Page 35 - WARTA USK
P. 35

Perspektif                                                                                  Perspektif




 SAATNYA MELURUSKAN KEMBALI  mengurangi kompetisi nilai antarsiswa   peringkat PISA Indonesia rendah, saya   untuk menggunakan metode mengajar

                                                                                yang kreatif dan menyenangkan.
                                             amati banyak sekali orang tua yang
          dan mendorong siswa fokus pada
 PARADIGMA PENDIDIKAN DI NEGERI INI   pengembangan pembelajaran, minat,   tersihir paradigma akademik yang   Mereka semakin bangga memiliki nilai
                                                                                   Begitu juga dengan peserta didik.
                                             menekankan pada angka dan kompetisi
          dan bakatnya. Paradigma berorientasi
          nilai akademik sempurna yang telah   bagi anaknya. Dengan perubahan di   (angka) tinggi di rapor, ijazah atau
 (REFLEKSI MILAD KE-60 UNIVERSITAS SYIAH KUALA)  berakar dalam sistem pendidikan   Singapura yang sebelumnya menganut   KHS, walau nilai tinggi tersebut bukan
          Singapura itu, turut “diimani” para orang   paradigma akademik garis keras   nilai kemampuan atau kompetensi
          tua di Singapura. Mereka menganggap   dengan prestasi spektakuler menjadi   diri yang benar. Karena untuk
          sistem ini tak lagi memadai menjawab   paradigma yang lebih holistik, semoga   memperoleh nilai yang tinggi, semua
 siswa untuk mendapatkan nilai akhir   kebutuhan industri. Artinya siswa benar-  aneka tantangan masa depan.   dapat juga menyadarkan orang tua di   bisa dimanipulasi. Sudah terlalu banyak
 sempurna.   benar disiapkan untuk bekerja dan   Serangkaian perubahan pun telah   Indonesia. Tinggal persoalannya mau   kasus manipulasi nilai di lembaga
 Setelah melakukan peninjauan ulang,   memiliki keterampilan di dunia nyata.
 Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye   Sepertinya Indonesia juga telah mulai ke   diberlakukan sejak tahun 2019. Di   tidak secara antusias pemerintah   pendidikan yang hingga kini semakin
 Kung, memaparkan bahwa, “Belajar   arah ini melalui Kampus Merdeka Belajar   antaranya ditiadakannya ulangan untuk   mengubah kebijakan di sektor   parah dan memprihatinkan. Mengapa
 bukan berkompetisi”. Ia berencana   dan Belajar Merdeka.   siswa SD dan sekolah menengah. Di   pendidikan. Mari kita tunggu saja langkah   hal ini bisa terjadi? Salah satunya karena
 mengurangi kompetisi nilai antarsiswa   Nah, bagi saya pribadi, sungguh   buku rapor tak ada lagi nilai angka   konkret elemen bangsa.   sistem penilaian pendidikan kita yang
          maupun peringkat kelas, tetapi memakai
                                                                                masih berkutat pada sistem evaluasi
                                               Umumnya, orang tua kelas
 Dr. Drs. T.M. Jamil, M.Si  dengan meningkatkan pengembangan   menarik rencana perubahan kebijakan   pendekatan deskriptif kualitatif yang   menengah dan atas Indonesia rela   kuantitatif. Mengejar nilai yang bagus
 Ketua Program Doktor (S3) Pendidikan IPS/  diri setiap siswa. Sehingga setiap   sistem pendidikan di Singapura. Saya   diperoleh guru lewat diskusi, PR, dan   kehilangan gengsinya lantaran tak   dan tinggi, serta kompetitif, tidak diiringi
 Program Pascasarjana  USK  lembaga pendidikan akan lebih   memandang tepat pernyataan Menteri   kuis. Khusus siswa tingkat akhir SD   lagi bisa membanggakan prestasi   dengan upaya yang jujur, sportif, dan
 fokus untuk mengasah skill siswa,   Pendidikan Singapura Ong Ye Kung DC
 dibanding mengejar nilai akademik.   beberapa waktu lalu, bahwa “Belajar   dan sekolah menengah, nilai angka tiap   angka akademik anaknya yang tinggi   benar. Akibatnya lembaga pendidikan
 Oleh sebab itu, sekolah di Singapura   bukan berkompetisi”.   pelajaran dibulatkan tanpa desimal yang   di sekolah mahal. Jika pemerintah   yang seharusnya melahirkan lulusan atau
 ulisan ini saya awali dengan   akan menghilangkan tes dan ujian   Apa yang dikatakan Ong Ye Kung   meniadakan kompetisi.   mau dan antusias merubah paradigma   output sebagai manusia yang beriman
