Page 30 - Warta USK Desember 2022
P. 30
RISET RISET
PENGEMBANGAN REKAYASA STRUKTUR-INFRASTRUKTUR konsep mitigasi struktural yang sering
KAWASAN PANTAI DAN KONSEP CO-BENEFITS SEBAGAI kita dengarkan dari berbagai sumber
sebelum ini yaitu pada penggunaan
UPAYA MITIGASI BENCANA TSUNAMI fungsi sekunder bangunan atau
infrastruktur selain fungsi utamanya.
Misalnya, jalan yang berfungsi utama
sebagai infrastruktur transportasi
dapat juga digunakan untuk mereduksi
Prof. Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc energi gelombang tsunami. Inilah
Profesor dalam Bidang Ilmu Hidroteknik, konsep co-benefits of structure yang
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala menurut pandangan saya lebih realistis
diterapkan dalam konteks Indonesia
yang daerahnya tidak memiliki kekuatan
finansial cukup untuk membangun
ondisi kawasan pantai struktur-infrastruktur mahal untuk
kita, jika ditinjau dari sudut upaya mitigasi tsunami.
pandang mitigasi tsunami, Aplikasi konsep co-benefits of
memiliki kerumitan structure ini dapat dimulai dengan
Ktersendiri. Selain proteksi menentukan probabilitas kerusakan
akibat gelombang ekstrim dan pasang bangunan akibat gelombang tsunami. potensi kerusakan bangunan tersebut,
surut, nyaris tidak tersedia struktur Risiko bencana tsunami dalam teori selanjutnya kita dapat menggunakannya
atau infrastruktur yang berkorelasi umum menggabungkan informasi Aplikasi konsep untuk menentukan kira-kira mana bangunan
langsung dengan reduksi energi kerentanan, ancaman, dan kapasitas yang paling kuat dan paling mungkin bertahan
merusak gelombang tsunami di secara aritmatika. Namun demikian, co-benefits of akibat gelombang tsunami di kawasan yang
Indonesia. Sumber-sumber tsunami konsep risiko ini tidak menghitung structure ini dapat menjadi fokus mitigasi. Berdasarkan analisis,
yang berada di sekitar laut lepas pada probabilitas tingkat kerusakan/ terdapat setidaknya 114 unit bangunan
sisi barat Pulau Sumatra mayoritas kerugian dan juga tidak memiliki dimulai dengan di Banda Aceh yang menjadi rendaman
adalah akibat aktivitas kegempaan informasi perulangan waktu (non menentukan gelombang tsunami seperti pada tahun 2004
(tektonik) di dasar laut yang time-dependent). Oleh karena lalu yang berpotensi besar untuk bertahan.
merupakan proses pelepasan energi itu, perlu upaya menggabungkan probabilitas Bangunan-bangunan tersebut di antaranya
pada sisi tumbukan Lempeng Eurasia informasi tersebut melalui analisis kerusakan adalah sekolah, masjid, hotel, gedung
dan Indo-Australia. Sumber-sumber probabilistik antara hazards dan bangunan akibat pertemuan dan sebagian kecil rumah warga.
lain seperti longsor bawah laut juga kota-kota di daratan besar. Waktu nonstruktural berupa peningkatan karakteristik bangunan/infrastruktur. Ketersediaan bangunan evakuasi alternatif
dinyatakan dalam sejumlah publikasi tersebut akan lebih singkat jika kesiapsiagaan dan juga sosialisasi Pada tahun 2018, sekitar 3 hari gelombang ini menjadi penting mengingat warga Banda
meskipun sulit mendapatkan bukti dihitung untuk kawasan pemukiman kebencanaan telah banyak diulas di setelah tsunami yang terjadi di Selat tsunami. Aceh yang rentan menjadi korban tsunami
peristiwa tsunami dengan penyebab yang relatif dekat dengan sumber berbagai media. Pada kesempatan Sunda akibat longsoran kubah dari adalah sekitar 1/3 dari jumlah populasi
nontektonik untuk kawasan Sumatra potensi tsunami seperti di Pulau ini, izinkan saya membahas dari Gunung Anak Krakatau, tim peneliti yang ada atau sekitar 90.000 jiwa. Saat
bagian utara kecuali di Selat Sunda Simeulue, Kepulauan Banyak, Nias, sisi struktural. Kebutuhan terhadap kami berhasil memetakan dampak ini, ada 6 bangunan evakuasi tsunami yang
akibat aktivitas Gunung Krakatau dan Mentawai, Enggano dan beberapa mitigasi struktural ini perlu dijawab kerusakan akibat tsunami di pantai ada di Kota Banda Aceh. Ini tidak memadai
Anak Krakatau. wilayah di sisi utara Sulawesi dan dengan analisis yang baik mengingat barat Provinsi Banten dan selatan untuk menampung bahkan 1/5 dari jumlah
Berdasarkan sumber-sumber yang kepulauan di Maluku. Tantangan bentuk bangunan/infrastruktur fisik Lampung. Berdasarkan kajian populasi rentan tersebut. Jika lebih setengah
ada tersebut, bagi sebagian besar mitigasi bencana di Indonesia menjadi yang terkait upaya mitigasi tsunami tersebut, tim peneliti juga berhasil dari populasi tersebut mengevakuasikan
pantai di sisi Barat Pulau Sumatra rumit mengingat lebih 80 persen garis seringkali berukuran besar dan tentu memformulasikan kurva fragility dirinya secara horizontal (berlari menjauh
dan Selatan Pulau Jawa, waktu tiba pantai di Indonesia adalah wilayah saja berbiaya mahal. bangunan akibat tsunami yang murni dari pantai), kita masih memiliki tugas
gelombang tsunami tercepat berkisar yang rawan terhadap tsunami. Konsep yang saya paparkan kali diakibatkan oleh gaya hidrodinamika. memastikan sekitar 45.000 jiwa lainnya dapat
antara 20 sampai 45 menit untuk Konsep mitigasi secara ini sedikit berbeda dengan beberapa Berdasarkan konsep perhitungan diselamatkan.
30 Warta USK Desember 2022 Warta USK Desember 2022 31