Page 17 - WARTA USK
P. 17

Profil                                                                                               Profil






 Fajri, S.Pd. Gr. | Alumni FKIP Biologi USK, Guru Garis Depan di Kalimantan Barat  berhalangan−sakit atau kedinasan−  tetangga (Sukamara) dan melihat   telah membuka mata Fajri untuk melihat
                                             supermarket di sana. Lalu siswa tersebut
                                                                                sisi lain dari Indonesia. Ia tak hanya
          satu guru harus mengajar enam kelas
 Mengajar Siswa di Pedalaman   sekaligus. Total keseluruhan siswa   menjawab, ia ingin menjadi karyawan   menjadi pengajar, tetapi juga belajar.
                                             Indomaret,” kenang Fajri.
          sekolah berjumlah 32 orang dengan per
                                                                                Ada banyak pengalaman baru yang tak
                                                Tak jarang Fajri turun ke rumah siswa
 Kalimantan  kelas enam hingga delapan anak.  menemui orang tua mereka. Jawabannya   mungkin ditulis semuanya. Salah satu
                                                                                pengalaman menarik ialah keseruan
            “Kebayang kan, mengajar enam kelas
                                                                                perjalanan menuju sekolah. Setelah
                                             sederhana; terserah anak mereka kelak
          sekaligus dengan tingkat berbeda dan
          mata pelajaran tak sama. Ini bukan lagi
                                                                                melewati jalur sungai, naik perahu kecil.
          kelas rangkap, tetapi double-double   ingin menjadi apa. Tugas sebagai orang   menempuh perjalanan darat, dirinya
                                             tua memberi makan dan membesarkan
          rangkap,” tuturnya.                anaknya. Kelak mereka mencari jalan   Di sana disebut getek atau klotok. Ada
 ajri tak pernah membayangkan   menjadi Guru Garis Depan (GGD).   tugas, ia menghabiskan waktu 2 jam.   Namun, ia dan dua guru lain tidak   sendiri untuk makan dan hidup.   yang menggunakan mesin, ada pula
 jika kelak takdir membawanya   Kemudian di penghujung tahun 2018, ia   Total perjalanannya menuju tempat   patah arang. Hal ini justru menjadi   dayung. Kedalaman sungai yang dilewati
 ke pelosok Indonesia. Menjadi   menjadi PNS. Saat ini, Fajri menjabat   mengajar mencapai 9 jam.  tantangan. Kondisi ini membutuhkan   Berani Keluar dari Zona Nyaman  kurang lebih 7 meter.
 suluh bagi pendidikan anak-  sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SDN   Ia menuturkan, tidak ada listrik   pendekatan berbeda. Artinya bukan lagi   Pria kelahiran Desa Masjid Trienggadeng,   Masyarakat di sana terbagi dua.
 Fanak di pedalaman Provinsi   34 Manis Mata, Kabupaten Ketapang,   dan sinyal di sana. Segala urusan   kemampuan pedagogi sebagaimana   7 Oktober 1987 selalu percaya bahwa   Rata-rata Melayu tinggal di tepi sungai
 Kalimantan Barat. Lelaki asal Kabupaten   Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).   administrasi maupun kegiatan lainnya   yang diajarkan di bangku kuliah. Menurut   perubahan akan ada selama ada   dengan rumah panggung. Mereka kerap
 Pidie ini, meninggalkan kemapanan   Suka duka menjadi pengajar di Kalbar   tidak dapat dilakukan secara online.   Fajri, di saat seperti ini yang terpenting   pergerakan. Keterbatasan hanyalah   disebut nikan (nelayan) dan menganut
 dengan segala reputasi internasional.   ia jalani dengan penuh semangat dan   “Untuk guru PNS saya sendiri.   adalah kemampuan manajemen waktu   tantangan yang bisa dituntaskan selama   agama Islam. Sedangkan satunya lagi,
 Tujuannya menjadi agen perubahan bagi   segenap keikhlasan. Sehari-hari untuk   Diperbantukan dengan guru kontrak dan   dalam mengelola peserta didik.   ada kemauan. Keberanian keluar dari   Suku Dayak yang tinggal di daratan dan
