Page 16 - Warta USK Januari 2022
P. 16

PROFIL                                                                                                                                                                                                 PROFIL







          Muhammad Ikbal                                                                                                                                                                               sejatinya anak yang baik, bahkan

          Alumni FKIP Bimbingan dan Konseling USK 2016/                                                                                                                                                pintar. Hanya saja mereka kurang
                                                                                                                                                                                                       termotivasi. Pernah ia bertanya
          Guru SMKN 1 Sejangkung, Sambas, Kalimantan Barat                                                                                                                                             kepada muridnya yang juara satu
         Menyalakan Mimpi                                                                                                                                                                              tentang cita-cita setelah tamat
                                                                                                                                                                                                       nanti. Dengan polosnya, anak itu
                                                                                                                                                                                                       menjawab akan berjualan pakaian di
         Anak-anak Sambas                                                                                                                                                                              Sambas atau menjadi pengasuh.
                                                                                                                                                                                                          Ikbal terkejut dengan jawabannya
                                                                                                                                                                                                       itu, “Kok jadi pengasuh? Adakah
                                                                                                                                                                                                       saudaramu pengasuh?” tanya Ikbal.
                                                                                                                                                                                                          “Ada Pak. Saya lihat sepupu
                                                                                mampu memahami permasalahan                                                                                            saya pengasuh, makanya saya jadi
                                                                                siswa, seperti kesulitan belajar                                                                                       pengasuh”.
                                                         Semua yang             atau kenakalan siswa. Sebelum                                                                                             Ikbal terdiam mendengar jawaban
                                                         terjadi pada           berhasrat menghukum siswa, Ikbal                                                                                       siswanya itu.
                                                                                terlebih dahulu mendeteksi akar
                                                                                                                                                                                                          Hal-hal seperti inilah yang
                                                         siswa pasti ada        permasalahannya.                                                                                                       terkadang menguatkan tekadnya
                                                                                   “Semua yang terjadi pada siswa
                                                         sebabnya.              pasti ada sebabnya. Jadi jangan                                                                                        sebagai guru. Meski jauh dari tanah
                                                         Jadi jangan            cepat sekali memvonis,” ucapnya.                 gitu dipandang,” kenangnya sambil   sesuatu yang tak dicintainya. Ikbal   kelahirannya, terasing dari berbagai
                                                                                                                                                                                                       fasilitas, tetapi Ikbal berupaya
                                                         cepat sekali              Pernah sekali waktu, ada                      tertawa.                           kemudian memilih pendidikan        menjadi sebenar-benarnya guru bagi
                                                                                                                                   Karena itulah, Ikbal bersyukur
                                                         memvonis.              siswanya yang ketahuan pacaran.                  Ilmu BK mampu memberikannya        BK di USK. Alasannya ia sadar      siswanya.
                                                                                Di sekolahnya, pacaran tergolong
                                                                                                                                                                    kemampuannya terbatas. Sementara
                                                                                                                                                                                                          Di sekolahnya, Ikbal dipercaya
                                                                                pelanggaran keras. Siswa itu                     prespektif lain dalam menilai siswa.   jurusan tersebut jarang diminati,   sebagai Wakil Kepala Urusan
                                                                                menangis karena baru saja dimarahi               Ia mampu memahami apa yang         sehingga peluangnya untuk lulus    Kurikulum. Sejumlah program
                                                                                gurunya. Ikbal tak tega.                         dirasakan siswa. Dengan demikian   besar.                             pengembangan diri ia lakukan,
                                                                                   Ikbal pun mengajak anak itu                   ia mengerti solusi apa yang tepat     Selain itu, trauma masa lalu    seperti menyediakan buku-buku
                                                                                berbicara. Menanyakan latar belakang             untuk mengatasi permasalahan       turut menguatkan tekad Ikbal untuk   motivasi yang tidak kaku bagi siswa.
                                                                                keluarganya. Ternyata anak ini                   siswa tersebut. Terkadang Ikbal    memilih BK. Ikbal mengakui, dirinya   Ikbal juga meminta peraturan di
                                                                                berasal dari keluarga broken home.               juga mendatangi orang tua siswa    adalah korban bullying semenjak    sekolah tidak terlalu mengekang
                                                                                Orang tuanya bercerai. Ia pun tinggal            untuk mendiskusikan permasalahan   sekolah. Lalu ada satu kejadian yang   siswa. Alhasil jumlah siswa di
                                                                                di gubuk reyot bersama ibunya.                   anaknya.                           mengubah pikirannya terhadap       sekolahnya itu tiap tahun terus
                                                                                   “Dengan kondisi seperti itu,                    Kecintaan Ikbal pada ilmu BK     pendidikan.                        bertambah.
                                                                                warna apa yang dia cari? Itulah yang             tidak lahir begitu saja. Awalnya ia   Cerita ini ketika ia masih SMP.    Di Tanah Sambas, Ikbal tinggal
                                                                                dicarinya dengan pacaran,” ujar Ikbal.           sempat merasa salah pilih jurusan   Ikbal tergolong anak yang baik. Lalu   bersama istrinya, Widia Permatasari
                    enjadi Guru Bimbingan    mentransfer ilmu. Sebab ia mengerti   Di sisi lain, Ikbal menilai tak               setelah setahun kuliah. Ikbal ingin   sekali waktu ia telat datang upacara.   Tarigan, perempuan asal Medan ini
                    dan Konseling (BK)       ada yang lebih penting dari itu, yaitu   sedikit guru yang hanya tertarik           pindah kuliah, tetapi orang tuanya   Hanya sekali itu Ikbal terlambat.   juga guru BK di SMAN 1 Sejangkung.
                    adalah pilihan hidup     mendidik.                          dengan siswa yang ceria. Termasuk                melarang karena sudah banyak       Namun gurunya langsung marah dan   Kini mereka telah dikaruniai seorang
                    Muhammad Ikbal yang        Di Tanah Sambas, yang            yang pandai bicara dan memiliki fisik            uang yang habis untuk kuliahnya.   memvonisnya sebagai anak yang      putra bernama Hafid Rafan Alfarizki.
        Mpatut disyukurinya.                 jaraknya ribuan kilometer dari     yang bagus. Sementara siswa yang                 Sementara di keluarganya, hanya    nakal.                                 Nun jauh di tanah kelahiran
          Sebab dengan ilmu BK tersebut,     tanah kelahirannya, Ikbal berupaya   tak masuk kriteria tersebut kerap              dirinya yang kuliah.                  “Rasanya langsung nyess,”       mereka inilah, keluarga kecil ini
          ia bisa memaknai dirinya sebagai   menyalakan mimpi anak-anak         diabaikan.                                         Namun tekad lelaki kelahiran     kenangnya.                         berjuang untuk melanjutkan hidup
          guru seutuhnya. Ikbal tak ingin    di sana dengan ilmu dimilikinya.      “Ya buktinya Ikbal, karena waktu              Sigli ini sudah bulat. Ikbal tak ingin   Seperti dirinya, Ikbal juga   dan menyalakan mimpi anak-anak
          tugasnya sebagai guru hanya sekadar   Berbekal ilmu BK inilah, Ikbal   sekolah dulu kurang tampan, jadi gak            menghabiskan waktunya dengan       menilai, anak-anak Sambas ini      Sambas. []




          16  Warta USK Januari 2022                                                                                                                                                                                Warta USK Januari 2022 17
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21