Page 17 - Warta USK Juli 2022
P. 17

PROFIL                                                                                       PROFIL







 Prof. Dr. Rita Hayati, S.P., M.Si  Kala itu, dirinya meneliti berapa suhu pengeringan dan   Khususnya Ayah, A Halim Achmad,

 Pakar Teknologi Pascapanen USK/  konsentrasi garam yang tepat untuk proses fermentasi   yang pernah menjadi dosen
 Guru Besar Fakultas Pertanian USK  dari asam sunti. Mengingat selama ini, masyarakat Aceh   Agronomi di Fakultas Pertanian USK.
                                                                                Beliaulah yang terus mendorong
                           hanya menggunakan insting saja untuk proses fermentasi
 MENGENALKAN ACEH          tersebut.                                            anak perempuannya ini untuk
                             Ada cerita menarik ketika ia mencari buah belimbing
                                                                                menempuh pendidikannya setinggi
                           untuk risetnya di Bogor. Kala itu, Rita Hayati sudah
                                                                                mungkin. Termasuk gelar profesor
 DENGAN TEKNOLOGI          ingin membayar buah belimbing yang ia dapatkan dari   yang diraihnya adalah bentuk
                                                                                tanggung jawab moralnya sebagai
                           warga, tetapi mereka menolaknya. Padahal di Aceh, buah
                                                                                anak terhadap sang Ayah.
                           belimbing ini termasuk sangat istimewa.
 PASCAPANEN                yang merupakan kuliner khas Aceh berbahan baku       dosen. Katanya kalau jadi dosen
                             Begitu pula saat ia membuat masakan asam keueng
                                                                                   “Beliau sangat ingin saya jadi
                           asam sunti. Saat masakan tersebut ia berikan kepada
                                                                                jangan setengah-setengah. Bahkan
                           pembimbingnya, mereka tidak menduga sekaligus kagum   saat umrah, bapak ingatkan saya
                           karena rasanya yang lezat.                           untuk naikan pangkat jadi profesor,”
                             “Sejak saat itu mereka kenal saya, Rita dari Aceh.   kenangnya pada sang Ayah yang kini
 ecintaan Rita Hayati      Gara-gara asam sunti ini,” ucapnya sambil tertawa.   telah tiada.
 pada tanah kelahirannya,    Riset asam sunti tersebut bisa dikatakan pelopor      Namun sebagai perempuan,
 Aceh, diaktualisasikan    terhadap kajian produk khas Aceh ini. Pasalnya, setelah   dirinya mengerti bahwa gelar
 dalam berbagai kegiatan   riset tersebut barulah banyak kajian lainnya terhadap   profesor yang melekat pada dirinya
 Krisetnya. Pakar teknologi   asam sunti. Riset dengan produk lokal Aceh juga ia   harus ia tanggalkan saat tiba di
 pascapanen Universitas Syiah   lakukan saat menuntaskan pendidikannya di Universiti   rumah. Sebab saat itu, dirinya
 Kuala ini, selalu menggunakan buah   Kebangsaan Malaysia. Rita Hayati meneliti produk ikan   adalah seorang istri sekaligus ibu
 atau sayur khas Aceh dalam setiap   kayu untuk riset program doktornya di kampus tersebut.  untuk anak semata wayangnya.
 penelitiannya. Bagi Rita Hayati, inilah   Inilah yang dilakukan Rita Hayati sebagai bentuk   Rita Hayati tak ingin keilmuan yang
 caranya mengenalkan identitas Aceh   kecintaannya pada Aceh. Bahkan ia menilai, semua ini   dimilikinya, justru membuat dia lupa
 kepada masyarakat luas. Dengan   masih belum seberapa. Mengingat masih begitu banyak   diri terhadap identitasnya sebagai
 pendekatan itu pula, ia mengenalkan   khazanah Aceh lainnya yang potensial untuk dikaji lebih   seorang perempuan.
 ilmu pascapanen yang selama ini   lanjut.                                         Apalagi jenjang pendidikan
 masih kurang dipahami baik oleh   “Jujur saya bangga sekali dengan ke-Acehan saya.   yang ia raih hari ini prosesnya
 masyarakat.                Jadi saya ingin orang mengenal saya dengan riset-riset   tidaklah mudah. Termasuk harus
 Salah satu produk khas Aceh yang   ini,” ungkapnya.                            mengorbankan sebuah fase penting
 ia gunakan untuk risetnya adalah   Kepakaran Rita Hayati terhadap ilmu pascapanen   dalam hidupnya sebagai seorang ibu,
 asam sunti. Produk yang berasal   masih terasa asing di tengah masyarakat. Hal ini   yaitu tidak membersamai anaknya
 dari belimbing wuluh tersebut   disebabkan karena orang lebih mengenal ilmu    saat ia tumbuh dan mengucapkan
 ia teliti untuk tesisnya        teknologi pengolahan. Dan di program studi, hanya   kata-kata pertamanya.
 saat menempuh                    Rita Hayati yang mengambil spesialis teknologi   Maka hari-hari ini, keinginan
 pendidikan                       pascapanen. Padahal ilmu ini sangat penting   Rita Hayati sederhana saja. Ia hanya
 magister di                       untuk menjamin kualitas tamanan seusai panen.   ingin keilmuannya ini bisa memberi
 Institut                          Oleh sebab itu, ia merasa sangat bersyukur bisa   manfaat luas bagi masyarakat dan
 Pertanian                         menekuni secara serius disiplin ilmu ini.    dapat terus membersamai anaknya
 Bogor (IPB).                         Kecintaannya pada ilmu pascapanen         untuk tumbuh mewujudkan cita-
                                   juga tidak lepas dari dukungan orang tuanya.   citanya. []




 16  Warta USK Juli 2022                                                                       Warta USK Juli 2022 17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22