 anak-anak pedalaman.  menuju ke sekolah, ia menggunakan   honor,” terangnya.  zona nyaman, meninggalkan sekolah   mayoritas beragama Kristen. Kedua suku
 “Kalau terus di zona nyaman artinya   sepeda motor dengan menempuh 7 jam   Di SDN 34 Manis Mata ada enam   Memotivasi Cita-cita Siswa  bereputasi internasional; seperti Fatih   tersebut telah mengajarkan Fajri tentang
 tidak pernah menjadi agent of change.   perjalanan dari kabupaten ke kecamatan.   rombel; kelompok peserta didik dalam   Salah satu tugas utama bagi pengajar   Bilingual School dan SMP IT Nurul Ishlah   toleransi hidup rukun dan damai.
 Ternyata di luar sana, walaupun ilmu   Sedangkan dari kecamatan ke tempat   satuan kelas. Jika masuk rutin setiap   di perdalaman Kalimantan Barat adalah   Banda Aceh−saat menjabat sebagai   Sebagai orang Aceh yang juga belajar
 kita kecil, mereka sangat butuh satu   harinya, satu guru harus mengajar   mendorong motivasi belajar para siswa   Waka Kesiswaan−semata-mata demi   kebudayaan di sana, tak jarang para
 dua huruf yang kita tahu. Sedangkan   dua kelas. Namun, jika ada yang   agar lebih baik. Selama ini, cita-cita   misi mulia mencerdaskan anak bangsa.   siswa penasaran dengan Aceh. Fajri
 di sekolah internasional sudah banyak   mereka hanya mentok ingin menjadi   “Walau ke daerah terluar, tertinggal,   kerap kali memperkenalkan Aceh lewat
 orang profesional,” ujarnya saat   karyawan di pabrik kelapa sawit. Paling   dan terdepan itu bukan mundur untuk   bahasa. Seperti saat gotong royong, Fajri
 dihubungi Warta USK.   tinggi menjadi mandor.   kalah, tetapi di daerah terluar mereka   menyebutkan jak pileh broeh (mengutip
 Usai menyelesaikan Pendidikan   “Kadang saya buat tugas untuk   sangat butuh tenaga pendidik untuk   sampah) atau plincot (rumput jarum).
 Profesi Guru (PPG) dan mengikuti   menulis cita-cita. Paling tinggi itu   mengarahkan mereka yang motivasinya   Baginya memperkenalkan budaya juga
 program SM3T, di tahun 2017 Fajri   menjadi mandor yang mengawasi tukang   sangat kurang,” ucapnya.  masuk bagian muatan lokal. Sering pula
          babat hutan atau mengawasi karyawan   Itulah mengapa dirinya masih    ia menyelipkan budaya mereka, bahasa
          grondolan sawit,” bebernya.        bertahan di Desa Sukaramai, Dusun Batu   Dayak.
            Sering para guru memberikan      Arang. Menuju ke sekolah jangankan    “Kadang sengaja saya sisipkan
          motivasi lebih. Tapi masih butuh waktu   aspal sejengkal, rabat beton pun tak ada.   bahasa Aceh. Yang paling lumrah ditanya
          bagi mereka untuk melampaui itu. Fajri   Badan jalan hanya dua; bertanah kuning   itu lagu Bungong Jeumpa dan Masjid
          melihat fenomena tersebut bukanlah   atau hitam. Saat hujan jalannya pun   Raya Baiturrahman. Hal yang paling
          kesalahan anak-anak. Ia memaklumi   menjadi licin dan lengket.        sering saya ucapkan itu, meuphom
          sebab anak-anak biasanya mengucapkan   “Kalau hujan tak bisa bergeser motor.   (mengerti),” tutur Fajri.
          apa yang mereka lihat. Di sana, rata-  Satu meter pun tak bisa. Sering ninggalin   Kini, pengabdian di Kalimantan Barat
          rata pekerjaan yang dianggap memadai   motor di jalan dan jalan kaki. Dua atau   mulai menampakkan hasil. Fajri berhasil
          menjadi tenaga kontrak ataupun buruh di   tiga hari kemudian baru diambil dan tak   membawa SDN 34 Manis Mata menjadi
          perusahaan kelapa sawit.           pernah kecurian,” cerita Fajri.    sekolah penggerak. Fajri meminta doa
            “Pernah suatu ketika ada kejadian                                   agar dirinya dan tenaga didik lainnya bisa
          unik. Saat ditanya cita-cita ada dari   Diplomasi Kebudayaan          berbuat lebih dan membawa pendidikan
          mereka yang baru saja ke kabupaten   Berada di pedalaman Pulau Borneo   di sana menjadi lebih baik. []




 16  JUNI 2021                                              17   JUNI 2021
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22