoonosis di hot spot diburu dan diperjualbelikan. Terlebih
Umedium mencerahkan dunia untuk kawasan Leuser dalam pelestarian satwa liar di Aceh,” area. Khususnya di daerah-daerah yang masih konservasi satwa bagi hewan yang dilindungi.
menelaah sekaligus menghadirkan sejumlah harus menjadi ujar Malik. memiliki banyak kawasan koservasi satwa liar. liar berbasis Karena itu USK tidak bisa berdiri
solusi. Salah satu langkah yang sedang rujukan peneliti Gayung bersambut. Senada dengan “Untuk penguatan pemahaman dan sendiri. Butuh dukungan dari semua
digarap adalah menjadikan USK sebagai pusat itu, Dekan FKH USK, drh. Teuku Reza penerapan konsep tersebut, perlu didukung konsep one health. pihak. Di tingkat lokal, Pemerintah
riset satwa liar. dunia. Saya yakin Ferasyi, M.Sc, Ph.D mengatakan, penguatan edukasi dan riset konservasi satwa Aceh harus hadir membersamai dan
Hal ini mengemuka saat perayaan milad USK bisa berbuat fakultasnya telah berperan penting liar berbasis konsep one health melalui sinergi membantu jemput bola ke tingkat
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yang ke- dalam mengatasi masalah Zoonosis, dengan para pemangku kepentingan,” ucap kementerian. Di saat yang sama
63. Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe banyak dalam yaitu penyakit yang dapat menular Dekan FKH. sebagai perguruan tinggi, USK juga
Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar yang pelestarian satwa dari hewan ke manusia dan sebaliknya USK telah banyak melahirkan pusat senantiasa gerak cepat, koordinatif,
menjadi pembicara di momen tersebut, melalui makanan (foodborne), udara penelitian. Direncanakan Pusat Riset Satwa Liar dan sinergis dengan sejumlah kampus
menyatakan dukungannya agar USK menjadi liar di Aceh. (airborne), dan kontak langsung bisa menjadi salah satu andalan untuk menjaga maupun pusat riset serupa di tingkat
pusat riset satwa liar agar membawa manfaat dengan hewan yang sakit. satwa liar seperti harimau sumatra. Belum lagi global. []
34 Warta USK Oktober 2023 Warta USK Oktober 2023 35