Page 17 - Warta USK Januari 2022
P. 17
PROFIL PROFIL
Muhammad Ikbal sejatinya anak yang baik, bahkan
Alumni FKIP Bimbingan dan Konseling USK 2016/ pintar. Hanya saja mereka kurang
termotivasi. Pernah ia bertanya
Guru SMKN 1 Sejangkung, Sambas, Kalimantan Barat kepada muridnya yang juara satu
Menyalakan Mimpi tentang cita-cita setelah tamat
nanti. Dengan polosnya, anak itu
menjawab akan berjualan pakaian di
Anak-anak Sambas Sambas atau menjadi pengasuh.
Ikbal terkejut dengan jawabannya
itu, “Kok jadi pengasuh? Adakah
saudaramu pengasuh?” tanya Ikbal.
“Ada Pak. Saya lihat sepupu
mampu memahami permasalahan saya pengasuh, makanya saya jadi
siswa, seperti kesulitan belajar pengasuh”.
Semua yang atau kenakalan siswa. Sebelum Ikbal terdiam mendengar jawaban
terjadi pada berhasrat menghukum siswa, Ikbal siswanya itu.
terlebih dahulu mendeteksi akar
Hal-hal seperti inilah yang
siswa pasti ada permasalahannya. terkadang menguatkan tekadnya
“Semua yang terjadi pada siswa
sebabnya. pasti ada sebabnya. Jadi jangan sebagai guru. Meski jauh dari tanah
Jadi jangan cepat sekali memvonis,” ucapnya. gitu dipandang,” kenangnya sambil sesuatu yang tak dicintainya. Ikbal kelahirannya, terasing dari berbagai
fasilitas, tetapi Ikbal berupaya
cepat sekali Pernah sekali waktu, ada tertawa. kemudian memilih pendidikan menjadi sebenar-benarnya guru bagi
Karena itulah, Ikbal bersyukur
memvonis. siswanya yang ketahuan pacaran. Ilmu BK mampu memberikannya BK di USK. Alasannya ia sadar siswanya.
Di sekolahnya, pacaran tergolong
kemampuannya terbatas. Sementara
Di sekolahnya, Ikbal dipercaya
pelanggaran keras. Siswa itu prespektif lain dalam menilai siswa. jurusan tersebut jarang diminati, sebagai Wakil Kepala Urusan
menangis karena baru saja dimarahi Ia mampu memahami apa yang sehingga peluangnya untuk lulus Kurikulum. Sejumlah program
gurunya. Ikbal tak tega. dirasakan siswa. Dengan demikian besar. pengembangan diri ia lakukan,
Ikbal pun mengajak anak itu ia mengerti solusi apa yang tepat Selain itu, trauma masa lalu seperti menyediakan buku-buku
berbicara. Menanyakan latar belakang untuk mengatasi permasalahan turut menguatkan tekad Ikbal untuk motivasi yang tidak kaku bagi siswa.
keluarganya. Ternyata anak ini siswa tersebut. Terkadang Ikbal memilih BK. Ikbal mengakui, dirinya Ikbal juga meminta peraturan di
berasal dari keluarga broken home. juga mendatangi orang tua siswa adalah korban bullying semenjak sekolah tidak terlalu mengekang
Orang tuanya bercerai. Ia pun tinggal untuk mendiskusikan permasalahan sekolah. Lalu ada satu kejadian yang siswa. Alhasil jumlah siswa di
di gubuk reyot bersama ibunya. anaknya. mengubah pikirannya terhadap sekolahnya itu tiap tahun terus
“Dengan kondisi seperti itu, Kecintaan Ikbal pada ilmu BK pendidikan. bertambah.
warna apa yang dia cari? Itulah yang tidak lahir begitu saja. Awalnya ia Cerita ini ketika ia masih SMP. Di Tanah Sambas, Ikbal tinggal
dicarinya dengan pacaran,” ujar Ikbal. sempat merasa salah pilih jurusan Ikbal tergolong anak yang baik. Lalu bersama istrinya, Widia Permatasari
enjadi Guru Bimbingan mentransfer ilmu. Sebab ia mengerti Di sisi lain, Ikbal menilai tak setelah setahun kuliah. Ikbal ingin sekali waktu ia telat datang upacara. Tarigan, perempuan asal Medan ini
dan Konseling (BK) ada yang lebih penting dari itu, yaitu sedikit guru yang hanya tertarik pindah kuliah, tetapi orang tuanya Hanya sekali itu Ikbal terlambat. juga guru BK di SMAN 1 Sejangkung.
adalah pilihan hidup mendidik. dengan siswa yang ceria. Termasuk melarang karena sudah banyak Namun gurunya langsung marah dan Kini mereka telah dikaruniai seorang
Muhammad Ikbal yang Di Tanah Sambas, yang yang pandai bicara dan memiliki fisik uang yang habis untuk kuliahnya. memvonisnya sebagai anak yang putra bernama Hafid Rafan Alfarizki.
Mpatut disyukurinya. jaraknya ribuan kilometer dari yang bagus. Sementara siswa yang Sementara di keluarganya, hanya nakal. Nun jauh di tanah kelahiran
Sebab dengan ilmu BK tersebut, tanah kelahirannya, Ikbal berupaya tak masuk kriteria tersebut kerap dirinya yang kuliah. “Rasanya langsung nyess,” mereka inilah, keluarga kecil ini
ia bisa memaknai dirinya sebagai menyalakan mimpi anak-anak diabaikan. Namun tekad lelaki kelahiran kenangnya. berjuang untuk melanjutkan hidup
guru seutuhnya. Ikbal tak ingin di sana dengan ilmu dimilikinya. “Ya buktinya Ikbal, karena waktu Sigli ini sudah bulat. Ikbal tak ingin Seperti dirinya, Ikbal juga dan menyalakan mimpi anak-anak
tugasnya sebagai guru hanya sekadar Berbekal ilmu BK inilah, Ikbal sekolah dulu kurang tampan, jadi gak menghabiskan waktunya dengan menilai, anak-anak Sambas ini Sambas. []
16 Warta USK Januari 2022 Warta USK Januari 2022 17