 pernyataan Nelson Mandela,   akhir. Bisakah pendidikan di Indonesia   telah menjadi landasan bagi paradigma   Ujian sertifikasi pralulus pendidikan   dan kebijakan pendidikannya ke   dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
 “Pendidikan adalah senjata   melakukan hal yang serupa? Pendidikan   baru sektor pendidikan Singapura.   dasar tetap dipertahankan sebagai   arah paradigma yang holistik dan   Esa, berakhlak mulia, dan cerdas, tidak
 Tpaling ampuh yang dapat   Singapura berencana untuk melakukan   Konsep ini akan diterapkan bertahap   pemetaan. Namun, sistem penerimaan   menyenangkan, saya yakin dalam   melahirkan output yang ideal.
 digunakan untuk mengubah dunia”.   pengembangan terhadap kompetensi   mulai tahun depan lewat serangkaian   siswa di jenjang sekolah menengah   rentang 5-15 tahun ke depan akan terjadi   Banyak lembaga pendidikan hanya
 Berkaitan dengan itu, sistem pendidikan   siswa yang disesuaikan dengan   agenda perubahan. Tujuannya   tidak lagi berbasis prestasi akademik,   lompatan positif kualitas SDM generasi   melahirkan generasi manipulasi yang
 di Indonesia selama ini masih banyak   melainkan berbasis bakat. Perubahan   baru Indonesia. Sistem pendidikan di   belajar mengejar angka dengan kualitas
 yang menganggap kurang efektif untuk   radikal dari paradigma akademik menjadi   Indonesia tentu bisa diubah seperti   kompetensi rendah. Disorientasi ini
 menyiapkan siswa bersaing di dunia   paradigma holistik yang ditempuh   sistem “Belajar bukan Berkompetisi”.  sangat berbahaya bagi generasi milenial,
 internasional. Sebab realitasnya para   Singapura itu sepertinya tak cuma   Sementara itu, kelemahan atau   generasi Z atau generasi pemilik industri
 siswa hanya dituntut mengejar nilai dan   menjawab tantangan masa depan.   faktor yang menjadi penyebab rendahnya   4.0 ini. Dikatakan berbahaya sebab anak-
 berlomba memperebutkan peringkat   Dalam pemahaman saya, paradigma   pendidikan di Indonesia sangatlah   anak generasi milenial adalah generasi
 pertama. Hal tersebut dianggap sebagai   akademik yang berorientasi nilai angka   banyak. Tetapi garis besarnya berkaitan   yang mewarisi budaya instan, manja,
 salah satu penyebab rendahnya kualitas   dan kompetisi, aspek kegembiraan   dengan para pendidik atau guru. Banyak   malas, suka bosan, dan manipulatif dalam
 pendidikan di Indonesia, termasuk juga   dalam menjalani masa anak-anak kerap   guru di Indonesia menggunakan metode   meraih prestasi. Bayangkan saja apa
 Aceh. Sebab kurangnya kreativitas para   kali terpinggirkan oleh keseriusan yang   belajar hanya dengan menyampaikan   yang akan terjadi bila tujuan kita belajar di
 pendidik.   mendominasi di tengah ikim pendidikan   materi. Guru sekarang harus lebih   sekolah atau lembaga pendidikan hanya
 Sistem serupa juga masih berlaku di   yang super kompetitif itu.   kreatif dalam mengajar dan dapat   untuk mengejar nilai atau angka?
 sejumlah negara lain, tetapi dengan cara   Memunculkan aspek kegembiraan   menjalin hubungan baik dengan anak   Sudah saatnya semua elemen
 berbeda. Misalnya Singapura−negara   siswa di dalam kelas merupakan   didiknya. Guru yang baik seharusnya   bangsa ini sadar dan meluruskan kembali
 yang dari segi ranking PISA selalu   strategi. Bahkan tujuan menyeluruh   dapat mengantarkan anak didiknya   paradigma pendidikan. Ini penting agar
 menempati posisi teratas−mencoba   dari proses pembelajaran itu sendiri   kepada ilmu pengetahuan yang lebih   kita tidak salah arah dan kalah bersaing.
 mengubah paradigma pendidikan   mampu memperbaiki produktivitas   luas. Namun sayangnya, hingga saat   Sehingga bonus demografi yang
 mereka. Padahal selama ini, pendidikan   dan meningkatkan kecerdasan sosial   ini, masih jarang guru-guru seperti itu.   menjadi the window of the opportunity
 di Singapura dikenal selalu menekankan   dan emosional (Seppala, 2016). Meski   Sebab selama ini para guru tidak dididik   bisa menjadi berkah bukan musibah. []



 34  SEPTEMBER 2021                                        35    SEPTEMBER 2021
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40